Tidak Disarankan, Ini Risiko jika Sulam Alis saat Hamil
Salah satunya mengalami pendarahan saat melakukan prosedur
3 November 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masa-masa kehamilan merupakan masa di mana Mama merasa tidak bebas untuk melakukan sesuatu yang biasa dilakukan sebelum hamil.
Ada berbagai pantangan selama kehamilan, mulai dari makanan, aktivitas, hingga perawatan kecantikan.
Berbicara mengenai perawatan kecantikan, mungkin dokter akan menyarankan untuk berhenti sementara menggunakan beberapa kandungan skincare atau make up yang mengandung zat berbahaya.
Hal ini tentunya membuat Mama merasa tidak bebas untuk tampil menawan selama kehamilan. Sehingga, tidak jarang Mama melakukan beberapa perawatan kecantikan seperti treatment di klinik kecantikan, melakukan eyelash extension, dan juga microblading.
Microblading atau yang dikenal dengan sulam alis banyak dipilih perempuan agar tidak lagi repot menggambar dana merapihkan alis. Tapi, bagaimana untuk Mama yang sedang hamil. Bolehkah sulam alis dilakukan saat hamil?
Berikut Popmama.com akan mengulas tentang sulam alis saat hamil. Yuk, disimak, Ma!
1. Apa Itu Microblading?
Microblading merupakan suatu prosedur yang di mana membuat alis menjadi lebih terlihat rapi tanpa harus menggambar menggunakan pensil alis.
Menurut Society of Permanent Cosmetic Professionals, istilah yang kerap disebut sulam alis ini merupakan proses penempatan warna atau pigmen pada kulit di sekitar alis untuk memberikan tampilan alis yang natural secara semi-permanen (tato alis).
Biasanya, microblading harus dilakukan oleh tenaga profesional yang sudah terlatih dan memiliki lisensi khusus.
Selama prosesnya, tenaga kecantikan akan menggambar alis menggunakan alat khusus dan merapikan sisa alis yang berantakan.
Editors' Pick
2. Manfaat microblading secara umum
Secara umum, microblading atau sulam alis memiliki banyak manfaat bagi perempuan, seperti:
Membuat alis menjadi terlihat tebal dan simetris secara natural.
Memperbaiki kerusakan akibat alis yang rontok.
Bermanfaat bagi kebutuhan medis, terutama perempuan yang mengalami kerontokan rambut akibat kemoterapi.
Mempersingkat waktu dalam melakukan rutinitas make up dengan tidak perlu menghabiskan waktu untuk menggambar alis. Selain itu, microblading tahan air dan tidak hilang selama 1-3 tahun.
Tidak perlu merepotkan diri untuk merapikan alis dengan mencukur ataupun mencabut alis.
3. Bolehkah sulam alis saat hamil?
Selama kehamilan, perubahan tubuh merupakan hal yang normal karena disebabkan oleh hormon yang tidak bisa dikontrol oleh ibu hamil.
Salah satu perubahan yang sering terjadi selama hamil adalah penipisan alis karena rontok. Hal inilah yang membuat Mama merasa tidak percaya diri dan memilih melakukan microblading atau sulam alis saat hamil, agar lebih praktis tanpa harus menggambar alis lagi.
Dilansir dari FirstCry Parenting, melakukan microblading selama hamil tidak diperbolehkan karena mengandung bahan kimia yang dapat memberikan efek samping dan risiko pada kehamilan mama.
Selain itu, tingginya hormon estrogen selama hamil membuat adanya perubahan vaskular selama kehamilan dapat berisiko pendarahan yang banyak ketika melakukan microblading.
4. Risiko yang terjadi ketika melakukan microblading saat hamil
Selama hamil, sulam alis atau microblading sangat tidak dianjurkan karena memiliki beberapa kandungan kimia yang dapat membahayakan kondisi kehamilan mama dan juga janin di dalam kandungan.
Dilansir dari FirstCry Parenting, ada beberapa risiko yang terjadi apabila melakukan microblading saat hamil, di antaranya:
Terdapat perbedaan warna pigmen
Hal ini dapat terjadi karena selama hamil, adanya perubahan hormonal yang dapat membuat efek samping yang aneh dan membuat hasil tidak maksimal setelah menjalani prosedur microblading.
Selain itu, tak jarang ibu hamil yang melakukan prosedur ini mengalami melasma (bercak-bercak berwarna cokelat) yang diakibatkan ketidakcocokan warna pigmen.Bentuk alis yang tidak tepat
Tidak jarang ibu hamil yang mengeluhkan hasil dari prosedur microblading. Pasalnya, ketika hamil hampir seluruh tubuh ibu hamil akan membengkak, termasuk wajah. Hal ini tentunya akan berpengaruh pada alis yang tidak simetris dan terlihat agak aneh.Mengalami pendarahan saat melakukan prosedur
Tingginya hormon estrogen yang dapat membuat adanya perubahan vaskular selama kehamilan, tentunya dapat berisiko mengalami pendarahan yang banyak ketika melakukan prosedur microblading. Tidak hanya itu, ketidakseimbangan hormon saat hamil juga berisiko penyembuhan kulit yang terluka saat prosedur juga menyebabkan infeksi dan penyembuhan luka yang lama.
5. Efek samping yang akan terjadi ketika melakukan microblading saat hamil
Meskipun memiliki banyak manfaat yang menguntungkan, tetapi microblading tentunya tidak 100% aman.
Dilansir dari Parents, ada beberapa efek samping yang akan terjadi selama Mama melakukan microblading saat hamil, di antaranya:
Mengakibatkan infeksi darah, HIV, dan hepatitis B yang disebabkan oleh jarum yang digunakan saat microblading apabila digunakan dengan tidak tepat sesuai protokol yang berlaku.
Krim yang digunakan sebagai anestesi topikal mengandung epinefrin yang membahayakan masalah jantung pada janin, seperti takikardia (kondisi denyut jantung di atas normal).
Mengalami pendarahan berlebih akibat hormon yang berlebih.
Hasil yang di bawah standar, karena dapat memudarkan pigmen atau memengaruhi penyerapannya ke dalam kulit.
Mengalami melasma (hiperpigmentasi) yang menyebabkan penggelapan kulit di sekitar dahi, pipi, dan mulut yang disebabkan oleh memilih warna pigmen yang salah.
Itu tadi penjelasan tentang sulam alis saat hamil. Sebaiknya Mama tidak melakukan prosedur ini selama kehamilan, ya, Ma!
Baca juga:
Apakah Ibu Hamil Boleh Melakukan Sulam Alis? Cek Dulu Faktanya!
Catat! Ini 6 Kandungan Skincare yang Harus Dihindari Ibu Hamil