10 Pantangan Ibu Hamil Menurut Berbagai Adat di Indonesia
Pantangan ibu hamil ini ternyata ditujukan agar kandungannya terhindar dari hal buruk lho, Ma
20 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjaga keselamatan janin pada ibu hamil penting dilakukan oleh kedua pasangan suami istri. Beberapa dari masyarakat Indonesia masih percaya terhadap sejumlah pantangan ibu hamil untuk menjaga kandungannya.
Seorang ibu yang sedang hamil biasanya memiliki kondisi yang rentan sehingga mereka kerap kali memercayai pantangan-pantangan ini. Pada dasarnya, adanya pantangan bagi ibu hamil ditujukan agar kandungannya terhindar dari berbagai hal buruk.
Sejumlah pantangan tersebut juga telah dipercaya secara turun-temurun dari zaman dahulu. Tak jarang, kepercayaan mengenai pantangan ibu hamil turut dikaitkan dengan hal-hal yang berbau mistis.
Lantas, pantangan ibu hamil apa saja yang masih dipercaya hingga kini?
Kali ini, Popmama.comtelah merangkum sejumlah pantangan ibu hamil menurut berbagai adat di Indonesia. Apa saja?
1. Ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh hewan
Beberapa masyarakat di Indonesia memercayai larangan bahwa ibu hamil maupun suaminya dilarang membunuh hewan. Larangan ini dipercaya dapat membuat janin di dalam kandungan menjadi cacat atau bahkan menjadi keguguran.
Ada pula kepercayaan bahwa membunuh hewan pada saat hamil membuat anak yang dikandungnya menjadi seperti binatang yang disakiti. Terlepas larangan ini termasuk mitos atau fakta, membunuh binatang tanpa alasan seperti mengancam keselamatan sejatinya memang tidak diperkenankan.
2. Ibu hamil tidak boleh membatin tentang sesuatu yang buruk
Menurut masyarakat adat Jawa, ibu hamil tidak boleh membatin atau bergumam tentang sesuatu hal yang dirasa buruk. Pantangan ini dipercaya dapat membuat bayi yang dikandungnya mengalami hal serupa dengan apa yang dibatin atau digumamkan sang Mama.
Namun, membatin mengenai sesuatu hal yang buruk hakikatnya memang tidak boleh dilakukan oleh siapa pun karena hal ini termasuk perbuatan tidak baik dilakukan.
3. Ibu hamil tidak boleh duduk di tengah-tengah pintu
Masyarakat dari adat Jawa juga memercayai bahwa ibu hamil tidak boleh duduk di tengah-tengah pintu. Seseorang yang duduk di tengah-tengah pintu dipandang telah menutup lubang pintu itu sendiri.
Apabila dikaitkan dengan kelahiran bayi, menutup lubang pintu seperti halnya menurut jalan kelahiran.
Oleh sebab itu, duduk di tengah pintu menurut kepercayaan Jawa dapat membuat proses persalinan menjadi sulit karena jalannya tertutup.
4. Ibu hamil tidak boleh menjahit dengan cara manual
Pantangan ibu hamil selanjutnya adalah ibu hamil tidak boleh menjahit dengan cara manual. Menurut kepercayaan adat Jawa, perempuan yang sedang hamil sebaiknya tidak menjahit kain dengan jarum dan benang menggunakan tangannya sendiri.
Orangtua pada zaman dahulu percaya bahwa aktivitas menjahit secara manual menggunakan tangan ini bisa menyebabkan bayi lahir dalam kondisi cacat.
Selain itu, ibu hamil yang melakukan aktivitas menjahit juga dikhawatirkan dapat melukai perut saat dalam kondisi lelah maupun tidak berkonsentrasi.
Editors' Pick
5. Ibu hamil dilarang keluar rumah pada saat maghrib
Masyarakat Minangkabau memercayai pantangan bahwa ibu hamil dilarang keluar rumah pada saat magrib.
Masyarakat Minang meyakini dengan apa yang disebut sebagai tasapo, yang merupakan keadaan ketika seseorang diganggu oleh makhluk halus yang bisa menyebabkan sakit jika terjadi pada manusia.
