Bolehkah Suami Meremas Payudara Istri saat Hamil?
Meremas payudara bisa membuat permainan di ranjang semakin seru. Tapi bolehkah dilakukan saat hamil?
5 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menikmati seks di masa kehamilan tentu menjadi sebuah pengalaman yang berbeda. Salah satu hal yang mungkin terjadi ketika melakukan hubungan intim adalah meremas payudara. Apalagi, di masa ini ukuran payudara mama perlahan mengalami peningkatan satu hingga dua cup.
Walaupun tidak ada larangan dalam berhubungan intim di masa kehamilan dari tenaga ahli, tetap saja Mama dan Papa wajib berhati-hati, ya.
Pasalnya, melansir laman Baby Center dijelaskan bahwa payudara mama saat ini mungkin jadi lebih sensitif atau mudah terangsang. Sehingga, berbagai stimulasi bisa membuatnya terasa sakit atau justru menimbulkan rangsangan.
Walaupun ini membuat permainan di ranjang semakin seru, rangsangan yang Mama terima juga berpotensi menghasilkan oksitosin yang dapat memicu persalinan dengan menyebabkan kontraksi pada rahim. Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan?
Nah, berikut Popmama.com rangkumkan informasi tentang bolehkah suami meremas payudara istri saat hamil?
1. Bolehkah suami meremas payudara istri saat hamil?
Mendapatkan izin untuk melakukan hubungan intim dari dokter tak berarti boleh membuat Mama dan Papa lengah dalam menjaga keamanan si Kecil di dalam perut. Selain memerhatikan gaya yang boleh dilakukan, ada baiknya Papa juga menghindari untuk meremas payudara istri saat hamil.
Pasalnya, gerakan meremas payudara secara tidak langsung juga dapat merangsang bagian puting. Melansir dari laman Very Well Health, stimulasi puting dapat meningkatkan kadar hormon oksitosin yang diproduksi di bagian otak yang disebut hipotalamus dan disekresikan oleh kelenjar pituitari.
Hormon yang kadang-kadang disebut sebagai "hormon cinta" ini, dilepaskan ketika seseorang melakukan kontak fisik dengan orang lain. Ini juga berperan dalam:
- Persalinan
- Menyusui
- Ikatan antara orangtua dan anak
Oksitosin akan merangsang rahim untuk berkontraksi dan memulai persalinan. Oksitosin juga meningkatkan produksi hormon yang disebut prostaglandin, yang selanjutnya meningkatkan kontraksi.
Versi sintetis dari oksitosin, Pitocin, sering diberikan kepada orang hamil untuk menginduksi atau membantu kemajuan proses persalinan. Oleh sebab itu, peningkatan oksitosin dari rangsangan pada puting dapat menyebabkan kontraksi yang dapat memulai persalinan.
Editors' Pick
2. Bahaya yang mengincar jika melakukan stimulasi pada payudara
Melansir Ofmom, jika payudara mendapatkan rangsangan dan memproduksi lebih banyak oksitosin di masa akhir kehamilan ini akan menyebabkan kelahiran prematur. Namun, pada tahap awal kehamilan, estrogen yang dihasilkan melalui rangsangan pada payudara memiliki dampak yang lebih besar.
Dengan implantasi janin yang tidak stabil pada tahap awal kehamilan, rangsangan abnormal pada rahim dapat dengan mudah menyebabkan keguguran.
Rangsangan pada payudara akan meningkatkan sekresi estrogen, yang akan menyebabkan eksitasi matriks dan kontraksi uterus, sehingga mudah menyebabkan abortus atau ancaman aborsi.