Detak Jantung dan Tendangan Janin Tak Terasa, Tanda Plasenta Anterior?
Kondisi ini hanya dapat terdeteksi melalui USG, Ma
13 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Plasenta menjadi ‘teman’ janin selama berada di dalam kandungan Mama. Tak selalu benar, kadang-kadang posisi plasenta memiliki kelainan sehingga seringkali bisa memengaruhi kesehatan kehamilan.
Salah satu kelainan pada posisi plasenta yang bisa terjadi yakni plasenta anterior (anterior placenta). Kondisi ini terjadi ketika plasenta menempel di sisi depan rahim dekat dinding perut.
Keluhan yang kerap terjadi pada ibu hamil dengan plasenta anterior adalah sulitnya mendeteksi detak jantung dan tendangan si Kecil dari dalam perut.
Berikut Popmama.com sudah merangkum informasi lengkap tentang plasenta anterior untuk Mama:
1. Apa itu plasenta anterior?
Dikutip dari Medical News Today, plasenta anterior adalah istilah medis untuk menunjukkan posisi plasenta yang terhubung ke bagian depan rahim. Dengan kata lain, plasenta berada di antara bagian depan perut dan janin.
Plasenta merupakan organ yang tumbuh di rahim selama kehamilan untuk memberi makan janin dengan oksigen dan nutrisi melalui tali pusat. Plasenta menempel pada dinding rahim.
Sebagian besar waktu, sel telur yang telah dibuahi akan ‘tertanam’ di bagian belakang dinding rahim. Ketika proses ini terjadi, plasenta umumnya terbentuk di sepanjang dinding itu juga dan disebut dengan plasenta posterior.
Ibu hamil dengan plasenta anterior kadang memiliki kesulitan untuk bisa merasakan gerakan janin. Dalam beberapa kasus, plasenta anterior juga membuat dokter perlu waktu lebih lama untuk bisa mendeteksi detak jantung janin.
Editors' Pick
2. Apakah plasenta anterior memengaruhi kehamilan?
Umumnya, posisi plasenta tidak memengaruhi kehamilan atau janin kecuali plasenta menghalangi serviks, yang disebut plasenta previa. Seorang perempuan dengan plasenta previa mungkin perlu mendapatkan perawatan dan pantauan dokter di rumah, serta kemungkinan lebih perlu melahirkan melalui operasi caesar.
Namun, plasenta anterior tidak mungkin memengaruhi kehamilan secara signifikan dan cukup umum terjadi.
Keluhan yang paling umum dirasakan pada plasenta anterior yakni sulitnya merasakan gerakan janin, jika dibandingkan ibu hamil dengan plasenta posterior. Keluhan ini terjadi terutama pada trimester kedua, di mana umumnya gerakan janin sudah mulai banyak terasa.
Dalam kasus di mana ibu hamil membutuhkan amniosentesis, plasenta anterior juga dapat membuat dokter sedikit sulit melakukan prosedurnya. Amniosentesis adalah prosedur pengambilan sampel cairan ketuban di sekitar janin guna mendeteksi tanda-tanda adanya kelainan.