5 Tips Mengelola Emosi Saat Hamil Meski Harus Sibuk Bekerja
Mengelola emosi di masa kehamilan itu tidak mudah kan Ma, lakukan ini yuk agar bisa lebih tenang
3 Juli 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ibu hamil memang dikenal lebih sensitif dari sebelumnya.
Untuk itu mengelola emosi dengan baik selama masa kehamilan memang diperlukan, apalagi emosi yang meledak-ledak bisa sangat berpengaruh terhadap kondisi janin.
Emosi yang tidak tersampaikan dengan baik bisa memicu tingkat stres. Jika ibu hamil sudah stres, kondisi kandungannya juga akan mengalami hal yang sama. Ini dikarenakan hormon stres bisa juga diserap oleh janin, sehingga menyebabkan dirinya mengalami stres juga.
Hal terburuk dari stres akibat emosi negatif ini bisa memicu terjadinya keguguran. Untuk itu emosi yang terjadi selama masa kehamilan perlu dikondisikan dengan sangat baik.
Untuk kamu yang merasa kebingungan dalam mengelola emosi dengan baik. Berikut beberapa rangkuman dari Popmama.comyang bisa membantumu dalam mengelola emosi secara sehat selama masa kehamilan.
1. Memahami kondisi diri sendiri
Saat sedang mengandung Si Kecil di dalam kandungan, kamu wajib peka dan memahami kondisi fisik diri sendiri lho. Perlu diingat kalau sekarang kamu sedang tumbuh bersama Si Kecil di dalam perut. Buat jauh-jauh perasaan cuek kamu yang terdahulu ya.
Ketika berkonsultasi ke dokter, cobalah untuk menanyakan banyak hal. Ini waktunya kamu mendapat jawaban dari semua pertanyaan yang ada dipikiranmu. Berusahalah untuk terbuka dengan apa yang sedang kamu rasakan karena ini juga akan menyangkut kesehatan janin.
Tanyakan kepada doker mengenai kondisi fisik secara umum terjadi selama masa-masa kehamilan, resiko kesehatan apa saja yang mungkin dialami dalam fase ini. Usahakan untuk kritis dalam mempertanyakan banyak hal karena ini akan membantu kamu sendiri dalam menghadapi kehamilan.
Memahami kondisi diri sendiri secara tidak langsung akan membantu kamu dalam mengelola emosi dengan sangat baik.
Editors' Pick
2. Berdiskusi dengan atasan
Bekerja disaat menjalani masa-masa kehamilan memang tidaklah mudah ya. Banyak tenaga dan waktu yang harus dikeluarkan karena keduanya perlu dijalani dengan ikhlas.
Sewaktu menemui dokter kandungan, kamu juga bisa bertanya mengenai bagaimana caranya masih bisa bekerja, meskipun sedang hamil tanpa membahayakan kondisi di dalam kandungan. Jika kamu bekerja dan berdekatan dengan bahan-bahan kimia, diskusikan cara penanggulangannya karena ini sangat beresiko tinggi terhadap janin.
Jangan ragu untuk mendiskusikan masalah ini dengan atasan ya. Ini bertujuan agar dapat dilakukan penyesuasian waktu atau beban kerja selama menjalani masa kehamilan. Jika kamu sudah berkonsultasi dengan dokter mengenai masih harus bekerja meski sedang hamil.
Kamu bisa menyertakan hasil konsultasi dengan dokter, ini memungkinkan bisa membantu atasan atau perusahaan dalam memahami kondisi kehamilan kamu.
Dengan mengambil langkah seperti ini, kamu tidak akan menyimpan beban dan emosi sendiri akibat lelahnya bekerja. Sikapmu yang mau jujur dan terbuka dengan atasan akan membantu dalam menghadapi masa-masa kehamilan ke depannya.
3. Berusaha terbuka dengan orang terdekat
Seperti yang sudah kamu ketahui nih kalau orang terdekat pasti mengerti apa yang sedang kamu rasakan.
Untuk itu, jika ada sesuatu yang kejadian yang kurang menyenangkan dan membuat kamu emosi. Cobalah untuk membicarakan perasaan dan kondisi emosimu ke orang terdekat ya, Tidak perlu ragu-ragu untuk bercerita atau sekedar curhat ya, ini justru akan membantu kamu dalam mengeluarkan emosi-emosi negatif yang sedang dirasakan.
Berusahalah terbuka dengan orang terdekat, seperti sahabat, keluarga bahkan dengan suami sendiri ya. Mereka semua pasti akan mendengarkanmu dan membantu dalam memberikan solusi terbaiknya.
Jadi, tidak perlu ragu untuk bercerita ya.
4. Tetap menjaga kondisi fisik
Kondisi fisik selama masa kehamilan memang harus tetap dijaga. Asupan makanan yang kamu konsumsi akan memengaruhi energi dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Buat dirimu sebagai pengingat untuk tidak terlalu memaksakan diri dalam beraktivitas selama proses kehamilan.
Tidak terlalu banyak bekerja atau beraktivitas, tidak berolahraga terlalu intens atau bahkan memaksakan diri bekerja sangat mengalami morning sickness yang begitu hebat.
Itu beberapa hal yang harus kamu kurangi ya agar kondisi janin bisa dalam keadaan sehat.
5. Mintalah bantuan orang lain jika memang membutuhkan
Beban yang dibawa saat masa kehamilan memang tidaklah ringan ya. Apalagi kalau kamu masih bekerja di dalam masa kehamilan pasti ini tidak akan mudah.
Jika kamu merasa berat dalam menjalani sebuah tugas, tidak perlu ragu-ragu untuk meminta bantuan orang lain ya.
Bila sebelumnya kamu mampu melakukan tugas atau pekerjaan dengan hasil yang memuaskan bahkan dikenal sebagai pekerja keras, namun selama masa kehamilan ada baiknya untuk memberikan toleransi ke diri sendiri ya.
Mintalah bantuan orang lain kalau kamu merasa beban pekerjaanmu terlalu berat, apalagi dengan kondisi kehamilan yang sedang kamu jalani. Jangan ragu untuk meminta bantuan atau mungkin pelan-pelan belajarlah untuk berkata “tidak” dalam mengerjakan hal yang ada di luar kemampuanmu.
Ini bisa menghindarimu dari tingkat stres yang sewaktu-waktu hadir saat kamu tidak bisa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik.
Untuk itu, ada baiknya sesuaikan pekerjaanmu dengan kondisi kehamilan ya. Ini sangat berpengaruh untuk kesehatan janin dalam kandungan lho.
Baca Juga: Stres dan Komplikasi saat Hamil Sebabkan Skizofrenia pada Anak?
Baca Juga: Hasil Penelitian: Stres Selama Hamil Bisa Mempengaruhi Ukuran Bayi