5 Tips Pola Makan Sehat untuk Meredakan Gejala Maag pada Ibu Hamil
Dengan pola makan yang tepat, gejala maag kambuh saat hamil bisa diatasi
22 November 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sakit maag atau yang disebut juga dengan dispepsia merupakan gangguan lambung yang disertai gejala-gejala seperti rasa panas pada perut bagian atas, kembung, serta rasa tidak nyaman pada perut.
Pada ibu hamil, gejala ini dapat menurunkan nafsu makan, menyebabkan nyeri pada ulu hati dan perut, hingga frekuensi mual dan muntah yang lebih sering.
Selain dengan konsumsi obat seperti antasida, gejala penyakit maag terutama pada ibu hamil dapat diatasi dengan pengaturan pola makan yang seimbang dan disesuaikan.
Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum 5 tips pola makan sehat untuk meredakan gejala maag pada ibu hamil. Apa saja tipsnya? Yuk, disimak selengkapnya, Ma!
1. Makan dengan porsi kecil dan frekuensi lebih sering
Melansir laman News Medical Net, gejala penyakit maag dapat dikurangi dengan makan dengan frekuensi lebih sering, misalnya 6 kali sehari, namun dengan porsi yang sedikit.
Meski frekuensinya sering, namun diusahakan untuk tidak berlebihan, seperti cukup menambahkan jam camilan di pukul 9 atau 10 pagi sebelum makan siang.
Selain itu, ibu hamil dengan gejala maag juga disarankan untuk mengunyah makanan dengan perlahan dan tidak terburu-buru untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
Editors' Pick
2. Menghindari makanan dan minuman yang mengandung gas
Menurut laman Vita 4 You, penderita maag seringkali mengalami kembung dan perut yang terasa begah setelah mengonsumsi sejumlah jenis makanan dan minuman tertentu.
Makanan seperti asparagus, kol, brokoli, serta makanan dengan kandungan laktosa ternyata memiliki kandungan gas tinggi yang sebaiknya dihindari atau dibatasi konsumsi hariannya.
Sementara pada minuman, di antara yang perlu dihindari dan dikurangi konsumsinya ialah bubble tea, soda, dan protein shakes. Sebab kandungan pemanis buatannya yang sulit diserap di saluran pencernaan.