Mama pernah mengalami perasaan kecewa saat jenis kelamin Si Kecil di dalam kandungan tidak sesuai harapan?
Sebenarnya saat mengetahui jenis kelamin bayi tidak sesuai dengan harapan, ada beragam perasaan kecewa yang dirasakan. Kekecewaan ini biasanya muncul akibat tekanan dari orangtua dan mertua yang mengharuskan melahirkan anak dengan jenis kelamin tertentu.
Salah satu tekanan seperti ini terkadang membuat calon Mama punya perasaan takut karena sudah mengecewakan orangtua atau mertuanya sendiri.
Padahal jenis kelamin laki-laki atau perempuan seharusnya bisa disyukuri para calon orangtua, mengingat ada pasangan yang justru belum beruntung untuk memiliki anak.
Menghadapi kekecewaan untuk masalah seperti ini memang tidak mudah. Mama perlu mencari cara untuk menghadapi perasaan kecewa akibat jenis kelamin Si Kecil yang tidak sesuai harapan. Di bawah ini Popmama.com rangkum apa yang harus Mama lakukan:
1. Mengenal perasaan sendiri
Unsplash/Xavier Sotomayor
Biasanya jenis kelamin Si Kecil di dalam kandungan akan terlihat di atas minggu-minggu ke 20 atau antara usia kehamilan 4-5 bulan. Di saat inilah Mama dan pasangan akan menanti keputusan yang pasti mengenai jenis kelamin Si Kecil.
Di fase ini ada pasangan yang berbahagia karena jenis kelamin anaknya sesuai harapan, namun ada juga yang merasa kecewa karena tidak sesuai dengan keinginan. Normal memang jika ada perasaan kurang bahagia saat mengetahui jenis kelamin Si Kecil.
Mama tidak perlu malu untuk menunjukkan perasaan sedih atau bentuk kekecewaan sendiri. Ini wajar terjadi, namun yang terpenting Mama harus bisa memahami perasaan-perasaan negatif yang sedang muncul.
Editors' Pick
2. Belajar menerima
Unsplash/Omar Lopez
Terkadang proses menerima sendiri memang terkesan tidak mudah. Namun, Mama bisa mencobanya pelan-pelan hingga perasaan kekecewaan itu memudar dan mampu menerima apa yang sedang terjadi.
Di dalam diri Mama sendiri harus bisa mulai belajar menerima ya. Jika hanya setengah-tengah atau bahkan tidak menerima sama sekali justru kesedihan ini akan lebih sering muncul. Belajar dari keadaan akan membuat Mama jauh lebih menerima segala sesuatu yang tidak sesuai keinginan sendiri atau pun orang lain.
Tanpa disadari belajar menerima sebenarnya adalah kunci yang membuat Mama bersyukur dengan apa yang sudah diberikan. Berusaha terus menolak hanya akan membuat perang batin yang membutuhkan waktu lama untuk diselesaikan
Jadi tetap harus semangat ya, Ma.
3. Berdiskusi dengan pasangan
Unsplash/João Silas
Belajar menerima mungkin sulit dilakukan sendiri. Jika Mama membutuhkan orang lain untuk mendampingi, tidak ada salahnya lho untuk berdiskusi dengan pasangan.
Pasangan yang baik seharusnya bisa mengerti tentang situasi ini. Meskipun dirinya pun punya rasa kekecewaan yang sama, namun ada baiknya untuk saling berdiskusi mengenai masalah ini.
Cari solusi tentang bagaimana caranya menyampaikan jenis kelamin Si Kecil ke orangtua dan mertua. Mama bisa mencari pilihan-pilihan cara penyampaian yang tepat agar pihak keluarga tidak begitu kecewa.
Dengan berdiskusi dengan pasangan, rasa kekecewaan Mama setidaknya tidak sendiri. Berbagi perasaan atau sekedar curhat memang lebih baik daripada hanya memendam perasaan sendirian lho, Ma.
4. Memberitahukan kabar ini ke keluarga
Freepik
Biasanya ada beragam masalah yang Mama rasakan, sehingga sulit menyampaikan masalah ke orangtua atau mertua mengenai jenis kelamin Si Kecil.
Cepat atau lambat Mama harus bisa memberitahukan kabar ini ke seluruh keluarga. Setelah berdiskusi dengan pasangan dan Mama punya gambaran dalam memberitahukan pihak orangtua atau mertua, ini harus segera dilakukan ya dan jangan ditunda.
Menunda hanya akan membuat mereka punya ekspektasi lebih terhadap jenis kelamin tertentu yang diinginkannya. Setelah punya solusi dan cara sendiri dalam penyampaiannya, segera utarakan yang Mama ingin katakan.
Berikan pengertian dan harapan mengenai apa yang sedang Mama rasakan. Jika ini dibicarakan secara baik-baik, pihak keluarga juga pasti tidak akan kecewa terhadap jenis kelamin Si Kecil.
Hal yang terpenting adalah Mama bisa menjaga kandungan selama masa kehamilan hingga melahirkan Si Kecil tanpa kekurangan suatu apa pun.
5. Mulai bersyukur terhadap jenis kelamin apa pun
Unsplash/Wes Hicks
Jika sewaktu-waktu kesedihan Mama muncul kembali, sebenarnya hal ini wajar terjadi. Namun, ada baiknya untuk tidak berlarut-larut ya.
Kesedihan, kekecewaan bahkan amarah harus Mama buang jauh-jauh apalagi pihak keluarga pun sudah tidak mempermasalahkan ini lagi.
Jangan sampai perasaan ini hanya akan membuat kondisi Si Kecil di dalam kandungan terganggu. Perlu Mama ingat nih, tingkat stres bisa memicu meningkatkan resiko keguguran. Mama tidak mau hal ini terjadi pada Si Kecil, bukan?
Mama juga perlu selalu menanamkan rasa bersyukur ke diri sendiri karena sudah diberikan kepercayaan memiliki Si Kecil, jadi perlu diingat kembali untuk tidak terus menerus mengeluh ya.
Mama bisa melakukan lima tips ini untuk menghadapi perasaan kecewa terhadap jenis kelamin Si Kecil yang tidak sesuai harapan. Percayalah saat proses persalinan selesai dan Mama pertama kalinya melihat wajah Si Kecil, semua perasaan kekecewaan akan pelan-pelan menghilang.
Mama justru akan jatuh cinta pada Si Kecil pada pandangan pertama.
Itulah tadi yang harus Mama lakukan jika jenis kelamin si Kecil tidak seperti yang Mama harapkan. Ingatlah untuk selalu bersyukur dengan apa pun jenis kelamin si Kecil nantinya, Ma. Semoga tips ini bermanfaat ya, Ma!