7 Kebiasaan Ibu Hamil yang Membahayakan Janin
Hindari berbagai kebiasaan ini demi kebaikan Mama dan si Kecil
18 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan adalah fase yang penuh tantangan dan tanggung jawab bagi setiap perempuan. Pada tahap ini, kebiasaan sehari-hari ibu hamil dapat memengaruhi kesehatan janin secara signifikan.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh The American Journal of Obstetrics and Gynecology mengungkapkan bahwa beberapa kebiasaan tertentu dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti kelahiran prematur, cacat lahir, dan gangguan perkembangan.
Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk memahami apa saja kebiasaan yang dapat membahayakan janin agar dapat segera dihindari.
Popmama.com sudah mengulas 7 kebiasaan ibu hamil yang membahayakan janin. Hindari demi kebaikan Mama dan si Kecil.
1. Merokok selama kehamilan
Merokok saat hamil adalah salah satu kebiasaan paling berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan janin. Rokok mengandung lebih dari 4.000 zat kimia beracun, termasuk nikotin dan karbon monoksida, yang dapat mengurangi pasokan oksigen ke janin.
Merokok selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, serta gangguan pernapasan pada bayi setelah lahir. Selain itu, bayi dari ibu hamil yang merokok memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kematian mendadak atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).
Merokok juga dapat memengaruhi perkembangan organ vital bayi, terutama paru-paru dan otak. Nikotin dapat mempersempit pembuluh darah Mama yang berperan penting dalam mengantarkan nutrisi dan oksigen ke janin.
Akibatnya perkembangan janin bisa terhambat, dan risiko komplikasi kesehatan jangka panjang akan meningkat. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk berhenti merokok sesegera mungkin, bahkan sebelum merencanakan kehamilan.
2. Mengonsumsi alkohol
Minum alkohol selama kehamilan adalah kebiasaan lain yang sangat berisiko bagi janin. Alkohol yang dikonsumsi oleh ibu hamil akan diserap langsung oleh aliran darah dan mencapai janin melalui plasenta.
Janin tidak memiliki kemampuan untuk memetabolisme alkohol seefisien orang dewasa, sehingga kadar alkohol dalam tubuh janin bisa sangat tinggi, mengakibatkan berbagai masalah serius, termasuk Fetal Alcohol Syndrome (FAS).
Fetal Alcohol Syndrome dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan mental, masalah perilaku, dan cacat fisik pada anak. Dampak alkohol pada janin sangat bergantung pada seberapa banyak dan seberapa sering Mama mengonsumsinya, tetapi bahkan dalam jumlah kecil, alkohol bisa berbahaya.
Oleh karena itu, ibu hamil harus menghindari konsumsi alkohol sepenuhnya untuk memastikan perkembangan janin berjalan dengan baik.
Editors' Pick
3. Pola makan tidak seimbang
Nutrisi yang baik sangat penting selama kehamilan, karena janin sepenuhnya bergantung pada asupan gizi dari Mama. Pola makan yang tidak seimbang, terutama kekurangan nutrisi penting seperti asam folat, zat besi, dan kalsium, dapat mempengaruhi pertumbuhan janin.
Misalnya, asam folat diperlukan untuk mencegah cacat tabung saraf, sementara kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia pada Mama dan janin.
Selain itu, ibu hamil yang mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan rendah serat juga berisiko mengalami komplikasi seperti diabetes gestasional dan tekanan darah tinggi.
Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan sayuran, buah-buahan, protein, dan karbohidrat kompleks agar pertumbuhan janin berjalan optimal.
4. Kurang istirahat
Tidur adalah waktu ketika tubuh melakukan pemulihan dan regenerasi sel, terutama selama kehamilan.
Ibu hamil yang kurang tidur atau sering terjaga sepanjang malam bisa mengalami peningkatan risiko komplikasi seperti preeklamsia yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan bisa membahayakan Mama dan janin.
