Penyebab Kaki Kram saat Tidur pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya
Ternyata ibu hamil yang kurang aktivitas berisiko terkena kaki kram saat tidur, lho!
26 Desember 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kaki kram saat tidur adalah salah satu keluhan yang sering dialami oleh ibu hamil. Kondisi ini tidak hanya mengganggu kualitas tidur, tetapi juga menambah ketidaknyamanan selama masa kehamilan.
Kaki kram saat tidur terjadi ketika otot berkontaksi dan terasa tegang, sehingga menyebabkan rasa nyeri hebat yang mendadak. Kram ini biasanya muncul di betis atau paha. Meskipun kram biasanya hilang dalam beberapa menit, kondisi ini bisa membangunkan Mama dari tidur dan membuat sulit untuk tidur kembali.
Untuk membantu Mama menjalani kehamilan dengan lebih nyaman, Mama wajib mengetahui penyebab kaki kram saat tidur pada ibu hamil dan cara mengatasinya. Yuk, simak ulasan lengkap Popmama.com berikut ini.
1. Posisi tidur yang salah
Posisi tidur yang tidak tepat dapat menyebabkan sirkulasi darah tidak lancar dan meningkatkan risiko kaki kram saat tidur pada ibu hamil. Tidur dengan posisi kaki tertindih atau tidak dalam posisi yang nyaman dapat menyebabkan otot kaki tegang sehingga menyebabkan kram.
Untuk menghindari kaki kram saat tidur, Mama dapat menempatkan bantal di bawah kaki saat berbaring agar posisinya lebih tinggi dari tubuh. Mama juga bisa melakukan peregangan pada otot kaki sebelum tidur untuk mencegah kaki kram.
2. Kurang aktivitas fisik
Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan otot menjadi kaku dan lebih rentan terhadap kram. Selama kehamilan, banyak ibu hamil yang mengurangi aktivitas fisik karena merasa lelah atau tidak nyaman, padahal bergerak dengan cukup sangat penting untuk kesehatan otot.
Berlama-lama dalam posisi duduk atau berdiri, seperti saat bekerja, dapat meningkatkan kemungkinan mengalami kaki kram saat tidur. Otot juga memerlukan peregangan secara teratur agar tetap berfungsi dengan baik untuk mencegah kram.
Saat bekerja atau melakukan aktivitas yang monoton, penting untuk menyisihkan waktu melakukan peregangan atau stretching ringan.
3. Olahraga berlebihan
Sebaliknya, berolahraga secara berlebihan juga dapat menyebabkan kaki kram. Otot yang terlalu sering digunakan bisa mengalami kelelahan dan kram saat sedang beristirahat, terutama di malam hari.
Bagi pemula, disarankan untuk berolahraga maksimal 30 menit setiap 2–3 hari dalam seminggu. Mama juga dapat meningkatkan intensitas dan durasi latihan secara bertahap.
Pastikan juga sepatu yang Mama gunakan sesuai ukurannya dan cocok untuk jenis olahraga yang akan dilakukan. Melakukan peregangan sebagai pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah olahraga juga penting untuk mencegah kaki kram saat tidur lho, Ma.
Editors' Pick
4. Dehidrasi
Dehidrasi atau kurangnya asupan cairan dalam tubuh adalah salah satu penyebab utama kaki kram. Cairan tubuh yang cukup penting untuk menjaga fungsi otot yang baik dan keseimbangan elektrolit, yang bila terganggu dapat menyebabkan kram.
Ketika aktif di siang hari, penting untuk memastikan asupan air yang cukup, setidaknya 8 gelas per hari. Disarankan juga untuk mengurangi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.
5. Efek samping obat tertentu
Beberapa obat yang dikonsumsi selama kehamilan bisa memiliki efek samping yang memicu kaki kram saat tidur pada ibu hamil. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai obat-obatan yang dikonsumsi untuk memastikan tidak ada efek samping yang memicu kram.
Obat-obatan yang memicu kaki kram antara lain:
- Pil KB
- Obat tekanan darah
- Obat penurun kolestrol
- Diuretik
- Obat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
6. Bertambah berat badan
Peningkatan berat badan selama kehamilan memberikan tekanan ekstra pada otot dan sendi kaki. Tekanan ini dapat menyebabkan otot menjadi tegang dan lebih mudah mengalami kram, terutama saat malam hari ketika tubuh beristirahat.
7. Kondisi medis tertentu
Beberapa kondisi medis seperti diabetes gestasional, gangguan tiroid, gagal ginjal akut, anemia, gula darah rendah, penyakit hati atau sirosis, dan osteoarthritis dapat meningkatkan risiko kaki kram. Karena kondisi ini memengaruhi keseimbangan hormon dan elektrolit dalam tubuh yang berperan dalam fungsi otot.
Cara Mengatasi Kaki Kram saat Tidur pada Ibu Hamil
Mama tidak perlu khawatir, kaki kram yang dialami oleh ibu hamil tidak berbahaya. Kram ini umumnya akan mereda setelah melahirkan. Meskipun demikian, banyak ibu hamil yang merasa khawatir karena kaki kram bisa sangat menyakitkan dan sering muncul secara tiba-tiba.
Untuk mengurangi keluhan ini, berikut beberapa cara mengatasi kaki kram saat hamil yang bisa dicoba:
- Pastikan asupan cairan harian Mama tercukupi, karena sangat penting untuk mencegah dehidrasi dan menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
- Konsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan magnesium, atau mengonsumsi suplemen sesuai anjuran dokter, dapat membantu mencegah kaki kram.
- Melakukan peregangan ringan secara rutin dapat membantu menjaga fleksibilitas otot. Peregangan dapat dilakukan sebelum tidur atau saat bangun tidur untuk menjaga otot tetap rileks.
- Saat kram terjadi, segera luruskan kaki, tekuk jari-jari kaki ke arah tulang kering sampai rasa sakitnya memudar. Lalu, pijat otot yang kram dengan lembut atau gunakan bantalan pemanas atau botol air panas untuk membantu meredakan kram.
Dengan mengetahui penyebab kaki kram saat tidur pada ibu hamil dan cara mengatasinya. Mama dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah dan mengurangi ketidaknyamanan ini.
Jika kaki kram terus berlanjut atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat, ya, Ma.
Baca juga:
- Lakukan 5 Hal Ini untuk Mencegah Kaki Kram selama Kehamilan
- Penyebab dan Cara Mengatasi Kaki Kram saat Malam Hari
- 7 Olahraga Ibu Hamil Trimester 2 yang Aman dan Menyehatkan