Serba-Serbi Garam Untuk Ibu Hamil, Berapa Banyak Batas Konsumsinya?
Jika dikonsumsi berlebihan, garam juga bisa membahayakan kehamilan
24 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa tak suka dengan makanan bercita rasa gurih dan asin? Sebagian besar orang menyukainya, tak terkecuali ibu hamil.
Konsumsi garam atau natrium klorida seringkali disebut perlu dibatasi, terutama jika Mama memiliki riwayat dengan tekanan darah tinggi. Pakar medis juga menyebutkan konsumsi garam berlebih saat hamil berpotensi menimbulkan retensi air dan kembung.
Padahal sebenarnya dalam takaran yang pas, natrium juga dibutuhkan oleh tubuh. Terutama untuk membantu mempertahankan kadar cairan dalam tubuh.
Lantas seberapa banyak sebenarnya takaran garam yang dianjurkan untuk ibu hamil, serta apa saja bahayanya jika ibu hamil mengonsumsi terlalu banyak garam? Dirangkum Popmama.com dari berbagai sumber, berikut informasinya, Ma:
1. Takaran garam untuk ibu hamil
Dikutip dari Baby Center, segala sesuatu yang berlebihan tidak baik bagi kesehatan ibu hamil, termasuk konsumsi garam. Makanan tinggi garam seperti makanan cepat saji pun sebaiknya dibatasi dengan ketat selama hamil.
Takaran jumlah maksimum natrium yang disarankan untuk seseorang (baik dalam kondisi hamil atau tidak) adalah 2.300 miligram (mg) per hari. Hal ini sesuai dengan rekomendasi Dietary Guidelines for Americans yang dikeluarkan oleh Department of Agriculture (USDA) dan Department of Health and Human Services (HHS).
Dikatakan bahwa takaran konsumsi garam dalam sehari yang dianjurkan sekitar satu sendok teh garam (lebih kurang 6 gram garam) atau kurang dari 2.300 mg.
Terkecuali pada seseorang yang memiliki riwayat hipertensi, takaran yang direkomendasikan adalah maksimal 1.500 mg per hari.
Penting untuk diketahui bahwa garam juga tersembunyi pada beberapa jenis makanan, sehingga memilih makanan rendah garam perlu benar-benar cermat, Ma.
Editors' Pick
2. Rekomendasi jenis garam untuk ibu hamil
Supaya manfaat dari natrium tetap didapat tanpa risiko berlebih, Mama sebaiknya memilih jenis garam yang tepat. Salah satu rekomendasi jenis garam untuk ibu hamil yang bisa dipilih yakni garam himalaya.
Garam yang butirannya berwarna merah muda atau pink ini kini semakin populer karena mengandung mineral murni dan dianggap lebih baik dibandingkan garam meja biasa.
Garam himalaya adalah garam yang berasal dari tambang garam terbesar kedua di dunia yang terletak di Pakistan yang bernama Khewra Salt Mine. Lokasi ini tepatnya berada pada 1,5 km di bawah Pegunungan Himalaya.
Beberapa pakar percaya bahwa garam himalaya adalah bentuk garam yang paling murni, karena tidak melewati proses pembuatan berlebihan dan tidak mengandung zat kimia tambahan seperti garam meja biasa.
Selain itu, garam himalaya juga mengandung natrium yang lebih rendah dibandingkan garam meja biasa, yakni sebesar 420 mg. Tekanan darah pun diyakini akan lebih terkendali.
Tak cuma memilih jenis garam yang tepat, Mama juga perlu memahami bahwa garam sebenarnya tersembunyi di beberapa jenis makanan tertentu. Salah satunya roti. Sepotong roti bisa mengandung sampai hampir 150 mg natrium.
Beberapa jenis saus dan bumbu tambahan juga diketahui mengandung natrium tinggi. Misalnya seperti kecap, saus barbekyu, saus tomat, dan saus salad.
Sereal sarapan juga sebagian tinggi natrium, misalnya seperti jenis flakes dan oatmeal. Bahkan yang tak terduga, minuman manis juga tinggi akan natrium.
Untuk tetap memenuhi kebutuhan natrium harian, pilih sumber yang tepat, Ma. Natrium secara alami terdapat pada sebagian besar jenis makanan, termasuk di antaranya sayuran, susu, telur, yoghurt plain, daging unggas, ikan, buah, biji-bijian, dan kacang-kacangan.