Kurang tidur juga dapat menurunkan daya tahan tubuh mama, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Selain itu, kurang tidur dapat menyebabkan gangguan produksi hormon penting seperti progesteron, yang berperan dalam menjaga kehamilan.
Tidur yang cukup sekitar 7-9 jam per malam juga sangat penting untuk memastikan keseimbangan hormon dan mendukung pertumbuhan janin yang sehat.
Oleh karena itu, ibu hamil harus memastikan mereka mendapatkan cukup istirahat dan menciptakan rutinitas tidur yang nyaman.
5. Stres yang berlebihan
Stres berlebihan yang terjadi selama kehamilan bisa memiliki dampak yang jauh lebih serius. Hormon stres seperti kortisol dapat memengaruhi perkembangan janin, terutama otak, yang bisa berdampak pada masalah perilaku dan emosional setelah bayi lahir.
Mama yang mengalami stres berlebihan selama kehamilan lebih berisiko melahirkan prematur atau memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah.
Stres yang tidak terkelola juga dapat mengganggu keseimbangan hormon dan mengakibatkan masalah kesehatan bagi ibu hamil, seperti tekanan darah tinggi atau insomnia.
Untuk mengatasi stres, Mama dapat mencoba berbagai teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau konseling. Dukungan dari keluarga dan teman juga sangat penting untuk membantu mengurangi stres selama kehamilan.
6. Terpapar zat berbahaya
Paparan terhadap bahan kimia berbahaya seperti pestisida, cat, atau bahan pembersih dengan kandungan beracun harus dihindari oleh Mama.
Beberapa bahan kimia tersebut bersifat teratogenik, yang berarti dapat menyebabkan cacat lahir pada janin. Selain itu, paparan bahan kimia yang berlebihan dapat memengaruhi perkembangan organ janin, termasuk paru-paru dan otak.
Bagi Mama yang bekerja di lingkungan dengan risiko paparan bahan kimia tinggi juga harus lebih berhati-hati, misalnya dengan menggunakan alat pelindung diri atau mencari alternatif yang lebih aman.
Penggunaan produk pembersih alami yang aman bagi kehamilan sangat dianjurkan untuk mengurangi risiko paparan zat berbahaya.
7. Mengabaikan pemeriksaan kehamilan rutin
Pemeriksaan kehamilan rutin adalah cara terbaik untuk memantau kesehatan Mama dan janin. Sayangnya, beberapa ibu hamil mengabaikan pentingnya kunjungan rutin ke dokter kandungan, yang dapat menghambat deteksi dini terhadap masalah-masalah kesehatan yang mungkin muncul.
Pemeriksaan kehamilan memungkinkan dokter untuk memantau perkembangan janin, mendeteksi kelainan secara dini, serta memberikan saran kesehatan yang tepat.
Tidak hanya itu, pemeriksaan kehamilan juga penting untuk memantau kondisi kesehatan Mama, seperti tekanan darah, kadar gula darah, dan berat badan, yang semuanya berpengaruh pada kesehatan janin. Oleh karena itu, ibu hamil harus menjalani pemeriksaan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh dokter kandungan.
Itu dia 7 kebiasaan ibu hamil yang membahayakan janin. Kehamilan adalah momen berharga yang menuntut perhatian khusus dari Mama.
Menghindari kebiasaan buruk seperti merokok, minum alkohol, dan terpapar zat berbahaya sangat penting untuk memastikan janin berkembang dengan baik. Selain itu, menjaga pola makan yang sehat, tidur cukup, mengelola stres, dan rutin memeriksakan kehamilan adalah langkah-langkah penting untuk melahirkan bayi yang sehat.
Ibu hamil harus selalu menjaga kesehatannya demi kebaikan dirinya dan janin yang sedang dikandung.
Baca juga:
- Waspada, Ini Penyebab Janin Meninggal di Dalam Kandungan
- Risiko Mpox pada Ibu Hamil dan Janin, Bisa Sebabkan Keguguran
- 10 Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil, Bisa Membahayakan Janin