Mengapa Kehamilan Membuat Bibir dan Kulit Menjadi Kering?
Apakah Mama juga mengalaminya saat hamil?
19 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan memang membuat banyak perubahan pada tubuh. Perubahan-perubahan yang terjadi memberikan efek yang dapat dirasakan saat hamil, seperti mual, muntah, ngidam, dan sebagainya.
Namun, ternyata tidak hanya itu lho, Ma. Banyak ibu hamil yang mengeluhkan bibir dan kulit kering selama kehamilan. Kondisi ini juga menjadi salah satu efek dari kehamilan yang dapat dirasakan sejak trimester pertama.
Mungkin Mama bertanya-tanya bagaimana mungkin kehamilan membuat bibir dan kulit menjadi kering.
Berikut Popmama.comrangkum penjelasan mengapa kehamilan membuat bibir dan kulit menjadi kering.
1. Penyebab bibir dan kulit kering saat hamill
Secara umum, bibir dan kulit kering saat hamil disebabkan oleh dehidrasi yang terjadi pada tubuh mama. Mama memerlukan lebih banyak cairan saat hamil. Apabila kebutuhan cairan tidak terpenuhi, maka dapat mengakibatkan dehidrasi pada tubuh.
Dehidrasi juga dapat disebabkan oleh muntah dan diare yang terjadi saat hamil. Faktor lain yang dapat menyebabkan bibir dan kulit kering adalah volume darah yang meningkat.
Peningkatan volume darah dapat meregangkan kulit yang menyebabkan kulit pecah-pecah dan kering. Kelembapan kulit pun akan semakin berkurang ketika kulit mengalami peregangan.
Begitu juga dengan retensi air yang dapat menyebabkan bibir dan kulit kering saat kehamilan. Pada kondisi ini, kadar hormon vasopresin menyebabkan tubuh menahan air, yang berakhir pada pembengkakan.
Pembengkakan yang berlebihan dapat meregangkan kulit, menyebabkan kulit menjadi kering dan pecah-pecah.
Perubahan hormon saat kehamilan juga menjadi salah satu penyebab bibir kering dan pecah-pecah. Peningkatan kadar estrogen mengakibatkan kurangnya produksi air liur yang membuat bibir mama menjadi kering.
Selain itu, perubahan bentuk dan ukuran tubuh saat kehamilan juga dapat membuat kulit meregang. Hal ini mengakibatkan kulit kehilangan elastisitas dan kelembabannya.
Dilansir dari Verywell Family, dr. Smirit Shresta, seorang dokter kulit di Texas mengatakan bahwa hilangnya elastisitas mengakibatkan kulit menjadi lebih kering dan lebih tipis, serta lebih rentan terhadap memar karena sensitivitas pada kulit.
Editors' Pick
2. Cara tetap terhidrasi saat hamil
Jangan khawatir, tentunya ada cara untuk mengatasi dehidrasi saat hamil, Ma. Pertama, Mama perlu menjaga tubuh agar tetap terhidrasi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengonumsi air putih yang cukup. Ibu hamil perlu minum air putih sebanyak tiga liter per hari atau setara dengan 8-12 gelas.
Akan tetapi, apabila Mama beraktivitas lebih banyak, maka Mama perlu menambahkan jumlah air yang diminum, seperti menambah satu atau dua gelas.
Terutama ketika cuaca panas, minum air putih sangat diperlukan untuk mengganti keringat yang keluar. Begitu juga dengan Mama yang sering buang air kecil.
Selain itu, Mama juga dapat mengonsumsi makanan dengan kandungan air yang tinggi, seperti semangka, timun, dan bayam untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Perlu diketahui bahwa dehidrasi sangat berbahaya, Ma. Selain dapat membuat bibir dan kulit kering, dehidrasi juga dapat menyebabkan persalinan prematur, air ketuban yang sedikit, hingga kematian pada ibu atau bayi.