Cara Mengatasi Gangguan Tidur pada Kehamilan Trimester Kedua
Tidur yang tidak berkualitas membuat Mama jadi mudah marah, begini cara mengatasi gangguan tidur
27 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Trimester kedua menjadi periode yang penuh dengan hal baru bagi ibu hamil. Masalah kehamilan trimester kedua akan mulai berkurang, walau nantinya akan kembali terasa setelah memasuki periode terakhir kehamilan.
Berbeda dengan saat menjalani trimester pertama, pada kehamilan trimester kedua ini mama akan merasakan adanya perbedaan terutama pada kondisi tubuh.
Mulai dari makan yang lebih mudah masuk dan teratur, hingga tidak lagi sering merasa mual dan ingin muntah.
Maka, wajar saja bila kehamilan trimester kedua dianggap sebagai ‘bulan madu-nya’ para ibu hamil.
Meski terbebas dari berbagai masalah kehamilan yang muncul di trimester pertama, hal ini bukan berarti mama benar-benar bebas dari masalah. Bukan untuk menakut-nakuti, namun ada baiknya bila mama mengetahui lebih dulu kondisi tubuh mama di trimester kedua sebagai persiapan.
Lalu, apa masalah kehamilan yang biasanya menghadang di trimester kedua nanti?
Editors' Pick
1. Masalah utama pada kehamilan trimester kedua
Mama pasti pernah merasa sulit tidur di trimester pertama kehamilan? Nah, hal itu akan mulai berkurang di trimester kedua.
Luapan hormon progesteron merupakan hal yang dulu membuat Mama sulit tidur di periode pertama kehamilan, namun kini sudah mulai bisa diajak kompromi.
Pasalnya di trimester kedua, hormon progesteron akan meningkat lebih lambat dari sebelumnya. Pada akhirnya, Mama pun akan punya lebih banyak energi untuk beraktivitas di siang hari dan Mama juga akan menjadi lebih mudah untuk merasakan kantuk dan tertidur di malam hari.
Selain itu, dampak lainnya adalah hilangnya morning sickness.
Nah, bagi banyak ibu hamil, mereka akan direkomendasikan untuk memanfaatkan momen di trimester kedua ini untuk mendapatkan banyak-banyak tidur yang berkualitas. Hal ini dikarenakan jam tidur yang sempat terganggu di trimester pertama.
2. Solusi sulit tidur untuk ibu hamil
Sayangnya, di saat tubuh sudah mulai bisa diajak kompromi dan bisa tidur pulas, mama justru mengalami kendala akibat perut yang sudah mulai membesar. Kalau sudah mengalami hal ini, mama harus pintar-pintar mencari posisi yang nyaman untuk tidur.
Solusi sulit tidur bisa disiasati dengan manfaatkan bantal dan guling sebagai pengganjal tubuh jika memang dibutuhkan.
Berbaringlah miring ke samping, letakkan bantal untuk mengganjal punggung dan letakkan guling di depan untuk mengganjal perut.
Posisi ini harusnya bisa membuat Mama merasa lebih nyaman. Gangguan sulit tidur sebagai masalah kehamilan trimester kedua harusnya bisa berkurang.
Sebagai tips untuk membuat Mama mudah tertidur adalah lakukan kebiasaan yang Mama sukai dan bisa membuat mood bagus saat menjelang tidur.
Misalkan seperti mendengarkan musik atau nonton acara kesukaan di TV.
Selain itu, coba pertimbangkan untuk berolahraga agar menjadi solusi sulit tidur untuk ibu hamil. Olahraga dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan merelaksasi pikiran sehingga Mama bisa tidur lebih lelap di malam hari.
Namun, usahakan untuk tidak melakukan olahraga yang terlalu berat. Hal ini justru akan membuat Mama terjaga di malam hari.
3. Masalah ibu hamil trimester kedua saat tidur
Selain soal posisi tidur, apa saja yang bisa menjadi kendala tidur di trimester kedua ini?
Kendala-kendala tersebut sebenarnya lebih ke soal kebiasaan fisik tubuh seperti tidur mengorok dan hidung tersumbat, apnea tidur (henti napas), kram kaki, restless legs syndrome atau sebuah sindrom yang membuat kaki terasa tidak nyaman sehingga digerak-gerakkan secara tidak sadar seperti terkejut secara tiba-tiba, dan mimpi yang terasa begitu nyata.
Gangguan tidur ini menjadi masalah kehamilan trimester kedua yang membuat mama kelelahan dalam jangka panjang, sehingga kurang persiapan untuk trimester berikutnya. Oleh karena itu, jangan segan untuk berkonsultasi ke dokter terkait dengan hal ini.
Baca juga: Masalah Ibu Hamil yang Sering Muncul di Trimester Kedua