Bagaimana Cara Diet yang Benar Saat Hamil?
Baca aturan diet ini supaya Mama tetap sehat selama masa kehamilan
23 Juli 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada dasarnya ibu hamil perlu mengonsumsi makan-makanan yang bergizi demi mencukupi kebutuhan gizi si Kecil dalam kandungan. Makan untuk berdua, hanyalah mitos belaka yang saat ini sudah dapat dibuktikan oleh ilmu kedokteran.
Saat hamil, bukan saatnya Mama bebas mengonsumsi apa saja tanpa perlu takut gemuk. Justru, saat hamil makanan yang Mama makan perlu lebih dijaga dibandingkan sebelum hamil.
Banyak makanan-makanan yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil, selain itu makanan yang dikonsumsi juga harus bergizi tidak boleh asal makan.
Makanlah makanan yang berlemak, mengandung banyak gula, atau karbohidrat berlebihan justru akan membuat Mama menjadi obesitas dan bahaya untuk kehamilan serta kelahiran nantinya.
Kenaikan berat badan yang normal saat hamil biasanya berkisar 11kg-16kg, tergantung dari berat badan Mama sebelum hamil. Mama bisa menanyakan pada dokter apakah kenaikan berat badan yang Mama alami masih tergolong normal, kekurangan, atau justru kelebihan.
Jika Mama dinyatakan obesitas, memiliki kadar gula yang tinggi, artinya Mama perlu menjalani diet. Namun, diet seperti apa yang paling baik bagi ibu hamil?
1. Memenuhi gizi 4 sehat 5 sempurna
Saat hamil banyak gizi yang diperlukan tubuh untuk menunjang pertumbuhan serta perkembangan otak dan saraf janin. Mama perlu mengonsumsi makan-makanan yang mengandung serat, asam folat, kalsium, protein, dan zat besi.
Perbanyak konsumsi sayur dan buah, diimbangi dengan protein seperti telur atau daging, dan konsumsi karbohidrat secukupnya. Ingat, makanan yang Mama makan harus benar-benar matang ya. Makan tetap harus 3 kali sehari, tapi dengan porsi yang sewajarnya.
Di samping itu, coba untuk makan tepat waktu supaya terhindar dari penyakit lainnya.
Bagi Mama yang menginjakkan kehamilan di trimester kedua, ada baiknya mengonsumsi makanan dalam jumlah sedikit namun sering, untuk menghindari adanya gas dalam perut. Biasanya gas ini meningkat pada umur kehamilan trimester kedua.
Jika perut Mama bergas, jauhi juga makanan yang mengandung gas seperti kol, brokoli, minuman bersoda, ragi dan sebagainya.
Baca juga: Ini 10 Alasan Ibu Hamil Wajib Makan Brokoli
Editors' Pick
2. Melakukan olahraga
Bukan berarti saat hamil adalah alasan untuk menghindari olahraga ya, Ma. Justru olahraga saat hamil membantu tubuh untuk lebih fit, dan bisa melenturkan bagian-bagian tubuh yang diperlukan untuk kelahiran nanti.
Sebelum berolahraga, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan Mama, karena ada beberapa kondisi ibu hamil yang memang tidak disarankan untuk melakukan olahraga.
Olahraga yang baik untuk ibu hamil bisa dengan yoga, berenang, senam kegel, atau berjalan kaki. Jika Mama tidak diijinkan untuk berolahraga berat seperti yoga atau berenang, Mama bisa menggantinya dengan berjalan kaki selama 10 menit setiap pagi.
Selain baik untuk pernapasan, berjemur di matahari pagi juga bagus loh untuk Mama dan si Kecil dalam kandungan!
3. Mengurangi konsumsi gula
Untuk beberapa orang, ngidam makan-makanan atau minum-minuman yang manis saat hamil sangatlah umum terjadi. Hal itu tidak dilarang, tapi ada baiknya Mama mengontrol asupan gula ke dalam tubuh Mama.
Meski mungkin Mama tidak memiliki turunan penyakit diabetes, tapi ada kemungkinan Mama terkena diabetes saat hamil karna terlalu banyak mengonsumsi gula.
Diabetes saat hamil sungguh sangat berbahaya bagi Mama dan janin, karena bisa berakibat lahir cacat, atau bahkan kematian. Selain itu, terlalu banyak gula juga dapat membuat bayi obesitas.
Jangan lupa untuk memeriksakan kadar gula dalam darah Mama untuk mengetahui apakah ada kemungkinan diabetes atau tidak.
Baca juga:
4. Mengganti cemilan yang lebih sehat
Saat hamil, tentu Mama sering merasa lapar. Terkadang, dorongan untuk ngemil menjadi sangat besar. Untuk tetap menjaga berat badan supaya tidak obesitas, dan menjaga kadar gula dalam darah, Mama bisa mengganti cemilan seperti cake, es krim, cokelat, dengan cemilan yang lebih sehat.
Kacang-kacangan seperti almond dan mete dapat menjadi cemilan bagi ibu hamil yang menyehatkan.
Almond mengandung asam folat yang bagus untuk bayi, sedangkan mete mengandung zat besi supaya Mama tidak mudah terserang anemia saat hamil. Selain itu, mengganti cemilan tidak sehat dengan buah juga sangat bagus.
Setiap kali lapar, Mama bisa mengonsumsi buah seperti alpukat atau pisang yang mengandung lemak baik. Kismis, granola, oat, roti gandum, juga dapat menjadi pilihan cemilan sehat lainnya untuk Mama.
5. Perbanyak konsumsi air putih
Seringkali Mama akan merasa kepanasan, karena suhu tubuh Mama saat hamil meningkat dibanding orang normal biasa. Sangat menyegarkan untuk mengonsumsi minuman kaleng yang dingin atau minuman manis yang menyegarkan. Jangan keseringan tapi, Ma!
Minuman kemasan, kalengan, atau minuman manis lainnya hanya menyegarkan sesaat tapi tidak dapat menghilangkan dehidrasi pada tubuh. Saat hamil, Mama harus perbanyak konsumsi air putih dibanding air-air dalam kemasan.
Selain dapat menghilangkan dehidrasi, dapat memenuhi kecukupan air dalam tubuh, air putih juga dapat membantu tubuh menyerap nutrisi penting dan membawanya ke dalam plasenta.
Jadi, diet saat hamil, bukanlah diet dengan cara tidak makan atau mengurangi porsi makan. Namun lebih mengurangi makanan tidak sehat dan merubahnya menjadi makanan yang lebih sehat.
Mama tidak perlu khawatir dengan kenaikan berat badan yang begitu tinggi saat hamil, karena hal ini wajar terjadi. Penurunan berat badan dapat Mama lakukan setelah melahirkan, jadi selama hamil fokus untuk mencukupi kebutuhan gizi si Kecil ya, Ma.