Berapa Kali dalam 1 Minggu Sebaiknya Berhubungan Intim saat Hamil?

Meskipun hubungan intim saat hamil umumnya aman, ada baiknya untuk tidak melakukannya terlalu sering

9 Februari 2025

Berapa Kali dalam 1 Minggu Sebaik Berhubungan Intim saat Hamil
Freepik/user22281631

Banyak mitos yang beredar tentang berhubungan intim saat hamil, mulai dari anggapan bahwa jika terlalu sering berhubungan intim saat hamil bisa membahayakan bayi hingga menyebabkan keguguran. 

Mitos yang beredar ini tentunya menyebabkan banyak ibu hamil merasa ragu atau bahkan takut untuk melakukan hubungan intim selama masa kehamilan

Perasaan ini sangat wajar dialami oleh Mama, mengingat keinginan setiap orangtua untuk menjaga dan memberikan yang terbaik bagi buah hatinya sejak dalam kandungan. 

Namun, penting untuk diketahui bahwa berhubungan intim saat hamil sebenarnya aman dilakukan, asalkan dilakukan dengan cara yang tepat dan memperhatikan kondisi kesehatan ibu serta janin.

Agar Mama dan Papa tidak bingung lagi, Popmama.com telah merangkum informasi mengenai berapa kali dalam 1 minggu sebaiknya berhubungan intim saat hamil? Yuk, disimak.

Editors' Pick

Berapa Kali dalam 1 Minggu Sebaiknya Berhubungan Intim saat Hamil?

Berapa Kali dalam 1 Minggu Sebaik Berhubungan Intim saat Hamil
Unsplash/Andrea Bertozzini

Melansir Health Cleveland Clinic, tidak ada aturan khusus mengenai seberapa sering pasangan harus berhubungan intim selama kehamilan. Setiap pasangan memiliki kebutuhan dan kenyamanan yang berbeda. Yang terpenting adalah mendengarkan tubuh dan menjaga komunikasi dengan pasangan.

Meskipun hubungan intim saat hamil umumnya aman, ada baiknya untuk tidak melakukannya terlalu sering. Para ahli merekomendasikan agar frekuensinya dibatasi, idealnya tidak lebih dari tiga kali dalam seminggu. 

Hal ini penting karena hubungan intim yang terlalu sering dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih (ISK), suatu kondisi yang bisa menyebabkan komplikasi serius pada kehamilan jika tidak segera ditangani.

Kondisi Fisik dan Psikologis Ibu Hamil Tiap Trimester Memengaruhi Keinginan Melakukan Hubungan Intim

Kondisi Fisik Psikologis Ibu Hamil Tiap Trimester Memengaruhi Keinginan Melakukan Hubungan Intim
Freepik/Racool_studio

Perubahan yang dialami oleh tubuh ibu hamil sangat berpengaruh pada kehidupan seksual mereka. Setiap trimester memiliki tingkat keinginan melakukan hubungan seksual dan kenyamanan yang berbeda:

Trimester pertama

Pada tahap ini, banyak ibu hamil mengalami mual, kelelahan, dan perubahan hormon yang signifikan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan libido. Meskipun demikian, selama tidak ada kondisi medis yang serius, berhubungan intim tetap aman dilakukan.

Trimester kedua

Dikenal sebagai masa yang paling nyaman, banyak ibu hamil merasakan peningkatan energi dan dorongan seksual. Pada periode ini, tubuh sudah lebih terbiasa dengan kehamilan, dan perut belum terlalu besar sehingga aktivitas seksual menjadi lebih nyaman.

Trimester ketiga

Perubahan fisik mulai muncul, seperti perut yang membesar, kelelahan, dan ketidaknyamanan saat berhubungan. Meskipun demikian, dengan posisi seks yang tepat dan komunikasi yang baik, berhubungan intim masih bisa dilakukan dengan nyaman.

Kondisi Ibu Hamil yang Tidak Boleh Berhubungan Intim

Kondisi Ibu Hamil Tidak Boleh Berhubungan Intim
Freepik

Melansir Health Cleveland Clinic, ada beberapa kondisi kesehatan pada ibu hamil dapat membuat aktivitas hubungan intim menjadi tidak aman dan sebaiknya dihindari. Dalam kondisi tersebut, berhubungan intim dapat meningkatkan risiko komplikasi baik bagi ibu maupun janin. Adapun kondisi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Perubahan pada serviks

Biasanya, serviks berfungsi sebagai penghalang yang memisahkan vagina dari rahim. Namun, jika terjadi perubahan seperti dilatasi atau pembukaan dini, risiko persalinan prematur dapat meningkat jika Mama tetap berhubungan seksual.

  • Riwayat persalinan prematur atau keguguran

Jika Mama memiliki riwayat persalinan prematur atau keguguran, dokter mungkin akan menyarankan untuk menghindari hubungan seksual. Air mani mengandung prostaglandin, dan saat orgasme, otak melepaskan oksitosin, dua hormon yang dapat merangsang kontraksi rahim.

  • Kebocoran cairan ketuban

Jika merasa ada cairan yang keluar dari vagina, segera hubungi dokter. Ini bisa menjadi tanda bahwa dinding yang mengelilingi kantung tempat bayi tumbuh telah pecah. Dalam kondisi ini, hubungan seksual dapat meningkatkan risiko infeksi.

  • Plasenta previa

Plasenta previa adalah kondisi plasenta menutupi serviks, berhubungan seksual vaginal dapat menyebabkan gangguan pada plasenta dan berpotensi menimbulkan perdarahan.

  • Pendarahan vagina yang belum terdiagnosis

Jika Mama mengalami pendarahan dari vagina tanpa penyebab yang jelas, sebaiknya hindari berhubungan seksual sampai penyedia layanan kesehatan mengetahui penyebabnya.

Nah, demikianlah informasi mengenai berapa kali dalam 1 minggu sebaiknya berhubungan intim saat hamil. Ingat, hal yang terpenting adalah fokus pada kualitas seks, bukan kuantitas. Seks yang jarang tapi berkualitas lebih baik untuk menjaga keintiman dibandingkan sering tapi kurang berkualitas.

Semoga bermanfaat, ya.

Baca juga:

The Latest