Siapa bilang ibu hamil tak boleh pergi berlibur? Boleh kok, Ma. Jalan-jalan saat hamil atau yang sering disebut sebagai babymoon ini kini makin populer.
Selain dianggap menjadi momen relaksasi Mama, babymoon juga membantu meningkatkan bonding antara Mama dan Papa sebelum si Kecil lahir, lho.
Nah, agar babymoon bisa menjadi momen yang menyenangkan dan bebas dari rasa khawatir, yuk perhatikan dulu saran Popmama.com berikut untuk Mama:
1. Pilih waktu yang tepat
Pexels/Rawpixel.com
Pada umumnya, pergi berlibur bisa dilakukan kapan saja bergantung pada kondisi kesehatan tubuh Mama.
Umumnya, para ibu hamil memilih untuk pergi babymoon saat usia kehamilannya berada pada rentang 14 hingga 28 minggu alias pada trimester kedua. Pada waktu ini, kehamilan dianggap sedang ‘aman’.
Setelah itu, ketika usia kehamilan menginjak 36 minggu sebaiknya hindari bepergian terlalu jauh ya, Ma. Kecuali tempat Mama berlibur sudah dipastikan ada fasilitas kesehatan yang memadai.
Apabila ada riwayat masalah pada kehamilan Mama, ada baiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum merencanakan pergi.
Editors' Pick
2. Atur lokasi yang aman
Pexels/Pixabay
Acara berlibur untuk ibu hamil tentu berbeda dengan rekreasi pada umumnya. Pilihlah tempat yang jaraknya tidak terlalu jauh, baik dengan transportasi darat maupun udara.
Dengan begitu, Mama bisa meminimalkan risiko terjadi masalah di tengah-tengah perjalanan.
Perhatikan juga rencana aktivitas Mama, hindari melakukan aktivitas liburan yang terlalu ekstrem dan menguras tenaga. Sebaliknya, carilah tempat tenang yang bisa membuat Mama dan Papa rileks.
Pastikan juga tempat berlibur yang menjadi tujuan Mama bersih, ya. Ini untuk meminimalkan terjadinya infeksi atau gangguan kesehatan pada kehamilan Mama.
3. Rencanakan transportasi yang dipilih
Freepik/Stockvault
Ada berbagai jenis moda transportasi yang bisa Mama pilih untuk pergi babymoon. Mulai dari jalur darat yakni kereta, jalur udara yakni pesawat terbang, serta jalur laut dengan kapal.
Masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya. Namun pilihlah yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Mama.
Jika Mama memutuskan untuk naik pesawat, jangan lupa untuk check in lebih cepat agar bisa meminta tempat duduk dekat lorong. Ini supaya Mama bisa mudah berdiri serta berjalan-jalan.
Tetap aktif bergerak selama perjalanan dapat membantu Mama mencegah terjadinya pembekuan darah.
Apabila Mama hendak naik kapal laut, pastikan Mama tidak mabuk laut ya. Siapkan minuman hangat selama perjalanan agar Mama tidak mual.
Bila perjalanan darat dengan mobil yang jadi pilihan Mama, jangan lupa selalu gunakan sabuk pengaman. Gunakan tali sabuk pengaman di atas dan bawah perut ya, Ma. Ini supaya janin tidak tertekan.
4. Bawa buku catatan medis
Pixabay/MedicalPrudens
Jangan lupa untuk membawa buku catatan medis Mama selama bepergian. Tempatkan di tas jinjing Mama, jangan di koper. Ini supaya mudah diambil saat dibutuhkan, Ma.
Buku ini berfungsi sebagai catatan riwayat kesehatan dan kehamilan Mama. Jadi apabila di tempat berlibur terjadi masalah dan Mama harus ke tenaga medis setempat, Mama bisa memperlihatkan buku catatan tersebut.
Dengan begitu, dokter akan mengetahui riwayat kondisi Mama yang sebenarnya. Misalnya alergi yang Mama miliki atau kondisi janin.
5. Siapkan keperluan dari rumah
Pexels/Pixabay
Sediakan waktu untuk menyiapkan sendiri barang-barang kebutuhan pribadi Mama. Dengan begitu, tidak akan ada barang yang tertinggal.
Bawalah selalu vitamin, tisu toilet, cairan antiseptik atau hand sanitizer, kemana pun Mama pergi. Bawa juga botol minum untuk mencegah terjadinya dehidrasi, Ma.
Saat berlibur, pilihlah pakaian yang nyaman dan tidak mengganggu kehamilan Mama. Hindari pakaian yang terlalu ketat karena bisa membuat Mama tak nyaman selama berlibur.
Yang tak kalah penting, bawalah camilan sendiri agar tak lapar terlalu lama saat di tengah perjalanan. Camilan yang bisa dipilih misalnya buah kering, biskuit gandum atau kacang.