Fakta di Balik Rasa Gatal yang Muncul Saat Kehamilan Trimester Kedua
15 Agustus 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memasuki trimester kedua, kulit terutama di area perut jadi sering gatal-gatal, Ma? Selama rasa gatal masih bisa dikendalikan dan tidak muncul dalam jangka panjang, maka Mama tak perlu khawatir.
Akibat perubahan hormon dan struktur kulit, ibu hamil memang rentan mengalami masalah pada kesehatan kulit. Salah satunya gatal-gatal, Ma.
Meski dianggap wajar, bukan berarti Mama boleh menggaruknya sembarangan ya. Jika demikian, bekas garukan nantinya bisa terluka karena kulit Mama sedang sensitif.
Ada pula beberapa hal sederhana yang bisa Mama lakukan agar kesehatan kulit tetap terjaga dan terhindari dari risiko gatal-gatal. Berikut Popmama.com rangkum informasinya untuk Mama:
1. Alasan di balik kulit gatal saat hamil
Saat hamil, kondisi kulit Mama mengalami berbagai perubahan sebagai proses adaptasi. Salah satunya adalah peregangan akibat perut yang semakin membesar. Efeknya, di area ini pun kulit gatal paling sering dirasakan.
Selain karena peregangan, kulit gatal saat hamil juga terjadi akibat perubahan kadar hormon dalam tubuh Mama. Seperti diketahui, kehamilan mengubah berbagai keseimbangan kadar hormon, salah satunya dapat memengaruhi kondisi kulit. Kulit pun jadi sensitif, kering dan mudah gatal.
Kondisi lain yang juga bisa memicu gatal saat hamil adalah riwayat gangguan kulit, termasuk eksim. Apabila sebelum hamil Mama punya riwayat eksim, besar kemungkinan kondisi ini akan kambuh atau bahkan lebih parah saat Mama hamil.
Bagian kulit yang biasanya terasa paling gatal adalah di wajah, leher dan dada. Lipatan kulit seperti bagian dalam lutut dan siku juga menjadi area paling rentan gatal.
Baca juga: Gatal Luar Biasa, Ibu Hamil Mungkin Alami Kolestasis pada Kehamilan
Baca juga: Penyebab dan Solusi Gatal Saat Hamil
Editors' Pick
2. Amankah jika mendadak muncul ruam gatal di perut?
Ruam-ruam yang gatal dan cukup mengganggu di perut disebut juga sebagai Pruritic Urticarial Papules and Plaques of Pregnancy (PUPPP). Menurut dr Eddy Karta, SpKK, PUPPP ini merupakan suatu kelainan kulit pada ibu hamil yang ditandai dengan munculnya rash atau bentol-bentol.
Area gatal biasanya dimulai dari area perut, kemudian menjalar ke area lain seperti bokong atau paha. Penyebab pasti dari PUPPP ini belum diketahui secara pasti, namun peregangan kulit dianggap paling mungkin menjadl penyebabnya.
Dijelaskan oleh dr. Eddy bahwa ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi gatal akibat PUPPP, salah satunya mengompres area yang gatal dengan air dingin. Pilih juga sabun berbahan lembut untuk mandi serta gunakan pakaian longgar berbahan menyerap keringat.
3. Apakah gatal saat hamil membahayakan janin?
Sebagian besar Mama tentu khawatir gatal-gatal saat hamil dapat memengaruhi kesehatan si Kecil dalam kandungan. Pada kebanyakan kasus, kulit yang gatal saat hamil akibat perubahan hormon atau peregangan kulit tidak akan memengaruhi kesehatan janin. Ini dikarenakan proses tersebut dianggap wajar.
Begitu juga dengan PUPPP. dr Eddy menjelaskan bahwa sampai saat ini belum ada studi yang menunjukkan adanya kaitan antara ibu hamil dengan PUPPP dan gangguan pada janin.
Namun demikian, lain halnya apabila gatal yang Mama alami sudah berlebihan. Bisa jadi Mama mengalami kolestasis. Kondisi ini memicu rasa gatal yang hebat, tetapi tanpa ruam. Untuk memastikan pemicu gatal sebenarnya pada Mama, sebaiknya periksakan diri ke dokter ya.
4. Bagaimana cara mengatasi kulit gatal saat hamil?
Tak perlu buru-buru minum obat sembarangan, ada beberapa cara mudah yang bisa Mama lakukan untuk meredakan gatal saat hamil. Salah satunya adalah memilih pakaian yang longgar. Pakaian seperti ini dapat mengurangi gesekan dan tekanan pada kulit, yang bisa memicu iritasi dan gatal.
Pilih juga pakaian yang berbahan menyerap keringat dan lembut seperti katun ya, Ma. Hindari memakai pakaian dengan bahan sintetis atau licin karena bisa menghambat sirkulasi udara di kulit.
Agar kulit terasa lebih nyaman, Mama juga bisa mandi dengan air dingin. Kemudian jangan lupa oleskan losion atau pelembab yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Apabila kulit Mama sensitif terhadap produk wewangian atau parfum, maka hindari dulu penggunaannya ya, Ma.
Baca juga: Tak Cuma Bikin Rileks, Manfaat Mandi Air Hangat Juga Bakar Kalori
5. Bisakah gatal saat hamil dicegah?
Untuk menghindari kulit gatal saat hamil akibat perubahan hormon dan peregangan kulit, ada beberapa cara untuk mencegahnya. Pertama, gunakan humidifier di kamar tidur Mama. Penggunaan alat ini dapat membantu mengembalikan kelembapan udara, termasuk pada kulit.
Kedua, saat mandi hindari penggunaan air panas atau hangat terlalu lama karena dapat mengiritasi kulit dan justru memicu rasa gatal. Ketiga, gunakan sabun yang lembut dan bebas wewangian untuk menghindari iritasi pada kulit akibat bahan kimia.
Keempat, pilihlah pakaian lembut untuk memberikan kesempatan pada kulit ‘bernapas’. Hal ini pada akhirnya dapat membantu mencegah gatal saat kehamilan.
Meskipun gatal-gatal saat hamil dianggap sebagai hal yang wajar, apabila Mama sudah merasa benar-benar terganggu jangan ragu untuk segera cek ke dokter ya. Dokter biasanya akan memberikan pengobatan sesuai dengan kondisi kesehatan Mama dan si Kecil, kok.