Apa Itu Albumin dan Manfaatnya Untuk Ibu Hamil
Seberapa pentingkah komponen albumin bagi tumbuh kembang janin?
20 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, penting bagi Mama untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian supaya komponen-komponen dalam tubuh tetap seimbang. Mulai dari nutrisi seperti vitamin, mineral sampai karbohidrat dan protein.
Setiap komponen nutrisi ini memiliki fungsinya masing-masing. Apabila Mama kekurangan salah satunya, bisa jadi memengaruhi kinerja organ lain dan berdampak juga pada tumbuh kembang janin.
Salah satu yang perlu diperhatikan adalah albumin, Ma. Meski mungkin belum terlalu akrab terdengar, tetapi albumin juga berperan penting bagi kehamilan, khususnya bagi tumbuh kembang janin.
Dirangkum Popmama.com dari berbagai sumber, berikut informasi tentang definisi dan manfaat albumin untuk ibu hamil:
Editors' Pick
1. Apa itu albumin?
Dikutip dari Baby Med, albumin adalah istilah umum yang merujuk pada protein larut air yang ditemukan dalam darah. Serum albumin sendiri berjumlah sekitar 60 persen dari protein plasma yang ditemukan dalam darah manusia.
Fungsi utama albumin dalam darah adalah untuk membawa asam lemak, hormon tiroid dan steroid. Albumin juga dapat digunakan sebagai titik pengikat untuk beberapa obat. Jika seorang pasien menggunakan lebih dari satu obat yang berikatan dengan albumin, interaksi obat dapat terjadi.
Rentang nilai normal dari albumin bisa berbeda-beda sesuai usia kehamilan:
- Orang dewasa yang tidak sedang hamil: 4,1-5,3 g/dL atau 41-53 g/L
- Kehamilan trimester pertama: 3,1-5,1 g/dL atau 31-51 g/L
- Kehamilan trimester kedua: 2,6-4,5 g/dL atau 26-45 g/L
- Kehamilan trimester ketiga: 2,3-4,2 d/gL atau 23-42 g/L
2. Peningkatan dan penurunan kadar albumin dalam darah
Jika kadar rentang normal tersebut tidak dimiliki oleh ibu hamil, dalam hal ini misalnya Mama justru kekurangan atau kelebihan albumin, biasanya akan ada efek yang dirasakan oleh tubuh.
Peningkatan kadar albumin ditandai pada pasien dengan adanya masalah kelebihan glukokortikoid, gagal jantung kongestif dan kasus bawaan lainnya.
Sementara itu, penurunan kadar albumin terlihat pada pasien dengan hipotiroidisme, penyakit ginjal, penyakit yang melemahkan, luka bakar, kekurangan gizi, protein yang kehilangan enteropati, polidipsia, penyakit hati atau kekurangan hormon anabolik.
3. Manfaat albumin untuk ibu hamil
Seperti disebutkan sebelumnya, albumin merupakan bagian penting dalam protein plasma darah. Oleh sebab itu, albumin berperan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, sebagai pengangkut nutrisi, serta membantu memperbaiki kerusakan jaringan dalam sel.
Jadi walaupun Mama sudah banyak makan makanan sehat bergizi, apabila kadar albuminnya rendah maka nutrisi tersebut tidak dapat terserap dan tersalurkan dengan baik ke janin. Akibatnya, janin pun bisa turut kekurangan gizi dan tumbuh kembangnya terhambat.
Kekurangan albumin juga berisiko bisa membuat ibu hamil rentan mengalami preeklampsia dengan gejala seperti tekanan darah tinggi, kejang, serta muncul edema (akumulasi cairan dalam jaringan tubuh).
Albumin juga diperlukan untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak seiring bertambahnya usia.
Rendahnya albumin dalam tubuh pun bisa memberikan efek tubuh jadi cepat lemas dan kurang berenergi, Ma. Oleh sebab itu, jangan lupa untuk selalu mengonsumsi protein, ya. Ini karena albumin pada dasarnya terbentuk dari asupan protein yang masuk ke dalam tubuh.
Beberapa jenis protein yang baik dikonsumsi oleh ibu hamil di antaranya seperti telur. Selain itu, albumin juga bisa didapat dari sumber protein lain seperti kacang-kacangan, daging ayam dan ikan.
Nah, sudahkah Mama mengonsumsi nutrisi sumber protein hari ini?