Keputihan saat Hamil 6 Bulan, Normal atau Berbahaya?
Ketahui perbedaan keputihan normal dan keputihan abnormal, ya
7 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ibu hamil bisa mengalami keputihan karena adanya perubahan hormon. Keputihan saat hamil merupakan masalah yang umum dialami perempuan. Salah satu yang kerap dikeluhkan adalah keputihan saat hamil 6 bulan.
Dilansir Healthline, keputihan sebenarnya cara alami vagina melindungi dan menjaga diri dari infeksi. Sehingga vagina tetap bersih dan lembap.
Ketika mengalami keputihan, vagina memproduksi kelenjar yang akan dibawa oleh leher rahim ke luar. Kelenjar tersebut membawa sel mati dan bakteri.
Jadi, keputihan baik saat hamil maupun tidak hamil adalah hal normal. Bahkan ibu hamil mungkin mengalami 5 jenis keputihan. Namun, ada keputihan abnormal yang berbahaya dan perlu diwaspadai.
Berikut Popmama.com telah merangkum fakta seputar keputihan saat hamil 6 bulan dari berbagai sumber.
1. Beragam jenis keputihan yang perlu diketahui
Ciri keputihan saat hamil muda ataupun hamil tua sama dengan keputihan pada umumnya. Jenis keputihan yang dialami bisa terdekeksi dari perubahan warnanya. Perubahan ini juga menandakan normal atau tidak normalnya keputihan.
Dilansir Medical News Today, berikut ini adalah jenis-jenis keputihan yang wajib diketahui:
- Keputihan berwarna putih, putih gading, dan bertekstur tipis
Inilah jenis keputihan yang paling wajar dan normal, disebut juga leukorrhea. Keputihan ini ditandai dengan warna putih atau putih gading, tekstur tipis, dan tidak berbau saat hamil.
Keputihan ini disebabkan oleh kadar hormon estrogen yang tinggi saat hamil, produksi kelenjar atau lendir yang tinggi untuk melindungi kandungan, atau peningkatan aliran darah ke dinding vagina.
Selain itu, keputihan saat hamil 6 bulan bisa terjadi karena menjelang akhir kehamilan, kepala bayi akan menekan leher rahim. Sehingga keputihan ketika hamil semakin banyak.
- Keputihan dengan warna putih, tapi menggumpal
Alih-alih bertekstur tipis, keputihan ini cenderung menggumpal. Warnanya putih atau putih gading. Beberapa ibu hamil mengalami jenis keputihan ini karena pertumbuhan ragi dalam tubuh yang meningkat.
Penyebab keputihan ini tidak selalu karena infeksi jamur. Selain itu, keputihan ini tidak membahayakan janin. Namun, kamu harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan arahan jelas.
- Keputihan berwarna hijau atau kuning
Karakteristik keputihan ini adalah warnanya kehijauan atau kuning. Biasanya disertai dengan bau tidak sedap. Apabila mengalami gejala keputihan ini, kemungkinan kamu mengalami trikomoniasis.
Segera periksa ke dokter, ya. Supaya kamu mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat tanpa membahayakan janin.
- Keputihan berwarna cokelat atau kemerahan
Selanjutnya, jenis keputihan ini ditandai dengan warna merah atau cokelat dan disertai bercak darah. Sebaiknya segera konsultasi dan periksa ke dokter sebab keputihan ini dikaitkan dengan tanda keguguran.
- Keputihan cair dan berwarna kuning
Terakhir, keputihan berwarna kuning dengan tekstur cair atau jernih.
Kemungkinan keputihan adalah cairan urine atau cairan ketubahan. Meski terbilang normal, kamu harus hati-hati dan jangan takut periksakan diri ke dokter.
Editors' Pick
2. Ciri keputihan saat hamil yang abnormal
Keputihan saat hamil memang lumrah terjadi, tapi tetap menimbulkan rasa tak nyaman. Selama kehamilan, perempuan mengalami kram perut, mual, muntah, atau mudah lelah.
Apabila mengalami keputihan, tak sedikit perempuan yang stres. Apalagi jika keputihan tersebut tergolong abnormal atau berbahaya. Berikut ini adalah ciri-ciri keputihan abnormal:
- Muncul rasa gatal di area vagina
- Rasanya panas
- Cairan kental atau menggumpal
- Aromanya tidak sedap atau busuk
- Warnanya kuning, hijau, cokelat
- Keluar disertai darah
- Nyeri
- Pendarahan
Apabila keputihan disertai gejala-gejala tersebut, kamu harus langsung periksa ke dokter. Gejala abnormal tersebut adalah tanda keputihan saat hamil yang berbahaya. Lakukan pemeriksaan agar kamu dan janin sehat.