Kenapa Usia Kehamilan Bisa Lebih Tua dari Usia Pernikahan?
Bukan hamil duluan, ternyata ini penyebab usia kehamilan lebih tua dari pernikahan
3 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa dari Mama dan Papa mungkin belum tahu bila ternyata usia kehamilan bisa lebih tua dari usia pernikahan. Saat kondisi ini terjadi, kedua pasangan suami istri pun dapat mengalami selisih paham.
Bisa saja sang suami menuduh istrinya telah hamil duluan sebelum menikah. Orang-orang di sekitar tak jarang turut menduga kalau pasangan suami istri tersebut telah melakukan hubungan badan sebelumnya. Padahal kenyataannya tidak seperti itu.
Lantas, mengapa kondisi seperti ini bisa terjadi?
Mama dan Papa tak perlu saling berdebat mempersoalkannya. Untuk menjawab kebingungan ini, berikut Popmama.comtelah merangkum alasan kenapa usia kehamilan bisa lebih tua dari usia pernikahan. Yuk, simak penjelasannya!
Alasan Usia Kehamilan Bisa Lebih Tua dari Usia Pernikahan
Pasangan suami istri yang baru menikah sebaiknya tidak perlu kaget saat dokter mengatakan usia kehamilan istri lebih tua dari usia pernikahan keduanya.
Usia kehamilan bisa lebih tua dari pernikahan karena acuan yang kerap digunakan dokter untuk menghitung umur kehamilan bukan berdasarkan hari terjadinya ovulasi, melainkan berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT).
Dalam istilah medis, usia kehamilan ini sering disebut sebagai gestational age. Beberapa perempuan memang bisa hamil dengan cepat setelah menikah. Kondisi ini merupakan hal yang normal kalau saat menikah sang istri memang berada pada periode masa subur.
Kasus Kehamilan yang Lebih Tua dari Pernikahan
Kasus kehamilan lebih tua dari usia pernikahan bisa saja terjadi. Misalnya ketika seorang istri mengalami haid terakhir dengan hari pertama haid di tanggal 14 September serta memiliki siklus teratur selama 28 hari. Kondisi ini berarti masa suburnya akan terjadi pada tanggal 28 September.
Saat perempuan tersebut menikah di tanggal 29 September bersamaan dengan awal masa suburnya, kehamilan mungkin saja langsung terjadi sehingga hari perkiraan lahir (HPL) akan dihitung dari sebelum masa subur atau HPHT.
Artinya, usia janin dalam kandungan akan dihitung mulai dari tanggal 14 September ketika sang ibu mengalami haid terakhir. Hal ini membuat perhitungan usia janin bisa lebih tua dibandingkan tanggal pernikahan itu sendiri.
“Seseorang yang sudah menikah empat minggu bisa saja punya usia kehamilan enam minggu. Perhitungan ini sah karena sudah disepakati secara internasional,” terang dr. Alexander Mukti, dokter spesialis obstetri dan ginekologi.
Mama dan Papa juga perlu mengetahui bahwa menghitung usia kehamilan bisa dilakukan melalui empat cara. Berikut ini penjelasannya.
Editors' Pick
1. Cara menghitung usia kehamilan dengan metode kalender
Metode kalender bisa digunakan untuk menghitung HPL sekaligus memperkirakan usia kehamilan. Umumnya, rata-rata kehamilan bisa berlangsung selama 280 hari atau 40 minggu dari hari pertama haid terakhir.
Hari pertama haid terakhir ini yang dianggap oleh dokter kandungan sebagai hari pertama kehamilan. Perkembangan janin juga akan dimulai setelah terjadinya pembuahan yang biasanya baru terjadi dua minggu setelah tanggal haid terakhir.
2. Cara menghitung usia kehamilan dengan metode USG
Metode ultrasonografi (USG) bisa menjadi pilihan apabila Mama mempunyai siklus haid yang tidak teratur. Metode ini menggunakan gelombang ultrasonik untuk menangkap gambar janin yang sedang tumbuh untuk menghitung usia kehamilan.
Pengukuran selama trimester pertama akan memberikan estimasi yang paling akurat untuk mendeteksi usia bayi. Sementara itu, USG menjadi kurang akurat apabila digunakan untuk melihat usia kehamilan di trimester kedua atau trimester ketiga.
3. Cara menghitung usia kehamilan dengan metode pemeriksaan fisik
Saat memeriksakan kehamilan pertama kali, dokter biasanya akan memeriksa Mama yang sedang hamil untuk mengetahui ukuran rahim. Hal ini dapat memberikan gambaran terkait minggu kehamilan, terutama di trimester pertama.
Jarak antara fundus (puncak rahim) dan tulang kemaluan juga dapat bervariasi dalam beberapa minggu pertama kehamilan.
4. Cara menghitung usia kehamilan menggunakan kalkulator kehamilan
Penggunaan kalkulator kehamilan menjadi cara yang paling mudah dilakukan untuk menghitung usia kehamilan karena bisa dilakukan setiap saat. Mama hanya perlu memasukkan tanggal, bulan, dan tahun hari pertama maupun terakhir haid, serta siklus haid.
Nah, itu tadi alasan kenapa usia kehamilan bisa lebih tua dari usia pernikahan. Dalam menghitung usia kehamilan, dokter kandungan kerap mengacu pada tanggal hari pertama haid terakhir dan bukan berdasarkan hari terjadinya ovulasi.
Jadi, mulai sekarang Mama dan Papa tak perlu khawatir jika usia kehamilan yang dinyatakan dokter lebih tua dari pernikahan, ya!
Baca juga:
- Usia Kehamilan dan Usia Janin, Apa Bedanya? Ibu Hamil Wajib Tahu!
- Usia Kehamilan Melewati HPL, Mengapa Bisa Terjadi?
- Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dan Istilah dalam USG