11 Komplikasi Diabetes pada Ibu Hamil, Harus Waspada
Ibu hamil yang mengidap diabetes berisiko mengalami keguguran
9 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Diabetes gestasional adalah kondisi serius yang banyak terjadi pada ibu hamil terutama pada usia kehamilantrimester kedua atau ketiga. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif selama kehamilan, menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
Diabetes gestasional tidak hanya disebabkan oleh penurunan produksi insulin, melainkan disebabkan juga oleh hormon human placental lactogen. Human placental lactogen atau HPL adalah hormon yang muncul selama kehamilan dan dapat mengurangi efektivitas insulin, sehingga meningkatkan kadar glukosa pada ibu hamil untuk membantu pertumbuhan janin.
Pada beberapa perempuan, respons terhadap HPL bisa tidak seimbang, yang mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah yang cukup tinggi sehingga menyebabkan diabetes. Sebanyak lebih dari 50% kasus diabetes gestasional kembali sembuh karena dilakukan terapi. Meskipun umumnya diabetes ini bersifat sementara, tetapi kondisi ini juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius bagi ibu dan janin, apa saja?
Nah, Popmama.com telah merangkum informasi mengenai 11komplikasi diabetes pada ibu hamil. Yuk, disimak.
Daftar Komplikasi Diabetes pada Ibu Hamil
1. Janin tumbuh terlalu besar atau mengalami makrosomia
Diabetes gestasional dapat menyebabkan janin memiliki ukuran yang lebih besar, umumnya berat janin yang mengalami makrosomia yaitu lebih dari 4 kilogram. Bayi dalam kandungan menyimpan kelebihan gula dari aliran darah ibu dalam bentuk lemak, yang membuatnya tumbuh lebih besar.
Jika ukuran bayi terlalu besar bisa meningkatkan risiko persalinan induksi atau operasi caesar. Makrosomia juga dapat menyebabkan masalah saat dilahirkan secara normal, seperti distosia bahu, yang terjadi ketika pundak bayi terjebak di tulang pubis ibu.
Kondisi ini berbahaya karena dapat menghalangi bayi bernapas saat terjebak. Diperkirakan, kondisi ini dapat terjadi pada 1 dari 200 kelahiran akibat komplikasi diabetes gestasional.
2. Kelahiran prematur
Melansir Mayo Clinic, kadar gula darah yang tinggi dapat meningkatkan kemungkinan ibu hamil melahirkan bayi prematur, yaitu kelahiran sebelum hari perkiraan lahir (HPL). Persalinan prematur juga dapat direkomendasikan ketika bayi dalam kandungan memiliki ukuran yang besar.
3. Risiko keguguran
Komplikasi diabetes pada ibu hamil juga dapat meningkatkan risiko keguguran, terutama sebelum mencapai usia 23 minggu kehamilan. Hal ini penting untuk diperhatikan, karena kondisi ini dapat berdampak serius pada kesehatan ibu dan janin.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi ibu hamil untuk rutin melakukan pemeriksaan ke dokter, terutama jika mengalami gejala yang tidak biasa atau mengkhawatirkan. Pemantauan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko komplikasi dan memastikan kehamilan yang lebih sehat.
4. Preeklamsia
Preeklamsia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan diabetes adalah salah satu faktor risiko utama. Diabetes dapat memengaruhi pembuluh darah, menyebabkan inflamasi, dan mengganggu aliran darah ke plasenta, yang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan komplikasi lainnya.
Preeklamsia adalah kondisi serius yang dapat terjadi selama kehamilan, ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan tanda-tanda kerusakan organ, biasanya setelah minggu ke 20. Ibu hamil dengan diabetes, baik diabetes gestasional maupun diabetes tipe 1 atau tipe 2 memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami preeklamsia.
Editors' Pick
5. Stillbirth
Stillbirth adalah kondisi di mana bayi dilahirkan dalam keadaan meninggal setelah usia kehamilan 24 minggu atau lebih. Salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan stillbirth adalah diabetes gestasional. Diabetes pada ibu hamil dapat mengganggu aliran darah ke plasenta, yang penting untuk menyediakan nutrisi dan oksigen bagi janin. Gangguan ini dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat, dan dalam kasus ekstrem, dapat menyebabkan kematian janin atau stillbirth.
