5 Cara Mencegah Anak Terkena Asma sejak Dalam Kandungan

Menjaga kebersihan rumah selama kehamilan bisa mencegah si Kecil terkena asma

20 Juni 2024

5 Cara Mencegah Anak Terkena Asma sejak Dalam Kandungan
Freepik/ksandrphoto

Asma merupakan penyakit kronis yang menyerang saluran pernapasan, ditandai dengan sesak napas, mengi, dan batuk. Penyakit ini umum terjadi pada anak-anak dan dapat mengganggu aktivitas mereka.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, di Indonesia ditemukan lebih dari 6 juta kasus asma. Hampir separuhnya dirawat di UGD setiap tahunnya akibat serangan asma.

Meskipun asma tidak dapat disembuhkan, orangtua dapat melakukan langkah-langkah pencegahan sejak dalam kandungan untuk mengurangi risiko anak terkena asma.

Bagaimana cara mencegah anak terkena asma sejak dalam kandungan? Simak ulasan lengkap Popmama.com berikut ini.

Berbagai Faktor Penyebab Asma

Berbagai Faktor Penyebab Asma
Freepik/steklo

Sebelum membahas cara pencegahan, penting bagi orangtua untuk memahami faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko anak mengalami asma, yaitu:

  • Anak yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat asma atau alergi memiliki risiko lebih tinggi untuk terserang asma.
  • Bayi yang lahir prematur atau dengan berat badan rendah memiliki sistem pernapasan yang belum berkembang sempurna, sehingga lebih rentan terhadap masalah pernapasan seperti asma.
  • Anak yang memiliki kondisi alergi lain, seperti eksim (dermatitis atopik) atau rinitis alergi (hay fever), lebih mungkin untuk meningkatkan risiko terkena asma. Ini karena sistem kekebalan tubuh yang hipersensitif dapat bereaksi berlebihan terhadap berbagai pemicu.
  • Paparan asap rokok, polusi udara, bahan kimia (seperti bensin dan cat), dan debu dapat memicu atau memperburuk gejala asma.
  • Kegemukan dapat menyebabkan penumpukan lemak di sekitar saluran pernapasan, yang dapat menyempitkan saluran udara dan membuatnya lebih rentan terhadap iritasi dan peradangan. Anak-anak yang obesitas juga cenderung memiliki tingkat peradangan yang lebih tinggi di seluruh tubuh, termasuk di saluran pernapasan.
  • Infeksi saluran pernapasan yang serius pada awal kehidupan, seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV), dapat merusak saluran pernapasan dan meningkatkan risiko anak mengembangkan asma di kemudian hari.

Mengetahui faktor-faktor risiko ini dapat membantu dalam mengambil langkah-langkah preventif dan pengelolaan yang lebih baik untuk mencegah dan mengurangi dampak asma, terutama pada anak-anak yang rentan.

Cara Mencegah Anak Terkena Asma sejak Dalam Kandungan

Mengutip postingan edukasi milik dokter spesialis anak, dr. Yuni Astria, Sp. A, ada beberapa cara mencegah anak terkena asma sejak dalam kandungan, berikut caranya:

Editors' Pick

1. Jaga kebersihan rumah

1. Jaga kebersihan rumah
Freepik

Kebersihan rumah dan lingkungan sekitar sangat penting untuk mencegah paparan alergen dan iritasi yang dapat memengaruhi perkembangan janin. Ibu hamil harus menghindari paparan asap rokok secara langsung maupun dari jejak yang tertinggal pada pakaian dan barang-barang di rumah.

Selain itu, penting untuk rutin mengganti sprei, membersihkan AC, dan menyedot debu rumah secara rutin. Hindari juga bau dan semprotan yang menyengat seperti bensin, cat, dan minyak tanah.

2. Rutin kontrol kehamilan ke dokter setidaknya satu kali setiap bulan

2. Rutin kontrol kehamilan ke dokter setidak satu kali setiap bulan
Freepik/studio DC

Mengunjungi dokter secara rutin selama kehamilan sangat penting untuk memantau kesehatan ibu dan janin.

Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi dini komplikasi kehamilan dan memastikan bahwa ibu hamil mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kondisi masing-masing. Ini juga memberikan kesempatan bagi dokter untuk memberikan nasihat khusus untuk mencegah asma pada bayi.

3. Jaga berat badan ideal selama kehamilan dengan menjaga asupan nutrisi

3. Jaga berat badan ideal selama kehamilan menjaga asupan nutrisi
Freepik

Menjaga berat badan ideal selama kehamilan adalah kunci untuk mengurangi risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk asma. Obesitas pada saat hamil dapat meningkatkan risiko asma pada calon bayi.

Oleh karena itu, ibu hamil perlu menjaga pola makan yang seimbang dan bernutrisi, serta menghindari makanan yang dapat memicu alergi atau gangguan kesehatan lainnya.

4. Jika ibu memiliki riwayat serangan asma, segera dapatkan Kortikosteroid Inhalasi (ICS) sejak dini

4. Jika ibu memiliki riwayat serangan asma, segera dapatkan Kortikosteroid Inhalasi (ICS) sejak dini
Freepik

Ibu hamil yang memiliki riwayat asma harus memastikan bahwa kondisinya terkontrol dengan baik selama kehamilan. Menggunakan kortikosteroid inhalasi (ICS) sejak dini dapat membantu mengontrol asma dan mencegah serangan.

Selain itu, ibu hamil dengan asma juga harus menghindari makanan atau minuman yang manis dan berpengawet, bulu binatang, tungau, debu, dan udara yang terlalu dingin.

5. Rutin mengonsumsi suplemen atas rekomendasi dokter

5. Rutin mengonsumsi suplemen atas rekomendasi dokter
freepik/freepik

Mengonsumsi suplemen yang tepat selama kehamilan dapat membantu meningkatkan kesehatan ibu dan janin. Vitamin D, misalnya, terbukti meningkatkan perkembangan paru-paru dan sistem kekebalan tubuh selama periode kehamilan hingga awal pasca kelahiran. Minumlah suplemen vitamin D sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter.

Selain itu, probiotik dapat menurunkan risiko alergi seperti eksim dan sebaiknya dikonsumsi pada trimester ketiga hingga persalinan. Omega 3 juga bermanfaat untuk perkembangan sistem pernapasan dan kekebalan tubuh bayi.

Demikianlah faktor-faktor dan cara mencegah anak terkena asma sejak dalam kandungan. Dengan mengambil langkah-langkah preventif di atas, diharapkan risiko anak mengalami asma dapat diminimalkan sejak dalam kandungan.

Konsultasikan dengan dokter untuk rekomendasi dan pengelolaan kesehatan yang tepat selama kehamilan guna menjaga kesehatan ibu dan janin dengan baik. Semoga bermanfaat, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest