Mau Pergi Berlibur Saat Hamil? Ini 5 Hal yang Perlu Diperhatikan
Siapkan fisik kamu terlebih dahulu sebelum berlibur
25 Agustus 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mau pergi berlibur dengan keluarga saat sedang hamil, Ma? Boleh-boleh saja, kok. Tapi yang perlu diingat, siapkan dulu fisik Mama agar tak memengaruhi kesehatan janin.
Dengan pencegahan yang tepat dan berbekal informasi tentang liburan yang tepat, perjalanan liburan Mama pun akan terasa lebih aman dan nyaman.
Salah satu tips penting berlibur saat hamil adalah kenali area tempat Mama pergi.
Cari tahu fasilitas kesehatan, terutama kebidanan, di tempat tersebut. Jadi jika sewaktu-waktu Mama membutuhkan perawatan medis mendesak, Mama tak lagi panik mencari rumah sakit.
Selain itu, selalu bawa buku catatan medis Mama. Buku ini menjadi sumber informasi penting tentang riwayat kehamilan Mama, yang bisa digunakan oleh dokter di tempat liburan Mama jika memang dibutuhkan.
Apa saja hal-hal penting lainnya yang perlu Mama perhatikan saat hendak melakukan perjalanan jauh? Berikut Popmama.com rangkum informasinya:
1. Pilih waktu yang tepat
Sebagian ibu hamil memilih untuk tidak melakukan perjalanan jauh dalam 12 minggu pertama kehamilan karena rasa mual yang hebat. Selain itu, pada waktu ini tubuh Mama biasanya juga akan terasa lebih cepat lelah.
Risiko keguguran juga lebih tinggi apabila Mama memaksakan diri melakukan perjalanan jauh yang melelahkan dalam trimester pertama kehamilan. Ini karena pada waktu tersebut janin sedang berada dalam fase tumbuh kembang yang sangat pesat.
Sementara itu, bulan-bulan terakhir kehamilan juga seringkali sudah melelahkan dan Mama jadi mudah merasa tidak nyaman. Maka dari itu, waktu berlibur yang dianjurkan pun rata-rata pada trimester kedua.
Dokter kebidanan dan kandungan dari Bedford Hospital NHS Trust, Sarah Reynolds, menyebutkan bahwa Mama perlu memerhatikan apakah memiliki masalah pada kehamilan. Jika tidak, maka pergi berlibur tidak akan menjadi masalah.
Lain halnya jika Mama memiliki riwayat dan masalah pada kehamilan, sehingga diperlukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk pergi.
Editors' Pick
2. Bepergian dengan naik pesawat
Melakukan perjalanan jauh dengan naik pesawat terbang sebenarnya tidak berbahaya bagi kehamilan, tapi sebelum melakukannya Mama dianjurkan untuk tetap berkonsultasi dengan dokter.
Terlebih jika penerbangan dilakukan ke luar negeri, dengan rentang waktu penerbangan hingga belasan jam.
Biasanya, penerbangan tidak dianjurkan untuk dilakukan Mama jika usia kehamilan sudah di atas 37 minggu. Ini karena pada waktu tersebut persalinan sangat mungkin terjadi kapan saja.
Perjalanan jarak jauh atau lebih dari 4 jam, seringkali memicu risiko pembekuan darah atau deep vein thrombosis (DVT) pada ibu hamil. Jadi, jangan lupa untuk tetap rutin bergerak secara teratur.
Jangan lupa juga untuk membawa camilan dan cukupi minum air putih selama penerbangan.