Diabetes saat hamil dikenal juga dengan sebutan diabetes gestasional. Dikutip dari Web MD, diabetes gestasional berarti Mama memiliki kadar gula darah tinggi selama kehamilan padahal sebelumnya normal-normal saja.
Mengalami diabetes gestional berarti Mama harus rutin kontrol ke dokter, terutama untuk mendiskusikan apakah kadar gula darah saat ini terkendali atau tidak. Selain itu, Mama juga perlu mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.
Misalnya dengan lebih cermat memilih jenis dan porsi makanan serta minuman, lebih aktif bergerak, cukup olahraga dan banyak minum air putih. Hindari juga bergadang dan stres karena keduanya cenderung membuat Mama ingin makan lebih banyak makanan manis.
Apa saja informasi penting tentang diabetes saat hamil yang perlu Mama ketahui? Dirangkum Popmama.com dari berbagai sumber, berikut informasinya:
1. Siapa saja yang berisiko mengalami diabetes saat hamil?
Freepik/Prostooleh
Dikutip dari National Health Services (NHS) UK, perempuan mana pun dapat mengalami diabetes saat hamil. Namun pada umumnya beberapa kategori tertentu dianggap lebih berisiko.
Salah satunya adalah pada perempuan yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) di atas 30. Selain itu, risiko diabetes saat hamil juga meningkat apabila sebelumnya Mama pernah melahirkan bayi dengan berat di atas 4,5 kg.
Riwayat diabetes saat kehamilan sebelumnya juga bisa meningkatkan risiko berikutnya, Ma.
Termasuk juga apabila Mama memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, terutama keluarga inti yakni orang tua dan saudara kandung.
Apabila Mama memiliki salah satu kondisi ini, biasanya dokter akan menganjurkan Mama untuk skrining diabetes secara rutin selama kehamilan.
Editors' Pick
2. Tanda-tanda diabetes saat hamil
Freepik/Rawpixel.com
Ibu hamil dengan diabetes gestasional biasanya tidak memiliki gejala khas yang terlihat. Kondisi baru diketahui setelah melakukan tes skrining kehamilan rutin, di mana salah satunya ada tes gula darah.
Tetapi apabila kadar gula darah sudah terlalu tinggi (hiperglikemia), Mama mungkin akan mengalami keluhan seperti:
merasa lebih cepat haus dan lapar
makan lebih banyak daripada biasanya
frekuensi buang air kecil meningkat
mulut terasa kering dan mudah lelah
Tetapi beberapa gejala ini umum terjadi selama kehamilan juga. Jadi, sebaiknya tetap lakukan konsultasi dengan dokter atau bidan apabila Mama mengalaminya. Jika perlu lakukan juga tes gula darah untuk memastikan penyebab tanda dan gejala tersebut.
3. Apakah boleh suntik insulin saat hamil?
Freepik/Natthapon.sa
Suntik insulin menjadi salah satu metode perawatan diabetes. Tetapi bagaimana dengan ibu hamil, apakah boleh suntik insulin?
Jika Mama memiliki diabetes gestasional, mengendalikan kadar gula darah menjadi faktor penting untuk selalu diterapkan. Biasanya oleh dokter Mama akan dianjurkan untuk memiliki alat tes gula darah supaya memantau secara rutin.
Sebenarnya kadar gula darah dapat dikurangi dengan mengubah diet dan olahraga rutin. Namun, jika perubahan ini tidak menurunkan kadar gula darah, Mama mungkin perlu minum obat berupa tablet atau melakukan suntikan insulin. Intinya, semua tetap dilakukan berdasarkan anjuran dokter.
Mama juga akan dimonitor lebih rutin selama kehamilan, terutama menjelang waktunya persalinan, untuk memeriksa kemungkinan adanya masalah.
Memiliki diabetes gestasional juga membuat ibu hamil sebaiknya melahirkan sebelum usia kehamilan mencapai 41 minggu. Induksi persalinan atau operasi caesar dapat direkomendasikan jika persalinan tidak bisa dimulai secara alami pada waktu tersebut.
Efek jangka panjang diabetes saat hamil
Diabetes gestasional biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah persalinan. Tetapi ada juga beberapa kasus di mana diabetes gestasional kembali terjadi pada kehamilan berikutnya, atau diabetes gestasional berkembang menjadi diabetes seumur hidup.
Oleh sebab itu, Mama sebaiknya melakukan tes darah lagi untuk memeriksa faktor diabetes kira-kira 6-13 minggu setelah melahirkan, kemudian setahun sekali setelah waktu tersebut jika hasilnya normal.
4. Cara mengatasi diabetes saat hamil
Freepik/Sosiukin
Selain dengan konsumsi obat dari dokter (jika memang diperlukan dan diberikan), kontrol gula darah juga penting dilakukan ibu hamil dengan diabetes gestasional. Mama sebaiknya tak lupa untuk memeriksa kadar gula darah sendiri setidaknya 3-4 kali sehari.
Dokter juga secara berkala akan memeriksa berat badan Mama untuk mempertimbangkan apakah perlu penggunaan insulin atau obat lain.
Beberapa langkah-langkah sederhana untuk mengatasi diabetes saat hamil:
Diet rendah gula
Makan makanan sehat dan rendah gula menjadi hal yang tak bisa ditawar lagi pada ibu hamil dengan diabetes. Ikuti rencana makan yang biasanya dibuat dokter atau ahli gizi khusus untuk pengidap diabetes. Hindari juga camilan manis seperti kue, permen, dan es krim. Sebaliknya, pilihlah camilan dengan gula alami seperti buah-buahan dan kismis. Untuk makanan sehari-hari, jangan lupa tambahkan sayuran dan serealia utuh, serta perhatikan ukuran porsi.
Turunkan berat badan sebelum hamil
Jika saat ini Mama masih berencana untuk hamil, perhatikan berat badan. Dokter biasanya tidak akan menyarankan Mama untuk turun berat badan saat hamil, jadi sebaiknya lakukan penurunan sebelum hamil. Apabila sudah terlanjur hamil, kontrol asupan makanan dan olahraga supaya berat badan tetap naik secara terkendali.
Rutin olahraga
Hamil bukan berarti Mama tidak bisa berolahraga, lho. Justru tubuh tetap harus aktif bergerak supaya berat badan dan diabetes bisa lebih mudah dikendalikan.
Lakukan aktivitas moderat selama 30 menit per hari, setidaknya 3-4 kali dalam seminggu. Beberapa contoh olahraga yang bisa Mama pilih yakni berjalan, berenang, yoga atau senam hamil.
Nah, demikian informasi penting tentang diabetes saat hamil yang penting Mama ketahui. Jangan ragu untuk rutin diskusi dengan dokter juga ya, Ma.