Masa kehamilan merupakan saat yang yang paling rentan bagi kesehatan seorang perempuan, terutama dalam penularan infeksi. Jika seorang calon Mama terkena infeksi, bayi yang sedang tumbuh di dalam kandungan pun sangat rentan untuk terkena dampaknya.
Untuk itu, penting bagi semua ibu hamil untuk selalu menjaga kesehatannya. Jangan sampai keteledoran yang Mama lakukan akibat tidak menjaga kesehatan justru membahayakan janin.
Berikut ini Popmama.comrangkum beberapa infeksi saat hamil yang membahayakan bayi di dalam kandungan:
1. Infeksi flu menyebabkan masalah memori pada anak
freepik
Studi baru menemukan, calon Mama yang mengalami peradangan yang disebabkan oleh infeksi selama hamil, seperti flu atau stres kronis dapat memengaruhi perkembangan otak anak yang belum lahir.
Para peneliti di Oregon Health & Science University mengamati 84 perempuan selama mereka hamil, hingga dua tahun setelah persalinan. Para peneliti menemukan bahwa perempuan yang memiliki tingkat peradangan atau infeksi tinggi saat hamil lebih berisiko melahirkan anak-anak yang memiliki masalah pada memori di usia dua tahun dibandingkan dengan yang lainnya.
Temuan ini dianggap bisa memberikan wawasan baru yang belum pernah ada sebelumnya tentang bagaimana otak janin berkembang. Melalui temuan ini pula, kebutuhan perempuan hamil untuk mendapatkan suntikan vaksinasi flu bisa dipertimbangkan atau direkomendasikan sebagai tindakan pencegahan.
2. Infeksi streptokokus grup B menyebabkan sepsis
Freepik/onlyyouqj
Koloni streptokokus Grup B umumnya ditemukan di rektum atau vagina. Bahkan, cukup banyak perempuan yang terlihat sehat ternyata ditemukan memiliki infeksi ini. Meskipun hanya 1 dari 2000 calon Mama yang tanpa sadar menularkan infeksi ini saat hamil, kondisi ini cukup menjadi perhatian para ahli kesehatan.
Penularan mikroorganisme ini bisa menyebabkan sepsis pada bayi di dalam kandungan dan dapat memicu krisis. Jalur penyebaran infeksi streptokokus grup B biasanya melalui kontak seksual.
3. Virus herpes simplex menyebabkan keterbelakangan mental
freepik
Jenis virus ini juga dapat ditemukan di vagina dan jalan lahir. Jika terpapar di jalan lahir saat melahirkan, maka bayi memiliki risiko terkena infeksi yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf pusat, bahkan hingga menyebabkan keterbelakangan mental.
Virus ini ditularkan terutama melalui cairan tubuh atau kontak seksual.
Editors' Pick
4. Cacar air dapat menular ke anak
Freepik/phduet
Cacar air bukan lagi infeksi yang fatal, tetapi jika Mama tidak divaksinasi, virus ini dapat ditularkan ke bayi. Dokter mungkin akan memberi Mama vaksinasi terhadap penyakit ini saat hamil. Jika tidak, Mama bisa memintanya.
5. Sifilis bisa menginfeksi bayi
Freepik/jcomp
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang dapat menginfeksi bayi, baik melalui plasenta atau melalui luka terbuka saat melahirkan. Mama dapat menghindari penularan infeksi ini dengan cara tidak berganti-ganti pasangan dalam berhubungan seksual, serta menjaga kebersihan genital dan organ seksual.
6. Escherichia coli menyebabkan sepsis
Freepik/phduet
Escherichia coli bisa terdapat pada usus dan vagina. Namun, infeksi ini kebanyakan tidak bergejala. Jika terpapar pada bayi saat melahirkan, maka ada kemungkinan Si Kecil akan menderita sepsis.
7. Organisme Gram-positif ditularkan dari rumah sakit
Freepik/mrsiraphol
Ini adalah penyebab paling umum infeksi pada neonatus. Umumnya, infeksi ini bisa didapat dari rumah sakit atau lingkungan sekitar. Untuk menghindari infeksi ini, cara terbaik adalah memastikan kebersihan selama Mama harus tinggal di rumah sakit setelah persalinan.
8. Hepatitis menyebabkan gangguan pada hati
Freepik/onlyyouqj
Hepatitis adalah virus yang memengaruhi fungsi hati. Hepatitis dapat ditularkan melalui kontak oral, kontak seksual atau melalui kontak dengan darah orang yang terinfeksi. Infeksi ini juga merupakan infeksi berbahaya bagi bayi, terutama bagi perkembangan fungsi hatinya.
Mama yang sedang hamil tidak perlu terlalu panik dan khawatir, selagi Mama tetap menjaga kondisi kesehatan. Ini bukan berarti bahwa setiap paparan infeksi akan menghasilkan dampak negatif bagi bayi. Namun, temuan-temuan tersebut bisa memberikan cara baru yang dapat membantu para penyedia layanan kesehatan untuk mengurangi tingkat peradangan infeksi yang berisiko.
Itu dia beberapa infeksi saat hamil yang dapat membahayakan bayi. Mama sebaiknya lebih waspada dalam menjaga kesehatan dan berdiskusilah dengan dokter mengenai vaksinasi yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi tersebut.