Kenali Lebih Dekat Preeklampsia di Masa-Masa Kehamilan
Preeklampsia saat masa kehamilan tidak bisa disepelekan lho
25 Juni 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ma, sudah pernah mendengar tentang preeklampsia?
Perlu Mama ketahui nih kalau preeklampsia adalah sebuah bentuk komplikasi yang paling serius dalam hipertensi kehamilan, namun penyebabnya berbeda dengan penyakit hipertensi ya. Preeklampsia adalah gangguan yang disebabkan oleh kehadiran plasenta.
Biasanya preeklampsia diawali dengan dengan munculnya plasenta yang abnormal. Kehadiran plasenta ini akan menyebabkan berbagai masalah yang pastinya akan berhubungan dengan sistem vaskular.
Untuk yang masih merasa asing mengenai istilah preeklampsia, berikut rangkuman Popmama.com yang harus perlu Mama ketahui. Ini penting untuk kesehatan Mama sendiri dan juga janin jadi jangan dianggap remeh ya, Ma.
Editors' Pick
1. Apa saja tanda-tanda preeklampsia?
Secara klinis tanda utama ibu hamil yang terkena preelakmsia yaitu saat memiliki tekanan darah yang terus meningkat dari hari ke hari. Saat tekanan darah sudah mencapai 40/90 mm Hg atau lebih, Mama harus segera berkonsultasi dengan dokter kandungan. Untuk itu, selama masa kehamilan Mama memang perlu untuk tetap memonitor tekanan darah secara rutin. Ini hal penting yang tidak bisa dihiraukan begitu saja ya, Ma.
Mama juga perlu mengenali tanda-tanda lain dari preeklamsia, seperti:
- Sering pusing hingga merasa sakit kepalanya begitu parah
- Merasakan gangguan pengelihatan. Lebih sensitif terhadap cahaya, sehingga penglihatan semakin lama menjadi tidak fokus
- Sulit bernapas akibat cairan di paru-paru
- Mengalami nyeri di bagian atas perut
- Sering mengalami muntah dan di trimester kedua hingga ketiga
- Berkurangnya volume urine
- Merasakan gangguan pada fungsi hati
- Terjadi pembengkakan pada telapak kaki, tangan hingga wajah
- Menurunnya jumlah trombosit (trombositopenia) dalam dara
2. Kenali preeklampsia lebih dekat
Sebenarnya penyebab utama dari preeklamsia ini masih belum diketahui secara pasti. Ibu hamil yang mengalami preeklamsia, pertumbuhan dan perkembangan pembuluh darah pada plasentanya mengalami gangguan. Beberapa ahli kesehatan pun mempercayai kalau ini diawali karena adanya kelainan pada plasenta.
Selain itu, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan resiko ibu hamil mengalami preeklamsia, yaitu:
- Kurangnya nutrisi di dalam tubuh
- Kehamilan ini adalah kehamilan pertama
- Pernah mengalami preeklamsia di kehamilan yang sebelumnya
- Hamil di bawah usia 20 tahun atau di atas usia 40 tahun
- Obesitas saat masa kehamilan
- Ada anggota keluarga yang memiliki riwayat preeklampsia
Jika dokter sudah mencurigai adanya preeklamsia dari hasil pemeriksaan tekanan darah, maka Mama akan diminta untuk menjalani beberapa pemeriksaan. Mulai dari ultrasonografi (USG), pemeriksaan darah untuk mengetahui ini kinerja organ hati dan ginjal serta jumlah trombosit dalam darah. Selain itu, Mama juga perlu menganalisis urine hingga Nonstress test atau disingkat NST. Selama ini bisa membantu kesehatan Mama dan janin, lakukan yang terbaik ya.
3. Preeklampsia berdampak pada janin
Sudah tahu belum nih Ma, kalau preeklampsia menjadi salah satu penyebab kematian ibu hamil di Indonesia setelah pendarahan, eklampsia serta infeksi.
Saat Mama terdeteksi tekanan darah tinggi, ada baiknya untuk mengurangi asupan garam. Selain itu perhatikan juga untuk mendapatkan istirahat cukup, mengurangi makanan berlemak agar tetap menjaga kesehatan janin. Hal yang terpenting lainnya yaitu tetap mengontrol kehamilan secara teratur ya, Ma.
Ini semua perlu diperhatikan karena ketika tekanan darah ibu hamil meningkat, maka pembuluh darahnya akan semakin mengerut sehingga aliran darah yang seharus menuju ke janin menjadi berkurang.
Kemungkinan terburuk jika ini terus dibiarkan, janin akan menderita di dalam kandungan Mama karena oksigen dan makanannya berkurang. Ini tentu akan beresiko Si Kecil memiliki berat badan rendah atau bisa lahir secara prematur. Pada kasus yang lebih parah bisa menyebabkan kematian ibu dan juga janin.
Selain itu dampak buruk dari preeklampsia juga bisa dirasakan Mama. Tekanan darah tinggi akibat preeklampsia bisa membuat Mama mengalami stroke dan kejang-kejang. Bahaya sekali ya dampak-dampak yang bisa diberikan preeklampsia.
Itulah informasi yang sudah Popmama.com ringkas mengenai preeklampsia. Semoga informasinya berguna ya, Ma.
Baca Juga: Fakta dan Risiko Preeklamsia Bagi Ibu Hamil dan Janin