Apabila tasapo terjadi pada ibu hamil, maka hal tersebut diyakini bisa menyebabkan keguguran. Meskipun sebagian orang menganggap mitos, pantangan ini sebenarnya mengajarkan kepada manusia apabila telah memasuki waktu senja sebaiknya berdiam diri di dalam rumah.
6. Ibu hamil dilarang makan menggunakan piring besar
Pantangan ibu hamil yang kerap dipercaya oleh masyarakat dari adat Sunda, yakni ibu hamil dilarang makan menggunakan piring berukuran besar. Sebaiknya, ibu hamil lebih disarankan untuk makan menggunakan piring kecil.
Kepercayaan ini menganggap ibu hamil yang makan menggunakan piring besar dapat berdampak buruk pada calon anaknya. Selain itu, ada anggapan bahwa anak akan terlahir dengan wajah besar seperti piring apabila sang ibu melakukan pantangan tersebut.
7. Suami dilarang pergi ke kolam dan kuburan
Pada kepercayaan adat Sunda, ada larangan bahwa suami dilarang pergi ke kolam atau memancing saat istrinya sedang mengandung. Suami dari ibu hamil yang melanggar pantangan ini dianggap dapat menyebabkan bayi terlahir dengan kondisi cacat dan bibir sumbing.
Selain pergi ke kolam, suami dari istri yang sedang hamil juga tidak boleh pergi ke kuburan. Pantangan ini harus dilakukan apabila tidak ingin sang bayi menjadi rewel saat lahir.
8. Hindari menggaruk perut ibu hamil meskipun terasa gatal
Beberapa dari ibu hamil akan merasakan gatal pada bagian perutnya. Namun, ibu hamil memiliki pantangan agar tidak boleh menggaruk bagian perutnya.
Rasa gatal tersebut dipercaya karena janin yang ada dalam kandungan sedang mengalami pertumbuhan rambut. Ibu hamil yang menggaruk bagian perutnya dipercaya dapat menyebabkan luka lebam pada janinnya.
Secara medis, menggaruk perut saat hamil juga bisa menyebabkan bekas luka atau stretch mark. Apabila perut ibu hamil terasa gatal, sebaiknya diatasi dengan cara mengelus bagian perut secara perlahan.
9. Ibu hamil tidak boleh membakar peralatan bayi maupun peralatan pembersih tubuh
Selama masa kehamilan, seorang ibu hamil kemungkinan akan membersihkan tubuhnya dengan barang-barang yang nantinya akan dibuang, seperti tisu, kain tipis, sabun, dan sejenisnya.
Menurut kepercayaan sebagian masyarakat, penggunaan barang pembersih tubuh seperti itu sebaiknya tidak dibuang sembarangan karena dikhawatirkan akan dibakar oleh orang lain secara tidak sengaja.
Masyarakat dari adat Jawa sejak zaman dahulu telah memercayai bahwa membakar barang saat hamil bisa menyebabkan ruam pada kulit bayi bahkan seperti terbakar.
10. Ibu hamil harus menggantungkan gunting kuku dan bawang putih
Meskipun tidak termasuk pantangan, terdapat satu hal yang dipercaya sebagian masyarakat pada ibu yang sedang hamil. Dalam adat sunda, ibu hamil dianjurkan untuk menggantungkan gunting kuku dan bawang putih menggunakan peniti.
Benda-benda tersebut perlu ditaruh pada tubuh ibu hamil agar janin dalam kandungan terhindar dari bahaya dan gangguan makhluk halus.
Nah, itulah sejumlah pantangan ibu hamil menurut berbagai adat di Indonesia. Meski beberapa orang memercayainya sebagai mitos, sebagian besar dari pantangan tersebut bertujuan agar kandungan sang ibu terhindar dari marabahaya.
Bagi Mama yang sedang hamil, semoga selalu diberi kesehatan hingga persalinan nanti, ya!
Baca juga:
- 10 Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil, Bisa Membahayakan Janin
- 9 Jenis Minuman yang Disukai Janin, Ibu Hamil Wajib Coba!
- 17 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh untuk Ibu Hamil