Awas! Ini 5 Bahaya Berat Badan Kurang Saat Hamil!
Waspadai 5 bahaya ini, Ma!
5 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika Mama sedang hamil, berat badan menjadi hal yang perlu diperhatikan. Terlalu kurus atau berat badan yang terlalu rendah saat hamil adalah keadaan yang harus Mama waspadai.
Jika berat badan kamu saat hamil kurang dari indeks massa tubuh (IMT) yakni kurang dari 18.5, dikategorikan sebagai kurus.
Dalam kondisi seperti ini, kurangnya berat badan saat hamil bisa berisiko terjadinya keguguran.
Jika sedang mengalaminya, sebaiknya kamu segera menaikkan berat badan selama masa kehamilan. Karena jika tidak segera menaikkan berat badan, kamu akan mengalami 5 risiko di bawah ini!
1. Lahir prematur
Salah satu risiko yang akan kamu alami jika kurang berat badan semasa kehamilan adalah kemungkinan besar kamu akan melahirkan bayi lebih awal dari waktu yang ditentukan akan lebih tinggi.
Biasanya perempuan yang mengalami melahirkan secara prematur terjadi sebelum kandungan menginjak usia 37 minggu.
Nah, bayi yang lahir dalam kondisi prematur mungkin bisa terlahir dengan kondisi kesehatan baik dan normal.
Namun, tak sedikit pula bayi lahir tidak normal seperti gangguan pernapasan, penyakit kuning, suhu tubuhnya tidak normal, rentan terkena infeksi, gangguan metabolisme, atau lebih parah perdarahan di otak.
Baca Juga: Penting! Ini 4 Penyebab Bayi Bisa Terlahir Secara Prematur
Baca Juga: Inilah Faktor Penyebab Mama Berisiko Mengalami Persalinan Prematur
Baca Juga: Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Merawat Bayi Prematur
Editors' Pick
2. Si Kecil lahir dengan berat badan rendah
Umumnya, bayi yang sehat dan normal lahir dengan berat badan sekitar 2,9 - 3,6 kg.
Namun, jika saat hamil berat badan kamu terlalu kurus, hal itu akan berdampak pada Si Kecil yang lahir dengan berat badan kurang dari 2,5 kg.
Jika Si Kecil terlahir dalam keadaan berat badan rendah dan lahir secara prematur, hal itu bisa membuat Si kecil berisiko mengalami kekentalan darah karena banyaknya sel darah merah, gula darah rendah, mudah kedinginan, rentan terkena infeksi, atau mengalami gangguan pernasapan.
3. Pertumbuhan janin terhambat
Untuk mengetahui pertumbuhan janin yang terhambat akibat berat badan Mama yang terlalu kurus saat hamil, Mama dapat mengetahuinya melalui pemeriksaan USG.
Jika janin Mama terhambat, keadaan ini cukup berbahaya karena bayi berisiko kekurangan oksigen saat lahir.
Sama seperti dengan terlahir secara prematur, risiko yang akan dialami oleh janin yang terhambat, antara lain gula darah rendah, kekentalan darah, bayi cacat dan mengalami gangguan saraf.
4. Bayi meninggal dunia setelah dilahirkan
Berat badan Mama yang rendah saat hamil juga dapat meningkatkan risiko Si Kecil meninggal dunia setelah dilahirkan.
Hal itu seperti yang dikemukakan oleh penelitian dari University of Maryland School of Public Health tahun 2013, bahwa perempuan yang tidak cukup menaikkan berat badannya selama masa kehamilan, mempunyai risiko lebih tinggi untuk kehilangan bayinya pada satu tahun pertama kehidupan.
Baca Juga: Solusi Kemenkes untuk Kurangi Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir
5. Masalah nutrisi
Tak hanya itu, jika Mama semasa kehamilan memiliki berat badan tubuh rendah dan berpengaruh pada berat badan Si Kecil yang rendah pula, hal itu dapat meningkatkan risiko masalah nutrisi dan perkembangan di awal-awal kehidupannya, lho.
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kesehatan di masa dewasanya, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Semakin kecil berat bayi yang lahir, maka risiko bayi mengalami masalah kesehatan di kehidupannya kelak juga akan semakin besar, Ma.
Jika Mama tidak ingin mengalami 5 risiko di atas, maka Mama harus menaikkan berat badan Mama sampai mencapai berat badan normal sesuai dengan indeks massa tubuh atau IMT.
Caranya, Mama bisa meningkatkan asupan makan dengan memerhatikan makanan bergizi seimbang. Semangat, Ma!