Kenali Mirror Syndrome, Penyakit Langka yang Bisa Menyerang Ibu Hamil
Jika tidak segera diatasi, penyakit ini juga bisa menimbulkan komplikasi kehamilan
2 Februari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, tubuh Mama menjadi lebih rentan untuk mengalami berbagai penyakit terutama yang diakibatkan oleh infeksi. Oleh karena itu, menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat dan rutin cek ke dokter pun menjadi penting.
Salah satu jenis penyakit yang perlu diwaspadai adalah mirror syndrome. Wajar jika Mama belum pernah atau jarang mendengar tentang penyakit ini, sebab mirror syndrome tergolong sebagai penyakit yang langka.
Apa saja hal-hal yang perlu Mama ketahui tentang mirror syndrome pada ibu hamil?
Berikut Popmama.com rangkum informasinya untuk Mama seperti dilansir dari laman Very Well Family:
1. Apa itu penyakit mirror syndrome?
Penyakit mirror syndrome adalah istilah lain untuk kondisi yang juga dikenal sebagai Sindrom Ballantyne atau triple edema. Penyakit ini biasanya terjadi pada kehamilan, terutama ketika janin memiliki kelebihan cairan yang tidak normal dan calon Mama memiliki preeklampsia.
Preeklampsia identik dengan suatu bentuk hipertensi atau tekanan darah tinggi. Meski tergolong langka, namun mirror syndrome jika sampai terjadi juga bisa mengancam jiwa.
Komplikasi kehamilan seperti mirror syndrome bisa membuat ibu hamil stres. Namun demikian, diagnosis yang tepat dan pengobatan yang cepat bisa membantu memperbesar peluang untuk menghadapi penyakit ini.
Oleh sebab itu, jangan ragu untuk segera cek ke dokter apabila Mama curiga mengalami penyakit mirror syndrome.
Baca juga:
- Tekanan Darah Tinggi Pasca Melahirkan? Waspada Preeklampsia Postpartum
- Apakah Asam Folat Benar-Benar Bisa Mencegah Preeklampsia?
- Fakta dan Risiko Preeklampsia Bagi Ibu Hamil dan Janin
Editors' Pick
2. Gejala mirror syndrome
Penting untuk memerhatikan segala sesuatu yang terasa dan tampak berbeda pada kehamilan, termasuk salah satunya saat mungkin timbul gejala mirror syndrome.
Mama perlu memahami bahwa kadang-kadang gejala dari mirror syndrome ini dapat tumpang tindih dengan kondisi lain, seperti preeklampsia. Maka dari itu, pemeriksaan profesional oleh dokter kandungan dan penegakkan diagnosis menjadi sangat penting.
Gejala mirror syndrome yang perlu Mama waspadai di antaranya:
- bengkak pada area tubuh tertentu yang tidak normal
- tekanan darah tinggi
- ada protein dalam urine (bisa terlihat dari tes urine di laboratorium)
- kenaikan berat badan yang berlebihan dalam waktu singkat
Mirror syndrome seringkali juga terlihat lewat tes darah, tepatnya melalui hemodilusi. Ini merupakan suatu kondisi di mana ada lebih banyak plasma dalam darah dan jumlah sel darah merah menjadi lebih rendah dari yang seharusnya.
Biasanya hasil ini terjadi karena adanya kelebihan cairan yang menumpuk di dalam tubuh.