Masalah tekanan darah yang lebih dikenal oleh ibu hamil kebanyakan adalah tekanan darah tinggi alias hipertensi, yang kemudian disebut juga sebagai preeklampsia.
Nyatanya, ada kondisi lain juga berkaitan dengan tekanan darah yang bisa dialami ibu hamil lho, Ma.
Apabila Mama sering pusing mendadak, terutama saat baru berdiri setelah lama duduk, ini bisa jadi karena tekanan darah yang terlalu rendah.
Berikut rangkuman lengkap soal tekanan darah rendah yang perlu Mama ketahui:
1. Definisi tekanan darah rendah
Freepik/Rawpixel.com
Rata-rata tekanan darah berada pada kisaran 120/80 mmHg. Apabila hasil pengukuran Mama jauh di bawah angka tersebut, misalnya 90/60 mmHg atau kurang, hal tersebut bisa dikatakan sebagai tekanan darah rendah.
Kondisi ini biasanya dialami oleh ibu hamil pada trimester pertama, kemudian mencapai titik terendahnya pada pertengahan trimester kedua.
Jangan anggap enteng pentingnya memeriksa tekanan darah setiap kali konsultasi ke dokter ya, Ma. Tak sekadar pemeriksaan biasa, ini dilakukan agar diketahui apakah Mama memiliki masalah terkait tekanan darah.
Tekanan darah pada dasarnya menandakan seberapa efektif aliran darah dalam tubuh Mama. Ini berarti kondisi tersebut juga bisa menggambarkan bagaimana tubuh Mama mampu memberikan pasokan nutrisi dan oksigen untuk janin.
Agar lebih efektif, patuhi anjuran dokter untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur ya, Ma.
Editors' Pick
2. Jenis-jenis tekanan darah
Pixabay/Tasha
Ada beberapa kondisi tekanan darah rendah yang perlu Mama ketahui. Di antaranya yakni postural hypotension dan supine hypotension.
Postural hypotension biasanya ditandai dengan pusing setelah Mama berdiri setelah terlalu lama berbaring. Ya, setelah lama bersandar atau berbaring kemudian Mama tiba-tiba berdiri, biasanya pandangan Mama akan menjadi gelap disertai dengan pusing.
Jika kondisinya sudah parah, Mama bahkan bisa sampai kehilangan keseimbangan dan berisiko mudah jatuh.
Kondisi ini terjadi akibat aliran darah lambat sampai ke otak karena perubahan posisi yang tiba-tiba.
Sementara itu, supine hypotension biasanya terjadi justru ketika Mama berbaring. Dalam posisi ini, tekanan membuat aliran pembuluh darah utama seperti vena cava, aorta dan lainnya jadi menurun.
Hipotensi jenis ini biasanya juga terjadi karena rahim yang membesar. Biasanya dialami oleh ibu hamil di trimester kedua dan ketiga.
3. Penyebab tekanan darah rendah
Freepik
Ada beberapa penyebab dari tekanan darah yang menjadi lebih rendah saat hamil. Salah satunya adalah karena pelebaran pembuluh darah.
Faktor hormonal di trimester pertama dan kedua membuat pembuluh darah melebar, sehingga tekanannya pun menjadi berangsur-angsur berkurang.
Kurang minum juga bisa memicu tekanan darah rendah. Pada dasarnya, dehidras berarti cairan dalam tubuh berkurang dan dapat membuat Mama jadi mudah pusing.
Kondisi lain yang secara wajar juga dapat menyebabkan tekanan darah rendah pada ibu hamil adalah pembesaran rahim, seiring dengan pertambahan usia kehamilan Mama.
Faktor-faktor lain termasuk kekurangan asupan vitamin B12 dan asam folat pun bisa menjadi penyebab dari tekanan darah rendah pada ibu hamil.
Ingat ya, Ma. Janin menyerap nutrisi dari tubuh Mama. Jadi, kekurangan vitamin dan asam folat dapat memperlambat sirkulasi darah dan menyebabkan tekanan darah menjadi rendah.
4. Tanda dan gejala tekanan darah rendah
Pexels/Energepic.com
Jangan abaikan tanda dan gejala yang ditunjukkan oleh tubuh saat tekanan darah tubuh sedang rendah. Termasuk apabila Mama mengalami masalah pernapasan, nyeri dada, muntah atau peningkatan denyut nadi.
Sebagian besar ibu hamil dengan tekanan darah rendah umumnya mengeluhkan gejala seperti pusing dan bahkan sering pingsan.
Saat berubah posisi dari berbaring ke duduk atau berdiri, ibu hamil dengan tekanan darah rendah biasanya juga sering mengalami pusing, penglihatan yang menjadi gelap serta kehilangan keseimbangan.
Pada kehamilan, tekanan darah rendah biasanya merupakan kondisi sementara yang terjadi karena peningkatan volume darah. Saat mengalami hal ini, Mama mungkin akan sering merasa haus dan sulit konsentrasi.
Perhatikan juga jika belakangan ini Mama mudah lelah, terlihat pucat, dan rentan mengalami masalah kesehatan lainnya.
5. Pengobatan alami tekanan darah rendah
Pixabay/Silviarita
Sampai saat ini, belum ada pengobatan spesifik yang bisa dilakukan untuk mengatasi tekanan darah rendah selama hamil. Pemberian resep obat-obatan juga biasanya tidak langsung diberikan, kecuali gejalanya serius atau ada kemungkinan komplikasi.
Tapi kabar baiknya, kondisi ini bisa dikontrol dengan perubahan gaya hidup yang lebih sehat. Misalnya dengan rutin berolahraga untuk membantu meningkatkan aliran darah, serta lebih berhati-hati saat bangun setelah duduk atau berbaring.
Beberapa pengobatan alami juga bisa dilakukan guna membantu mengatasi tekanan darah rendah, yakni dengan mengonsumsi asupan sehat.
Salah satunya adalah jus bit, jus wortel dan air perasan jeruk lemon. Buah-buahan ini diyakini dapat membantu mencegah dehidrasi, membantu menyediakan energi tambahan serta membantu menjaga tekanan darah dalam batas normal.
Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah rendah selama kehamilan dapat menyebabkan masalah seperti berat badan lahir rendah, penelitian lain mengungkapkan bahwa masalah tersebut biasanya disertai oleh faktor-faktor lain juga dan bukan hanya tekanan darah rendah.
Namun demikian, jika Mama sudah merasakan tanda dan gejala seperti yang disebutkan di atas, lebih baik segera konsultasikan ke dokter ya, Ma.