Kondisi ibu hamil yang rentan membuat beberapa orang percaya dengan adanya pantangan-pantangan selama kehamilan. Terlebih pada masyarakat asal Sulawesi Selatan yang diketahui masih mempercayai keberadaan pamali dan mitos.
Pamali dan mitos yang beredar di masyarakat adat bugis telah menjadi kepercayaan turun-temurun dan diwariskan oleh setiap orangtua Bugis. Secara harfiah, pamali memiliki makna yang sama dengan pantangan atau ketabuan yang harus dihindari.
Apabila pantangan tersebut dilanggar, maka orang yang melanggarnya akan mendapatkan risikonya. Beberapa pantangan ibu hamil menurut adat Bugis dalam kondisi tertentu memang menunjukkan ketepatan, tetapi beberapa terkesan seperti sugesti.
Lantas, apa saja pantangan yang dipercayai masyarakat adat Bugis selama kehamilan? Berikut Popmama.comtelah merangkum sejumlah pantangan ibu hamil menurut adat Bugis yang masih dipercaya. Langsung saja simak informasinya, yuk, Ma!
1. Dilarang makan buah nanas dan tape
Freepik/azerbaijan_stockers
Menurut masyarakat adat Bugis, buah Nanas tidak boleh dikonsumsi selama hamil. Hal ini dikarenakan nanas bisa menyebabkan terjadinya kontraksi sebelum waktunya akibat dari enzim bromelain yang terkandung di dalamnya yang memicu lemahnya leher rahim.
Selain itu, mengonsumsi tape bagi ibu hamil juga menjadi pantangan. Sebagai informasi, tape adalah salah satu makanan khas yang pembuatannya menggunakan fermentasi karbohidrat dari ragi serta dibantu beberapa mikroba seperti saccharomyces cerevisiae, rhizopus oryzae, dan lain sebagainya.
Produksi tape juga memerlukan alkohol apabila pembuatannya membutuhkan waktu cukup lama. Dampak negatif alkohol yang terlalu tinggi dipercaya beresiko terhadap kondisi kehamilan.
2. Dilarang tidur bertolak belakang dengan suami
Freepik/katemangostar
Selama hamil, calon ibu juga turut dilarang tidur bertolak belakang atau bersilang dengan suaminya. Hal ini dikarenakan masyarakat Bugis masih percaya apabila suami istri dalam kondisi mengandung tidur bertolak belakang, maka ia akan mengalami kembar air.
Dalam hal ini, kembar air yang dimaksud adalah kondisi ketika keluar air terlebih dahulu sebelum bayi lahir yang dapat mempersulit kelahirannya.
3. Dilarang mandi di waktu senja
Freepik/freepik
Bagi masyarakat adat Bugis, seorang ibu yang sedang hamil dilarang mandi di waktu senja hari atau melakukan buang air kecil di muka gubang. Apabila pantangan ini dilakukan, bayi yang dikandung sang ibu dikhawatirkan akan mengalami kembar air seperti sebelumnya.
Artinya, sebelum sang bayi lahir akan keluar lebih dulu air yang bisa mempersulit proses persalinannya secara normal.
4. Dilarang tidur di atas lantai bambu tanpa alas
Freepik/freepik
Ibu hamil pada masyarakat adat Bugis juga dilarang tidur di atas lantai bambu tanpa alas. Larangan ini tidak serta-merta ada tanpa alasan.
Masyarakat Bugis masih meyakini jika ibu hamil tidur di atas lantai bambu, maka dikhawatirkan akan ada orang jahat yang menusuk dari kolom rumah.
Editors' Pick
5. Dilarang keluar pada waktu gerimis saat senja
Freepik/pvproductions
Masyarakat adat Bugis masih percaya bahwa ibu hamil dilarang keluar pada waktu gerimis, terlebih pada saat senja hari. Larangan ini dipercaya dengan alasan dikhawatirkan anak yang ada di dalam kandungannya akan terlahir menjadi keturunan setan.
6. Dilarang duduk dengan keadaan kaki merangkak
Freepik/bristekjegor
Ibu hamil dalam adat Bugis dilarang duduk dengan keadaan kaki merangkak atau melipat kedua kakinya ke belakang. Masyarakat percaya apabila ibu hamil duduk dengan kaki merangkak, kelak kakinya akan menjadi besar dan tidak seimbang dengan bentuk tubuhnya. Hal ini dipercaya dapat menyulitkan kelahiran sang bayi yang dikandungnya.
7. Dilarang duduk di atas penutup lesung
Seorang ibu yang sedang mengandung bagi masyarakat adat Bugis dilarang duduk di atas penutup lesung.
Larangan ibu juga berlaku atas kepercayaan yang masih diyakini oleh masyarakat. Apabila dilakukan, dikhawatirkan bayi yang ada dalam kandungan akan sulit melalui proses persalinan.
8. Dilarang keluar rumah di kala senja
Freepik/freepik
Pantangan ibu hamil menurut masyarakat adat Bugis lainnya, yaitu dilarang keluar rumah pada saat senja hari. Masyarakat masih mempercayai bahwa orang yang keluar rumah saat senja akan diikuti oleh roh halus. Bagi ibu hamil, hal ini dipercaya dapat menyebabkan gangguan pada saat melahirkan sang buah hati nantinya.
9. Dilarang menggunting kertas atau kain
Freepik/freepik
Pantangan selanjutnta adalah larangan bagi ibu hamil untuk menggunting kertas maupun kain. Pantangan ini dipercaya oleh masyarakat apabila calon ibu melakukannya, maka dikhawatirkan bayinya akan lahir dengan keadaan cacat sumbing.
Sebagai catatan, cacat sumbing adalah kelainan bawah yang ditandai dengan keberadaan celah pada bibir. Celah ini bisa muncul di tengah, kanan, atau bagian kiri bibir. Bayi dengan bibir sumbing biasanya akan melakukan tindakan operasi untuk memperbaikinya.
10. Dilarang makan makanan yang pedas
Freepik/pvproductions
Terakhir, ibu hamil pada masyarakat adat Bugis juga dilarang makan makanan yang pedas. Masyarakat Bugis meyakini bahwa ibu yang makan makanan pedas saat mengandung janin dikhawatirkan akan membuat bayinya akan selalu menangis.
Secara medis, efek samping makanan pedas yang berlebih bagi ibu hamil bisa menyebabkan kondisi yang kerap terjadi pada banyak orang, seperti mual, kembung, diare, dan naiknya asam lambung.
Pada ibu hamil di trimester pertama, makanan pedas mungkin akan memperparah morning sickness apabila Mama mengalaminya.
Nah, itu tadi beberapa pantangan ibu hamil menurut adat Bugis yang masih dipercaya. Berbagai pantangan tersebut tentu ditujukan untuk mengurangi segala risiko buruk yang mungkin saja terjadi pada janin.
Mama boleh memercayainya atau tidak sesuai dengan keyakinan masing-masing. Semoga Mama yang sedang mengandung beserta calon buah hati sehat selalu, ya!