Tes Gula Darah saat Hamil, Apakah Perlu Dilakukan?
Sebelum melakukan tes gula darah saat hamil, Mama perlu mengetahui ini!
24 Desember 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kesehatan tubuh dan janin tentunya menjadi hal yang penting pada masa kehamilan. Ibu hamil akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kesehatan dirinya dan kesehatan kandungannya.
Termasuk dengan memperhatikan apa pun yang dikonsumsinya, terutama makanan atau minuman yang mengandung glukosa atau gula.
Glukosa sendiri adalah salah satu bentuk hasil metabolisme karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber energi utama yang dikontrol oleh insulin.
Ibu hamil dapat mengetahui kadar gula di dalam tubuhnya dengan melakukan tes glukosa. Namun, apakah tes gula darah perlu dilakukan saat hamil?
Berikut Popmama.com rangkum hal yang perlu diketahui sebelum melakukan tes gula darah saat hamil, Ma.
1. Tes gula darah saat hamil
Tes glukosa adalah tes darah untuk mendiagnosis diabetes gestasional. Tes ini menunjukkan bagaimana tubuh bereaksi pada glukosa (gula sederhana).
International Diabetes Federation mencatat, diabetes telah menyebabkan 6,7 juta kematian di dunia pada tahun 2021, yang artinya ada 1 kematian setiap 5 detik akibat diabetes. Indonesia sendiri berada pada peringkat keenam dalam daftar ini.
Tes glukosa pada saat hamil dilakukan sebagai pemeriksaan diabetes gestasional, yakni suatu jenis diabetes yang pertama kali ditemukan pada saat hamil.
Diabetes gestasional ini hanya disebabkan oleh kehamilan. Tentunya penyakit ini berisiko untuk ibu hamil dan janin.
Pemeriksaan tes glukosa biasanya dilakukan pada usia kehamilan 24-28 minggu. Pemeriksaan ini dilakukan dengan dua versi yang berbeda.
Pertama adalah tes dimulai dengan tes satu jam yang diberikan untuk semua ibu hamil.
Selanjutnya, apabila Mama ternyata memiliki banyak kandungan glukosa, maka Mama akan melakukan tes selanjutnya yang berlangsung kurang lebih tiga jam.
Editors' Pick
2. Apakah Tes Glukosa Perlu Dilakukan saat Hamil?
Tes glukosa tentunya penting dilakukan pada saat kehamilan. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi dan mnegantisipasi adanya diabetes gestasional.
Ibu hamil yang memiliki diabetes gestasional akan memberikan lebih banyak gula kepada bayi.
Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti berat badan bayi yang terlalu besar yang mengakibatkan kesulitan persalinan, pendarahan hebat saat melahirkan, robekan besar pada daerah vagina, dan harus melakukan persalinan secara operasi caesar.
Oleh sebab itu, penting sekali untuk ibu hamil melakukan tes glukosa.
3. Prosedur tes glukosa
Tes glukosa tidak memerlukan puasa dan dapat dilakukan kapan saja. Pada saat ingin melakukan tes, Mama akan diberikan air gula yang mengandung glukosa sekitar 75 gram glukosa dalam 200 ml air.
Selanjutnya setelah 1-2 jam, darah mama akan diambil melalui pembuluh darah vena (bukan melalui penusukan jari). Lalu, akan dilihat bagaimana tubuh Mama meresponsnya.
Hasil tes yang normal adalah sama dengan atau kurang dari 140mg/dL satu jam setelah mengonsumsi minuman manis. Hal ini menandakan, Mama tidak memiliki diabetes gestasional.
4. Hasil tes glukosa
Apabila gula darah mama normal setelah tes, yang mana kurang dari 7,8 milimol/L, Mama tidak akan memerlukan pengujian lebih lanjut.
Jika hasil tes mama berada di antara 7,8 dan 11,1 mmol/L, Mama akan menjalani tes kedua yang dilakukan pada hari lain, yang perlu dilakukan pada pagi hari setelah berpuasa.
Jika hasil tes awal Mma lebih tinggi dari 11,1 mmol/L, maka Mama dapat didiagnosis menderita diabetes gestasional dan diberi rencana perawatan.
Dokter akan merencanakan tata laksana yang dapat melibatkan dokter spesialis penyakit dalam, gizi klinik, kebidanan, dan spesialis anak.
Tujuan dari pengobatan multidisiplin tersebut adalah untuk mempertahankan gula darah puasa < 95 mg/dL dan gula darah 2 jam setelah makan <120 mg/dL, juga mengantisipasi segala hal-hal yang berisiko pada kehamilan.
5. Apakah tes gula darah berisiko bagi ibu hamil?
Tes glukosa tidak memiliki risiko yang serius bagi ibu hamil dan janinnya.
Risiko yang mungkin terjadi hanyalah infeksi seperti kemerahan atau pembengkakan yang terjadi di daerah pengambilan darah, dan juga demam.
Setelah tes dilakukan, ibu hamil dianjurkan untuk makan. Hal ini karena pada beberapa kasus, sejumlah ibu hamil mengalami pusing atau pingsan akibat tidak makan sebelum tes.
Selain itu, Mama juga perlu menghindari konsumsi kadar gula yang tinggi untuk mengantisipasi risiko diare, mual, dan sembelit.
Nah, itulah tadi tentang tes gula darah saat hamil. Apakah Mama pernah melakukan tes ini saat hamil?
Baca juga:
- Tes Kehamilan Menggunakan Sabun, Apakah Akurat?
- Tes Kehamilan Menggunakan Cuka, Apakah Akurat?
- Melakukan Tes Kehamilan di Malam Hari, Bagaimana Tingkat Akurasinya?