Kenali Late Miscarriage: Keguguran di Usia Kehamilan 12 Minggu Lebih
Apa saja yang menjadi penyebab terjadinya keguguran terlambat ini, Ma?
5 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keguguran umumnya lebih dikenal terjadi pada kehamilan tahap awal, tepatnya pada trimester pertama di mana lebih rentan dialami. Namun demikian, ada kondisi keguguran yang terjadi pada usia kehamilan di atas 12 minggu.
Kondisi ini kenal sebagai keguguran terlambat atau late miscarriage. Umumnya kondisi ini terjadi pada kehamilan antara usia 12 minggu hingga 24 minggu, tepatnya pada trimester kedua.
Tak bisa dianggap sepele, keguguran pada tahap ini jika tidak diberikan dukungan dengan baik, dapat membuat ibu hamil mengalami stres bahkan hingga depresi.
Dirangkum Popmama.com dari berbagai sumber, berikut informasi lengkap tentang keguguran terlambat yang perlu Mama ketahui:
1. Apa itu keguguran terlambat?
Keguguran terlambat atau late miscarriage adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan keguguran yang terjadi pada usia kehamilan mulai dari 12 minggu. Biasanya kondisi ini terjadi ketika janin tidak bisa berkembang dengan benar.
Dikutip dari Parenting First Cry, keguguran pada trimester kedua sebenarnya jarang terjadi dan umumnya disebabkan oleh masalah dengan plasenta atau leher rahim, paparan racun atau karena kesehatan calon ibu.
Editors' Pick
2. Tanda dan gejala keguguran terlambat
Tanda dan gejala dari keguguran terlambat umumnya berbeda antara satu ibu hamil dengan ibu hamil lainnya, semua terjadi berdasarkan kondisi kesehatan masing-masing dan berbagai faktor.
Namun demikian, salah satu tanda dan gejala umum dari keguguran terlambat yakni munculnya kram dan pendarahan, baik pendarahan ringan maupun berat.
Muncul vlek saat kelelahan mungkin sering dianggap biasa, tetapi apabila darah keluar selama lebih dari 3 hari, segera lakukan konsultasi dengan dokter.
Tanda lain dari adanya risiko keguguran terlambat yakni ketuban pecah atau gerakan rahim yang berkurang, yang bisa menjadi indikasi keguguran karena kematian janin. Kadang-kadang keguguran terlambat juga bisa terasa menyakitkan dan mungkin membutuhkan obat penghilang rasa sakit.
3. Penyebab terjadinya keguguran terlambat
Meskipun kasusnya jarang, keguguran terlambat sering terjadi tanpa alasan khusus dan bahkan tidak diketahui, Ma. Namun sebagian ahli menyebutkan bahwa penyebab keguguran pada trimester kedua sering dapat dikaitkan dengan kondisi medis Mama.
Selain itu, gangguan kromosom atau tumbuh kembang janin yang terhambat juga bisa menjadi penyebab terjadinya keguguran terlambat.
Dikutip dari Healthline, plasenta lemah juga bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya keguguran terlambat. Selain itu, masalah kesehatan seperti diabetes yang tidak terkontrol, gangguan ginjal, tekanan darah tinggi, penyakit tiroid atau celiac yang dapat memengaruhi hormon juga dapat menyebabkan keguguran terlambat.
Penyebab keguguran setelah usia kehamilan 12 minggu juga termasuk infeksi virus seperti malaria, HIV, rubella atau penyakit menular seksual lainnya.
Selain itu, masalah lain yang juga bisa menyebabkan terjadinya keguguran terlambat adalah karena masalah pada bentuk rahim.
4. Pemeriksaan dan diagnosis keguguran terlambat
Keguguran biasanya didiagnosis dengan pemeriksaan ultrasound alias USG. Dalam kasus kematian janin, USG tidak akan menunjukkan adanya aktivitas jantung janin. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan ketika ibu hamil melaporkan adanya penurunan gerakan janin di dalam rahim.
Selain itu, guna memastikan diagnosis Mama biasanya juga akan diminta melakukan tes darah untuk menemukan adanya infeksi atau masalah pada pembekuan darah.
Apabila ada kemungkinan keguguran terjadi karena ada masalah kromosom, dokter bisa merekomendasikan pemeriksaan kromosom. Semua akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan Mama.
5. Proses pemulihan fisik dan mental setelah keguguran terlambat
Kehilangan janin pada trimester kedua bisa membuat calon ibu menjadi emosional dan bahkan memicu depresi, terutama jika tidak ada dukungan dari lingkungan sekitar. Setelah terjadi keguguran dan dilakukan tindakan untuk mengeluarkan janin, kemungkinan bisa terjadi perdarahan, kelelahan nyeri.
Pemulihan tubuh secara fisik setelah keguguran terlambat bergantung pada tahap kehamilan dan jenis keguguran yang dialami. Tubuh dapat pulih dengan cukup cepat atau bahkan bisa juga membutuhkan waktu hingga beberapa minggu untuk bisa pulih.
Penting untuk memantau pemulihan dengan sangat cermat dan berkonsultasi dengan dokter secara teratur. Selama pemulihan, payudara mungkin mulai memproduksi ASI dan kadang-kadang bisa mengganggu. Jika ini menyebabkan rasa sakit, maka jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter. Bedrest juga kadang diperlukan untuk memulihkan tubuh Mama lebih cepat jika diperlukan.
Demikian informasi tentang late miscarriage alias keguguran terlambat yang perlu Mama pahami. Pada intinya, tetap jaga kesehatan dan jangan tunda konsultasi dengan dokter jika curiga mengalami masalah pada kehamilan.