Ciri-Ciri Dehidrasi pada Ibu Hamil, Jangan Disepelekan

Pada kasus yang fatal, dehidrasi dapat menimbulkan kematian

7 Juni 2024

Ciri-Ciri Dehidrasi Ibu Hamil, Jangan Disepelekan
Freepik/odua

Dehidrasi atau kondisi kehilangan cairan tubuh adalah salah satu masalah kesehatan yang tidak boleh diabaikan ibu hamil karena bisa berdampak serius pada ibu hamil itu sendiri dan janinnya.

Secara umum, ibu hamil memerlukan lebih banyak air daripada saat sebelum hamil, karena kebutuhan bayi dalam kandungan juga harus terpenuhi. Air sangat vital untuk kehidupan dan memiliki peran krusial dalam memastikan perkembangan janin yang sehat.

Dehidrasi pada ibu hamil bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti kurangnya asupan cairan, cuaca panas, atau aktivitas fisik yang berlebihan. Mengenali tanda-tanda dehidrasi sejak dini sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.

Lantas, apa saja ciri-ciri dehidrasi pada ibu hamil dan bahayanya? Kali ini Popmama.com telah merangkum informasi lengkapnya untuk Mama. Yuk, disimak!

Ciri-Ciri Dehidrasi pada Ibu Hamil

Ciri-Ciri Dehidrasi Ibu Hamil
Freepik/user15285612

Gejala dehidrasi penting dikenali ibu hamil. Dengan mengenali ciri-cirinya, ibu hamil dapat melakukan tindakan pencegahan hal-hal yang tidak diinginkan. Berikut ciri-ciri dehidrasi pada ibu hamil:

Ciri-ciri dehidrasi ringan:

  • Mulut kering dan lengket,
  • Lelah dan lesu,
  • Rasa haus meningkat,
  • Penurunan frekuensi untuk buang air kecil,
  • Pusing dan sakit kepala, 
  • Sembelit.

Ciri-ciri dehidrasi berat:

  • Urine berwarna lebih gelap,
  • Kurangnya produksi keringat,
  • Tekanan darah rendah,
  • Mulut, kulit, dan selaput lendir sangat kering,
  • Mudah marah dan kebingungan,
  • Mata cekung,
  • Detak jantung dan ritme pernafasan meningkat,
  • Elastisitas kulit menurun,
  • Perubahan pola gerak bayi.

Selama masa kehamilan, dehidrasi dapat memicu kontraksi palsu, yaitu pengencangan rahim yang biasanya berlangsung satu atau dua menit. Kontraksi ini paling sering terjadi pada trimester ketiga, meskipun bisa juga dirasakan pada trimester kedua

Jika ibu hamil mengalami banyak kontraksi seperti ini, kemungkinan besar janin tidak terhidrasi dengan baik. Dehidrasi ringan hingga sedang biasanya dapat diatasi dengan minum air yang cukup. Namun, dehidrasi berat, terutama selama kehamilan, memerlukan penanganan medis segera.

Bahaya Dehidrasi pada Ibu Hamil

Bahaya Dehidrasi Ibu Hamil
Freepik/tehchesiong

Pada awal kehamilan, risiko dehidrasi meningkat akibat gejala mual dan muntah berlebihan, yang menyulitkan asupan makanan dan minuman. 

Dehidrasi ringan umumnya tidak berbahaya jika cairan yang hilang segera digantikan. Namun, dehidrasi berat dapat menyebabkan komplikasi serius bagi ibu hamil dan janin. 

Pada trimester ketiga, dehidrasi juga dapat memengaruhi produksi ASI di masa mendatang. Dalam kasus yang paling parah, dehidrasi bisa meningkatkan risiko koma dan kematian.

Selain itu, dehidrasi dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting bagi kesehatan ibu dan bayi, yang berpotensi memicu cacat bawaan pada bayi. 

Bagaimana pengaruhnya terhadap janin?

Dehidrasi mengurangi cairan ketuban, yang dapat menghambat pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko persalinan prematur.

Cara Mengatasi Dehidrasi pada Ibu Hamil

Cara Mengatasi Dehidrasi Ibu Hamil
Freepik/pch.vector

Jika ibu hamil menunjukkan ciri-ciri dehidrasi ringan, tidak perlu khawatir. Ada beberapa cara efektif untuk mengatasinya. Berikut adalah beberapa tips untuk mengatasi dehidrasi ringan pada ibu hamil:

  • Minum air dalam jumlah yang tercukupi setiap hari,
  • Konsumsi makanan yang banyak mengandung udara,
  • Minum cairan elektrolit,
  • Hindari minum kafein dan minuman manis,
  • mengatur asupan makanan,
  • Istirahat yang cukup.

Demikian ulasan tentang ciri-ciri dehidrasi pada ibu hamil yang dapat Mama ketahui dan waspadai. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest