Bisa Berbahaya, Ini 7 Jenis Olahraga yang Harus Dihindari Selama Hamil
Demi keselamatan Mama dan janin, jangan lakukan olahraga-olahraga ini dulu ya!
21 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Olahraga memang baik bagi kesehatan, termasuk saat hamil. Olahraga selama hamil membuat tidur lebih nyenyak, meningkatkan ketahanan dan kekuatan tubuh ibu hamil, serta memperbaiki mood selama hamil.
Selain menjaga kebugaran tubuh Mama, olahraga atau aktivitas fisik juga direkomendasikan bagi perkembangan janin di dalam kandungan.
Namun, tidak semua jenis olahraga dapat dilakukan oleh ibu hamil. Ada beberapa aturan tertentu yang perlu diperhatikan untuk menjaga keamanan sang bayi di dalam kandungan. Ada sejumlah jenis olahraga yang bisa akan meningkatkan risiko cedera, ketegangan, dan komplikasi lain pada ibu hamil.
Berikut Popmama.com rangkum jenis olahraga yang harus dihindari selama hamil:
1. Angkat beban bisa mengganggu aliran darah ke janin
Latihan ini melibatkan kontraksi otot secara maksimal dan menekan sistem kardiovaskular. Dikhawatirkan, peningkatan detak jantung yang terlalu cepat saat angkat beban bisa berbahaya bagi kehamilan. Selain itu juga mengganggu aliran darah yang ada di rahim.
Mengangkat beban yang terlalu berat juga bisa menyebabkan kerusakan pada sendi dan ligamen. Untuk itu, sebaiknya ibu hamil menghindari latihan ini.
2. Olahraga kardio yang membuat jantung berdebar
Latihan kardio yang dapat menurunkan berat badan ternyata juga tidak direkomendasikan bagi ibu hamil. Jenis olahraga ini juga dapat memacu peningkatan detak jantung yang membahayakan janin. Debar jantung yang mengingkat pesat membuat janin kewalahan. Detak jantung janin bisa ikut meningkat dan itu berbahaya.
Saat hamil, Mama tidak perlu terlalu khawatir dengan pertambahan berat badan. Selama masih batas normal, pertambahan berat badan selama hamil merupakan pertanda perkembangan bayi yang sehat. Untuk tahu apakah berat badan mama telah sesuai, Mama bisa cek di tools Popmama.com Weight Gain Calculator.
Editors' Pick
3. Olahraga permainan dan tim yang rawan cedera
Olahraga yang berjenis permainan, seperti futsal, bola basket, kasti, dan lain sebagainya tentu sangat berisiko tinggi bagi ibu hamil, karena rentan mengakibatkan keguguran dan menciderai perut.
Disarankan Mama mulai menghindari jenis olahraga ini sejak usia kehamilan trimester pertama.
4. Olahraga keseimbangan yang meningkatkan risiko jatuh
Setiap aktivitas yang membutuhkan latihan keseimbangan tubuh harus dihindari, mengingat keseimbangan pada ibu hamil tidak sebaik ketika sebelum hamil. Ibu hamil mengalami perubahan bentuk tubuh sehingga perlu penyesuaian untuk keseimbangannya. Akibatnya, saat melakukan olahraga yang terkait keseimbangan, Mama berisiko jatuh atau mengalami cedera.
Beberapa jenis olahraga ini diantaranya, berkuda dan bersepeda. Jika Mama ingin mengendarai sepeda, sebaiknya bicarakan terlebih dahulu dengan dokter ya tentang keamanannya. Dan, jangan lupa memakai perlengkapan keamanan misalnya helm dan sarung tangan jika diperbolehkan bersepeda.
5. Olahraga lantai yang memakai banyak posisi telentang
Latihan yang memposisikan tubuh mama terbaring telentang juga harus dihindari begitu memasuki trimester kedua.
Memang tidak masalah bila berbaring telentang selama beberapa detik, tetapi jika terlalu lama dapat mengganggu aliran darah ke janin mengakibatkan janin kekurangan oksigen. Berbaring telentang juga berpotensi menyebabkan hipotensi atau tekanan darah rendah, akibat kompresi pada vena cava oleh rahim.
Hindari pose yoga dengan posisi ini, sit-up, dan kegiatan lain yang mengharuskan Mama berbaring telentang lebih lama.
6. Olahraga yang memacu adrenalin sebab bisa menyebabkan gangguan aliran darah
Olahraga yang memicu adrenalin, misalnya balap mobil, paralayang, atau melakukan pendakian sebaiknya dihindari selama hamil. Adrenalin yang meningkat akan mengakibatkan perubahan asupan darah dan detak jantung sehingga tidak baik untuk janin.
Khusus untuk Mama yang hobi mendaki gunung, jika sedang hamil melakukan pendakian di dataran tinggi bisa mengurangi suplai oksigen pada janin. Bagi Mama yang memiliki hobi mendaki gunung sebelum hamil, hindari terlebih dahulu hobi kesayangan ini, ya.
Bila ingin melakukan jalan-jalan santai di daerah dataran tinggi, konsultasi terlebih dahulu pada dokter kandungan. Jika mengalami gejala seperti sesak napas yang hebat, nyeri dada, pusing, mual, muntah, dan lemah, hentikan aktivitas fisik Mama dan cari pertolongan medis segera.
7. Aktivitas dalam laut yang bisa mempengaruhi tekanan rahim
Kegiatan fisik di dalam air seperti diving atau pun scuba diving tentu harus dihindari oleh ibu hamil karena perubahan tekanan di dalam air dapat menyebabkan janin cacat lahir dan penyakit dekompresi pada janin.
Beberapa jenis olahraga di atas perlu dihindari selama hamil demi keamanan serta kenyamanan Mama dan si Kecil di dalam kandungan. Beberapa jenis olahraga boleh dilakukan asalkan dalam pengawasan dokter dan dengan batasan tertentu.
Keamanan jenis olahraga pun bisa tergantung dari kondisi kesehatan masing-masing ibu hamil. Konsultasikan pada dokter tentang olahraga apa saja yang aman dan tidak aman bagi kesehatan Mama.
Tentu, olahraga tetap diperlukan ibu hamil untuk menjaga kebugaran. Tinggal pilih mana yang terbaik dan aman ya Ma.