6. Hipoglikemia pada bayi
Setelah lahir, bayi dari ibu yang menderita diabetes gestasional mungkin mengalami hipoglikemia atau dikenal dengan kadar gula darah rendah. Hal ini terjadi karena saat bayi di dalam kandungan terus-menerus memproduksi insulin tinggi untuk mengatasi kadar gula darah tinggi yang dialami oleh ibu selama masa kehamilan.
7. Gangguan pernapasan
Komplikasi diabetes gestasional pada ibu tentunya akan berdampak pada janin, salah satunya adalah gangguan pernapasan atau respiratory distress sydrome (RDS). Kondisi ini ditandai oleh berbagai gejala yang menyebabkan kesulitan bernapas.
RDS pada bayi dapat diatasi dengan memberikan oksigen atau bantuan pernapasan lainnya untuk mendukung proses pernapasan yang normal.
8. Takipnea
Melansir Learn Pediatric, dalam kondisi yang sangat serius, dampak diabetes gestasional pada ibu hamil dapat menyebabkan bayi mengalami takipnea. Ini adalah kelainan pada sistem pernapasan yang menyebabkan berbagai gangguan akibat perlambatan perkembangan paru-paru pada bayi.
Kondisi ini sering ditandai dengan kurangnya oksigen, gejala pneumonia, dan hipertensi pada paru-paru. Selain itu, bayi dengan sistem pernapasan yang tidak sempurna dapat mengalami gangguan lainnya seperti hipoglikemia, hipotermia, polisitemia, serta gangguan otak, yang semuanya merupakan komplikasi dari diabetes gestasional.
9. Kelainan jantung pada bayi
Komplikasi diabetes gestasional dapat menyebabkan kelainan jantung pada bayi. Dampak dari kondisi ini adalah pembesaran otot jantung, yang dapat menyebabkan berbagai gangguan dalam fungsi jantung.
Akibatnya, jantung mengalami kesulitan memompa darah, kondisi yang dikenal sebagai kardiomiopati. Kardiomiopati terjadi karena melemahnya kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh, yang bisa berujung pada kegagalan fungsi jantung.
Meskipun kondisi ini dapat ditangani, kelainan jantung saat lahir masih dapat menyebabkan cacat jantung bawaan, terutama pada ventrikel dan arteri jantung.
10. Kekurangan kalsium dan zat besi
Diabetes gestasional dapat berdampak pada bayi dengan menyebabkan kadar kalsium dan magnesium dalam tubuhnya menjadi rendah. Akibatnya, bayi bisa mengalami kram otot di tangan dan kaki, yang menimbulkan rasa nyeri. Suplemen kalsium dan magnesium sering kali diperlukan untuk mengatasi gejala ini.
Selain itu, dampak lainnya adalah kekurangan zat besi pada bayi. Sekitar 65 persen bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes gestasional mengalami kondisi ini. Jika tidak segera ditangani, kekurangan zat besi dapat mengakibatkan gangguan perkembangan sistem saraf pada bayi dan komplikasi kesehatan yang lebih serius.
11. Kelainan sistem saraf pusat pada bayi
Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes gestasional memiliki risiko 16 kali lebih tinggi mengalami kelainan sistem saraf pusat bawaan. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gangguan pada fungsi otak dan saraf tulang belakang si Kecil termasuk:
- Cacat perkembangan otak dan tulang kranial (anencephaly)
- Cacat tulang belakang yang ditandai dengan benjolan saraf spinal (spina bifida)
- Cacat perkembangan tulang ekor (caudal dysplasia)
Demikianlah informasi mengenai 11 komplikasi diabetes pada ibu hamil. Selama kehamilan pastikan Mama selalu menjalakankan pola hidup sehat dan rutin untuk konsultasi ke dokter agar kehamilan berjalan aman dan nyaman.
Baca juga:
- 6 Cara Mencegah Diabetes saat Hamil agar Terhindar dari Komplikasi
- Obesitas dan Diabetes saat Hamil Berisiko Lahirkan Anak Autisme
- Hormon Kehamilan Dapat Meningkatkan Risiko Diabetes Gestasional