Manfaat, Dosis dan Efek Samping Obat CTM untuk Ibu Hamil
Seperti apa aturan pakai obat alergi ini untuk ibu hamil, ya?
27 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat mendadak reaksi alergi muncul, biasanya obat yang paling sering dicari adalah CTM alias Chlorpheniramine. Ya, obat CTM digunakan untuk meredakan gejala alergi yang disebabkan oleh makanan, gigitan serangga, serta paparan debu.
Obat ini biasa dijual bebas untuk meredakan gejala alergi. Namun demikian, apabila saat ini Mama sedang hamil, konsumsi obat-obatan tentu sebaiknya mematuhi anjuran dari dokter.
Termasuk jika Mama mengalami reaksi alergi dan hendak meminum obat CTM. Pahami dulu yuk tentang obat CTM dan aturan pakainya untuk ibu hamil! Berikut rangkuman informasi dari Popmama.com untuk Mama:
1. Apa itu CTM?
Chlorpheniramine atau CTM adalah golongan obat antihistamin alias anti-alergi. Obat ini berfungsi untuk meredakan gejala alergi seperti ruam, gatal-gatal, bengkak pada kulit, bersin, hingga tubuh yang terasa tidak nyaman.
CTM bekerja dengan menghambat kerja histamin, yakni sebuah senyawa dalam tubuh yang memicu terjadinya reaksi alergi.
Ketika pemicu alergi datang, produksi histamin dalam tubuh akan meningkat secara berlebihan. Situasi ini kemudian menimbulkan gejala reaksi alergi. Setiap orang memiliki reaksi alergi yang berbeda-beda.
Ada yang matanya menjadi berair, gatal-gatal dan ruam pada kulit, bengkak di area tubuh seperti wajah, bersin-bersin, serta hidung tersumbat.
Editors' Pick
2. Dosis CTM
CTM tersedia dalam sediaan oral, yakni diminum melalui mulut. Untuk orang dewasa, CTM bisa diminum setiap 4-6 jam sekali. Namun jika Mama sedang hamil dan reaksi alergi tak kunjung mereda, sebaiknya segera cek ke dokter.
Pastikan ada jeda waktu yang cukup antara konsumsi satu dosis ke dosis berikutnya, Ma. Apabila gejala alergi sudah berkurang, sebaiknya hentikan konsumsi CTM. Sebab obat ini sebaiknya memang diminum dalam waktu jangka pendek saja.
3. Efek samping CTM
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi saat Mama mengonsumsi CTM di antaranya seperti mengantuk, pusing, sembelit, sakit perut, penglihatan kabur, atau kering pada mulut dan tenggorokan.
Meski dianggap sebagai efek samping wajar, namun apabila salah satu dari efek samping ini memburuk sebaiknya segera hentikan konsumsi obat dan konsultasi ke dokter.
Jangan lupa untuk tetap banyak minum air putih selama mengonsumsi obat CTM, supaya mulut dan tenggorokan tidak menjadi semakin kering, Ma.
Konsultasi ke dokter juga diperlukan apabila ada reaksi serius dari konsumsi CTM. Misalnya seperti mood mendadak menjadi gelisah, kesulitan buang air kecil, serta detak jantung yang jadi cepat dan tidak teratur.
4. Aturan minum CTM
Saat mengonsumsi CTM, sebaiknya hindari berbarengan dengan konsumsi obat lainnya seperti obat antinyeri tingkat sedang. Interaksi obat-obat ini dapat mengurangi efektivitas pengobatan dan mungkin akan memberikan dampak lainnya.
Hindari berkendara setelah mengonsumsi CTM karena dikhawatirkan rasa kantuk yang muncul akan mengganggu konsentrasi Mama.
Dilansir Web MD, sebaiknya perbanyak istirahat saat minum CTM untuk membantu mengurangi rasa pusing yang mungkin juga Mama alami.
Jangan lupa, sebelum mengonsumsi obat CTM pastikan Mama sudah makan, ya.
5. Efek obat CTM untuk ibu hamil
Sampai saat ini, belum ada bukti ilmiah yang kuat membuktikan bahwa CTM alias chlorphenamine berbahaya bagi janin dalam kandungan. Namun demikian, apabila konsumsi obat ini memang diperlukan, Mama bisa mengonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter.
Dokter akan membantu Mama menimbang seberapa perlunya Mama mengonsumsi CTM. Tentunya dengan menimbang beberapa risiko yang mungkin terjadi pada tubuh Mama maupun janin.
Salah satu pertimbangan yang biasanya dilihat oleh dokter adalah usia kehamilan dan kondisi riwayat kesehatan Mama.
Saat usia kehamilan Mama masih sangat awal, yakni di trimester pertama, konsumsi obat-obatan sebaiknya memang dihindari. Sebab di waktu ini tubuh dan sebagian besar organ janin sedang terbentuk. Dikhawatirkan konsumsi obat sembarangan dan berlebihan dapat memengaruhi proses penting ini.
Nah, oleh sebab itu, meski CTM sering disebut-sebut aman dikonsumsi ibu hamil, Mama sebaiknya tetap berkonsultasi dulu dengan dokter, ya. Terutama jika kehamilan Mama masih dalam trimester pertama. Semua demi tumbuh kembang janin dan juga kesehatan tubuh Mama.
Baca juga:
- 7 Obat yang Bisa Membahayakan Untuk Mama Hamil
- Ketahui Takaran Zat Besi yang Aman untuk Ibu Hamil
- Ini yang terjadi pada Ibu Hamil ketika Mengonsumsi Vitamin Prenatal