Pentingnya Pemeriksaan TORCH bagi Ibu Hamil
Saat hamil, ibu harus rajin melakukan pemeriksaan agar dapat terhindar dari gejala TORCH.
4 Februari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hamil tentu menjadi momen bahagia yang dinanti-nanti setiap pasangan. Saat memasuki masa kehamilan, tentunya Mama juga harus memastikan bahwa kandungan selalu dalam keadaan sehat. Pemeriksaan TORCH bagi ibu hamil bisa menjadi salah satu cara untuk memastikan bahwa kandungan dalam keadaan sehat.
Pemeriksaan TORCH sangatlah penting agar terhindar dari komplikasi kehamilan, kematian janin, atau kelahiran bayi cacat. Jika Mama belum tahu apa itu TORCH, simak penjelasannya berikut ini.
Editors' Pick
1. Apa itu pemeriksaan TORCH pada Ibu Hamil?
TORCH adalah singkatan dari Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes Simpleks. Keempat penyakit tersebut merupakan infeksi yang bisa menular dari ibu hamil terhadap janin yang dikandungnya. Jika seorang ibu hamil menularkan infeksi tersebut ke janinnya, maka hal fatal bahkan risiko cacat lahir bisa terjadi pada kesehatan janin.
Pada umumnya, pemeriksaan TORCH tidak selalu harus dilakukan oleh para ibu hamil. Pemeriksaan ini hanya penting dilakukan terhadap beberapa perempuan dengan kriteria berikut:
- Perempuan yang suka mengkonsumsi sayuran tanpa dimasak terlebih dahulu (lalapan atau salad),
- perempuan yang memelihara kucing atau anjing tanpa menjaga kebersihan peliharaannya,
- perempuan yang suka makan daging tanpa dimasak matang (sushi).
Baca juga: Hore! Sushi Ternyata Aman untuk Ibu Hamil, tapi.....
2. Tujuan pemeriksaan TORCH
Tujuan dari Pemeriksaan torch ibu hamil sebenarnya dilakukan untuk mengecek apakah ibu memiliki penyakit tersebut atau tidak. Jika mama ternyata memiliki penyakit tersebut, maka bisa saja bayi di dalam kandungan bisa terinfeksi.
Bayi umumnya bisa ikut terinfeksi saat masih berada dalam kandungan atau selama proses kelahiran. Penyakit tersebut dapat menular kepada janin karena torch bisa menembus plasenta dalam tubuh mama. Jika bayi terlanjur terkena infeksi, beberapa masalah serius yang bisa muncul di antaranya:
- Gangguan otak,
- keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan,
- gangguan sistem saraf,
- cacat lahir,
- tuli,
- katarak,
- jantung,
- penyakit kuning,
- kejang.
Baca juga: 5 Macam Penyebab Bayi Lahir Cacat
Baca juga: Banyak Bayi Lahir Cacat di Prancis, Mama Dihimbau Hindari Makanan Ini!
3. Pengertian penyakit TORCH
Seperti yang telah disebutkan di atas, TORCH adalah gabungan dari Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes Simpleks. Berikut Popmama.com berikan masing-masing penjelasan dari penyakit tersebut.
1. Toksoplasmosis
Toksoplasmosis terjadi akibat adanya parasit T.Gondii di dalam tubuh mama. Parasit ini umumnya ditemukan pada telur mentah, daging setengah matang, dan juga kotoran kucing.
Parasit ini biasanya masuk ke dalam tubuh mama melalui mulut, seperti halnya ketika mama lupa mencuci tangan saat membuang kotoran kucing.
Infeksi Toksoplasmosis pada janin memang tidak langsung memberikan gejala. Namun, setelah beberapa tahun, bayi biasanya mulai menunjukan adanya gangguan pada tubuhnya.
2. Rubella
Rubella umumnya menyerang janin pada 20 minggu pertama di masa kehamilan. Bahkan, penyakit ini disebut sebagai penyakit yang paling berbahaya jika janin ikut terinfeksi. Pasalnya, Rubella bisa menimbulkan kematian janin atau keguguran.
Namun, jika bayi berhasil dilahirkan, ada kemungkinan bayi akan memiliki katarak, cacat, gangguan jantung, tuli, atau masalah lainnya. Agar menghindari hal ini, Pemeriksaan torch ibu hamil bisa menjadi solusi yang tepat.
Pemberian vaksin Rubella juga sangat penting dilakukan sebelum mama membuat rencana kehamilan. Vaksinansi Rubella atau MMR (Measles, Mumps, Rubell) dapat mencegah mama terinfeksi Rubella.
Jika mama ingin mendapatkan vaksin, sebaiknya lakukanlah satu bulan sebelum merencanakan kehamilan.
3. Cytomegalovirus
Cytomegalovirus sering disebut juga dengan CMV. Penyakit ini umumnya masih memiliki hubungan dengan virus herpes.
CMV biasanya tidak akan terlihat jika terinfeksi pada orang dewasa. Meskipun begitu, CMV bisa menimbulkan epilepsy, tuli, serta ketebelakangan terhadap bayi dalam kandungan.
4. Herpes Simpleks
Herpes Simpleks pada umunya lebih sering ditularkan pada saat proses persalinan. Namun, ada juga beberapa bayi yang tertular saat masih berada dalam kandungan. Bayi yang terinfeksi virus ini biasanya memiliki permasalahan pada sistem pernafasan atau kerusakan otak.
Pemeriksaan torch ibu hamil memang sangat penting dilakukan agar bayi terhindar dari penyakit serius. Mama bisa melakukan test ini di awal kehamilan atau sebelum masa hamil. Jika hasilnya ternyata positif, segeralah konsultasikan kepada dokter untung penangan selanjutnya.