Ciri-Ciri Janin Sumbing yang Bisa Dilihat saat USG
Ternyata bibir sumbing bisa diketahui sejak dalam kandungan
15 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cacat lahir adalah salah satu masalah kesehatan yang bisa terjadi pada janin. Salah satunya adalah bibir sumbing atau celah langit-langit yang dikenal dengan cleft lip atau cleft palate.
Bibir sumbing merupakan kondisi terdapat celah atau rekahan pada bibir atas atau langit-langit mulut yang disebabkan oleh tidak sempurnanya penyatuan jaringan saat masa perkembangan janin. Dengan kemajuan teknologi, kondisi ini dapat dideteksi sejak dini melalui ultrasonografi atau USG.
Lantas, bagaimana ciri-ciri janin sumbing yang bisa dilihat saat USG? Mari simak ulasan Popmama.comberikut ini.
1. Kapan waktu yang tepat untuk mendeteksi bibir sumbing pada janin dengan USG?
Bibir sumbing pada janin biasanya dapat terdeteksi melalui USG pada usia kehamilan 18 hingga 20 minggu. Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa ditemukan lebih awal, yaitu pada usia kehamilan 12 minggu.
Namun, ada kalanya celah bibir baru terlihat setelah bayi lahir. Agar deteksi bibir sumbing tidak terlambat, ibu hamil perlu menjalani pemeriksaan USG prenatal secara rutin.
Untuk mendeteksi bibir sumbing pada janin, ibu hamil dapat menjalani tes pencitraan USG 3D atau 4D. Selain mendeteksi celah bibir, USG juga berguna untuk menemukan masalah lain pada janin.
Editors' Pick
2. Ciri-ciri bibir sumbing pada janin saat USG
Dalam ulasan The Fetal Medicine Foundation, bibir sumbing pada USG terlihat sebagai celah yang panjang dari bibir hingga lubang hidung. Lelangit yang berhubungan dalam bibir sumbing juga bisa mencapai bagian belakang gusi dan bagian atas mulut, bahkan hingga ke bagian bawah mata atau struktur tengkorak.
Sementara menurut National Center for Biotechnology Information, ciri-ciri bibir sumbing pada janin dapat diidentifikasi melalui USG kehamilan. Jika hasil USG menunjukkan keanehan pada area wajah, terutama bibir, kemungkinan besar calon bayi mengalami bibir sumbing.
Berikut beberapa kondisi yang menjadi ciri-ciri bibir sumbing pada janin antara lain:
- Terdapat celah pada mulut yang memengaruhi salah satu atau kedua sisi wajah.
- Terdapat celah seperti sayatan pada bibir.
- Celah bibir yang menyambung hingga gusi atas, langit-langit mulut, dan bagian bawah hidung.
- Adanya cekungan tidak normal di bibir atas.
Ketika USG prenatal menunjukkan adanya risiko bibir sumbing, dokter mungkin akan menyarankan prosedur pengambilan sampel cairan ketuban dari rahim atau amniosentesis. Tes ini dapat mengungkap kondisi janin yang mungkin mewarisi sindrom genetik yang berpotensi menyebabkan cacat lahir lainnya.
3. Apa penyebab bibir sumbing?
Dalam banyak kasus, penyebab bibir sumbing dan lelangit tidak diketahui dengan pasti. Sebagian besar ilmuwan berpendapat bahwa bibir sumbing disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Risiko terjadinya sumbing pada bayi baru lahir meningkat jika saudara kandung, orangtua, atau kerabat memiliki riwayat masalah yang sama.
Penyebab potensial lainnya berkaitan dengan obat-obatan yang dikonsumsi mama selama kehamilan. Beberapa obat yang dapat menyebabkan bibir sumbing dan lelangit termasuk obat anti kejang atau antikonvulsan, obat jerawat yang mengandung accutane dan metotreksat, yang digunakan untuk mengobati kanker, radang sendi, dan psoriasis.
Dilansir dari Mayo Clinic, bibir sumbing pada janin juga bisa disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan minum alkohol selama kehamilan, kekurangan asam folat, dan efek ibu hamil yang obesitas atau diabetes.
Bibir sumbing dan lelangit juga bisa terjadi akibat paparan virus atau bahan kimia saat janin berkembang di dalam rahim.
4. Hal yang harus dilakukan orangtua saat mengetahui janin mengalami bibir sumbing
Saat menemukan tanda-tanda janin mengalami bibir sumbing melalui hasil USG, kebanyakan orangtua mungkin akan merasa sedih dan terpukul. Namun, penting untuk tidak membiarkan kesedihan mengganggu kehamilan Mama.
Merasa sedih terus-menerus dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu hamil dan juga dapat memengaruhi perkembangan janin dalam kandungan.
Bibir sumbing adalah kondisi yang tidak dapat disembuhkan. Meskipun demikian, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk memperbaiki bentuk bibir bayi setelah kelahiran, seperti:
- Orangtua dapat memilih untuk melakukan operasi bedah guna memperbaiki posisi bibir bayi. Disarankan untuk melakukan tindakan ini dalam 12 bulan pertama kehidupan bayi. Jenis operasi yang umum dilakukan adalah labioplasti, tujuannya menyatukan celah yang ada pada bibir dan langit-langit mulut.
- Melakukan terapi wicara. Terapi ini dapat dimulai dari usia 18 bulan hingga 5 tahun. Selain terapis, orangtua diharapkan turut berperan aktif dalam membantu anak berlatih.
Demikianlah ulasan mengenai ciri-ciri janin sumbing yang bisa dilihat saat USG. Lakukan pemeriksaan secara rutin dan perawatan yang optimal guna mencegah terjadinya cacat pada bayi. Semoga bermanfaat, Ma!
Baca juga:
- 1 dari 700 Bayi Baru Lahir di Indonesia Alami Bibir Sumbing
- Penuhi Nutrisi, Ketahui Tips Menyusui Bayi dengan Bibir Sumbing
- Bibir Sumbing atau Celah Bibir Bisa Diketahui Sejak Kehamilan