Apakah Pembersih Kewanitaan Aman Dipakai Selama Kehamilan?
Berbagai macam pembersih kewanitaan dipasaran, manakah yang aman?
17 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tubuh perempuan mengalami banyak perubahan hormon selama kehamilan. Saat hamil, akan ada peningkatan produksi kedua hormon progesteron dan estrogen.
Peningkatan dramatis kedua hormon ini membantu dalam pembentukan plasenta dan memberi bayi makanan. Ketika mama hamil, kadar prolaktin mama juga akan meningkat lalu nantinya akan membantu memproduksi air susu ibu (ASI).
Perubahan hormon ini dapat meningkatkan keputihan dan membuat vagina berbau.
Selain itu perubahan pH (kadar keasaman) juga dapat menyebabkan organ kewanitaan gatal dan berbau. Sebelum kehamilan, level pH normal vagina adalah antara 3,8 dan 4,5, yang berada dalam kisaran asam. PH asam ini disebabkan oleh bakteri menguntungkan atau flora vagina alami yang hidup di vagina dan menghasilkan asam laktat.
Selama kehamilan, kelebihan pasokan darah ke daerah vagina menyebabkan pH ini berubah. Hal ini membuat vagina rentan terhadap infeksi bakteri seperti vaginitis dan dapat menyebabkan keluarnya cairan amis atau berbau dari vagina.
Infeksi vagina selama kehamilan juga dapat menyebabkan bau yang kuat. Infeksi ragi (yeast) disebabkan oleh pertumbuhan yang berlebih dari jamur alami di vagina. Ini menyebabkan rasa gatal yang terus-menerus dan disertai dengan keluarnya bau yang tidak sedap. Bakterial vaginosis adalah infeksi yang disebabkan oleh proliferasi bakteri di vagina.
Ini memungkinkan dapat menyebabkan keluarnya cairan yang berbau selama kehamilan.
Perubahan pola makan selama kehamilan juga merupakan salah satu penyebab bau vagina selama kehamilan.
Misalnya, jika mama mengonsumsi lebih banyak bawang putih atau makanan pedas selama kehamilan, itu bisa mengubah bau vagina.
Untuk menghilangkan gatal-gatal, bau tidak sedap dan keputihan pada saat hamil, Mama mungkin ingin memakai pembersih kewanitaan. Mungkin banyak mama bertanya-tanya apakah aman memakai pembersih kewanitaan pada saat kehamilan.
Keamanan pembersih vagina sangat tergantung pada kandungan didalamnya.
Pilihlah pembersih vagina yang lembut, tanpa wewangian, ringan, dan hypoallergenic (tidak menyebabkan alergi) dan jika bisa soap free or no harsh detergent (bebas sabun atau tidak mengandung deterjen yang keras), dan Dermatologist and gynecologist tested (dijamin oleh dermatologis atau dokter kandungan).
Hindari menggunakan produk yang mengandung wewangian, banyak mengandung bahan kimia, atau yang dapat menyebabkan iritasi.
Tidak disarankan membersihkan vagina dengan menggunakan sabun mandi. Sebab, sabun mandi memiliki kadar pH yang tidak sama dengan kadar pH yang ada pada vagina. Jika digunakan, sabun mandi akan merusak kadar pH yang ada dalam vagina, dan malah merusak ‘flora’ atau bakteri baik yang telah.
Andai Mama masih memilih untuk menggunakan pembersih kewanitaan pastikan untuk memeriksa bahan-bahan dan melakukan riset terlebih dahulu mengenai produk tersebut secara menyeluruh.
Untuk menjaga daerah kewanitaan saat hamil perhatikan hal-hal yang telah Popmama.com rangkum berikut ini:
1. Keringkan dengan benar
Setiap kali mencuci dan membersihkan area vagina, pastikan vagina dan area disekitarnya benar-benar kering. Kelembaban berlebih hanya akan membuat vagina menjadi lebih tidak nyaman.
2. Cara menyeka dengan benar
Cara menyeka vagina yang benar adalah dari depan ke belakang, yaitu dari vagina ke arah anus dan bukan sebaliknya.
Ini adalah cara terbaik untuk memastikan tidak ada bakteri jahat atau benda asing yang memiliki peluang memasuki ruang vagina. Selama kehamilan bahkan lebih penting karena vagina lebih sensitif dan rentan terhadap infeksi.
Membiarkan bakteri mendekati bagian depan berisiko bakteri tersebut masuk ke dalam rahim. Jadi usaplah dari depan ke belakang dengan hati-hati.