Tekanan darah tinggi pada ibu hamil perlu mendapatkan perhatian serius. Kondisi ini tidak boleh dianggap sepele, Ma.
Jika tidak dikendalikan dan terkontrol dengan baik, kondisi ini bisa berlanjut dan menimbulkan risiko komplikasi lainnya. Misalnya seperti preeklampsia atau bahkan masalah saat persalinan.
Oleh sebab itu, saat pemeriksaan ke dokter biasanya salah satu hal yang wajib dilakukan adalah memeriksa tekanan darah. Jika ditemukan ada yang janggal, atau mungkin Mama sebelum hamil sudah punya riwayat tekanan darah tinggi, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter, ya.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu menurunkan dan menjaga tekanan darah selama hamil kok, Ma. Berikut Popmama.com rangkum informasi tentang cara menurunkan tekanan darah tinggi pada ibu hamil:
1. Perhatikan pola makan
Pexels/Artem Bali
Pengaturan pola makan menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan saat Mama punya masalah tekanan darah tinggi, terutama saat hamil. Memilih menu dan bahan makanan pun menjadi penting.
Asupan yang sebaiknya Mama pilih adalah yang mengandung tinggi asam lemak esensial, kalsium, magnesium dan vitamin D. Nutrisi-nutrisi ini penting untuk menjaga tekanan darah.
Beberapa contoh bahan makanan yang bisa Mama konsumsi di antaranya alpukat, minyak zaitun, ikan, sumber kalsium seperti bayam, kale dan brokoli. Buah seperti pir, aprikot, stroberi, apel dan buah delima juga bisa Mama jadikan camilan.
Untuk sumber vitamin D, Mama bisa mengonsumsi keju, telur, hati sapi, dan produk olahan susu lainnya.
Dilansir Healthline, demi menurunkan dan menjaga tekanan darah saat hamil, hindari penggunaan garam berlebihan saat memasak. Selain itu, hindari juga terlalu sering mengonsumsi makanan berpengawet dan bergula tinggi.
2. Patuhi anjuran minum obat dari dokter
Freepik
Dalam beberapa kasus tertentu, dokter seringkali meresepkan obat untuk Mama. Terutama jika tekanan darah tinggi sudah berisiko memengaruhi kesehatan janin.
Tak perlu khawatir, Ma. Patuhi anjuran dokter jika memang Mama diresepkan obat. Minumlah sesuai resep yang diberikan. Dokter tentu sudah mempertimbangkan efeknya bagi kehamilan mama.
Apabila Mama masih ragu, tak ada salahnya bertanya dan berkonsultasi sampai dipahami betul mengapa dokter memberikan obat tersebut.
Dilansir Mayo Clinic, memang ada beberapa jenis obat tekanan darah tinggi yang tidak boleh dikonsumsi selama hamil. Ini karena dikhawatirkan komposisi dari obat tersebut bisa memengaruhi janin. Nah, pastikan Mama menanyakan hal ini juga ke dokter jika ragu, ya.
Editors' Pick
3. Perhatikan gejala tak biasa yang muncul
Pexels/Pixabay
Cobalah untuk lebih peka dengan kondisi tubuh saat tekanan darah mama mudah naik. Misalnya, hindari stres berlebihan dan batasi aktivitas mama.
Sepadat apapun pekerjaan, selalu sediakan waktu yang cukup untuk beristirahat sejenak. Memaksakan diri beraktivitas terlalu banyak juga bisa membuat kesehatan tubuh mama menjadi menurun.
Jadi, saat Mama sudah terlalu stres, sering pusing, tidak fokus dan mulai hilang kendali, segera beri waktu istirahat untuk tubuh.
4. Jangan lupa olahraga
Freepik/Yanalya
Berolahraga dan tetap aktif secara fisik adalah salah satu hal yang bisa Mama lakukan untuk menjaga tekanan darah. Terutama untuk menjaga kelancaran aliran darah dalam tubuh.
Jika Mama lebih sering berdiam diri, aliran darah bisa menjadi tidak lancar. Selain itu, otot-otot tubuh pun akan terasa lebih kaku.
Tak perlu memaksakan diri melakukan olahraga yang sulit, cukup sediakan waktu setidaknya 30 menit per hari untuk latihan. Misalnya seperti yoga prenatal, berenang, atau jalan kaki.
Namun perhatikan juga ya, Ma. Jika dari hasil pemeriksaan dokter mengatakan Mama butuh istirahat total alias bedrest, maka jangan paksakan juga untuk tetap olahraga terus-terusan.
Diskusikan dengan dokter apakah Mama diperbolehkan untuk melakukan olahraga. Jika boleh, tanyakan juga seperti apa jadwal dan jenis olahraga yang aman Mama lakukan.
5. Hindari asap rokok dan minuman beralkohol
Pexels/Pixabay
Merokok dan paparan dari asap rokok diketahui dapat menimbulkan efek negatif pada ibu hamil. Terutama juga jika Mama memiliki riwayat tekanan darah tinggi.
Menurut American Heart Association, merokok dan terlalu sering terpapar asap rokok dapat meningkatkan risiko penumpukan zat lemak (plak) di dalam pembuluh darah alias aterosklerosis.
Lama-kelamaan kondisi ini pun memicu tekanan darah tinggi, karena pembuluh darah yang menyempit.
Sementara itu, Mayo Clinic menyebutkan bahwa konsumsi minuman beralkohol juga dapat meningkatkan tekanan darah tanpa disadari.
6. Kendalikan berat badan
Pexels/Bryan Schneider
Dilansir Web MD, saat berat badan mama naik tak terkendali, tekanan darah juga akan turut meningkat. Terutama jika peningkatan berat badan ini karena komposisi lemak yang bertambah.
Studi yang dilakukan oleh Mayo Clinic menjelaskan bahwa tekanan darah secara spesifik akan dipengaruhi oleh peningkatan berat badan akibat lemak di area perut alias belly fat.
Jika tidak dikendalikan, kondisi ini bisa membahayakan kondisi tubuh secara keseluruhan lho, Ma. Jadi sebisa mungkin apabila saat ini berat badan mama termasuk berlebihan, upayakan untuk menurunkan dan menjaganya agar tak naik berlebihan lagi.
7. Pantau tekanan darah secara teratur
Freepik
Ada baiknya Mama memiliki alat pemeriksa tekanan darah sendiri di rumah. Dengan begitu, Mama bisa secara teratur memantau tekanan darah.
Apabila terjadi peningkatan secara drastis, Mama juga bisa langsung berkonsultasi ke dokter dan menanganinya lebih dini.
Tekanan darah hanya bisa diketahui secara pasti melalui pemeriksaan dengan alat, bukan sekadar merasakan gejala saja, Ma. Jadi, sebisa mungkin lakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur, ya.
Itulah beberapa cara menurunkan tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang bisa Mama lakukan di rumah. Tetap sehat ya, Ma!