7 Pilihan Obat Flu untuk Ibu Hamil yang Aman
7 pilihan obat flu untuk ibu hamil yang aman dikonsumsi
4 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat musim pancaroba datang, penyakit pilek atau seringkali disebut flu, banyak menyerang siapa saja tanpa pandang bulu, tidak terkecuali Mama.
Penyakit ini biasanya muncul karena suhu lingkungan yang berubah secara ekstrem sehingga daya tubuh melemah. Sehingga virus mudah masuk dan mengakibatkan flu. Gejala-gejalanya pasti sudah Mama kenal termasuk batuk, sakit tenggorokan, demam ringan, pilek, mata berair, dan bersin.
Menurut Pedoman Pelayanan Farmasi untuk Ibu Hamil yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan (2006), Obat hanya diresepkan pada perempuan hamil bila manfaat yang diperolah ibu diharapkan lebih besar dibandingkan risiko pada janin.
Sebisa mungkin segala jenis obat dihindari pemakaiannya selama trimester pertama kehamilan.
Apabila diperlukan, lebih baik obat-obatan yang telah dipakai secara luas pada kehamilan dan biasanya tampak aman diberikan daripada obat baru atau obat yang belum pernah dicoba secara klinis.
Selain itu obat harus digunakan pada dosis efektif terkecil dalam jangka waktu sesingkat mungkin. Mama juga menghindari polifarmasi, polifarmasi adalah penggunaan lebih atau sama lima macam obat untuk satu pasien dalam satu resep.
Ketujuh obat flu yang disebutkan di artikel ini dianggap relatif aman untuk Mama yang sedang hamil dan calon Bayi. Namun, untuk lebih amannya, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi kepada dokter sebelum mengonsumsi obat apapun.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum tujuh jenis obat flu untuk ibu hamil.
1. Minyak kayu putih atau balsem
Mama bisa membalurkan minyak kayu putih atau balsem di dada dan perut untuk menjaga kehangatan tubuh dan mengurangi batuk. Sejauh ini penggunaan minyak kayu putih atau balsem menurut dokter termasuk aman untuk dipakai selama kehamilan.
2. Obat batuk antitusif
Obat flu untuk ibu hamil berikutnya yang bisa digunakan adalah obat batuk antitusif. Obat batuk antitusif berfungsi untuk mengobati batuk kering atau batuk tanpa dahak akibat virus flu. Obat batuk antitusif aman dikonsumsi jika usia kehamilan telah mencapai 12 minggu.
Editors' Pick
3. Obat batuk Ekspektoran (Guaifenesin)
Ekspektoran adalah bahan yang dapat melonggarkan lendir di tenggorokan dan biasanya dipakai menyembuhkan batuk berdahak. Obat ini meredakan rasa gatal dan lendir yang tersumbat.
Namun, masih ada beberapa kontroversi seputar keamanan mengonsumsi ekspektoran. Supaya lebih aman dianjurkan untuk berkonsultasi kepada dokter ahli.
4. Oxymetazoline (obat semprot hidung)
Obat semprot hidung atau yang juga dikenal dengan nasal spray efektif mengatasi hidung tersumbat karena pilek atau alergi.
Buku pegangan obat tanpa resep yang diterbitkan oleh Asosiasi Farmasi Amerika (American Pharmacists Association's Handbook of Non-Prescription Drugs) merekomendasikan penggunaan oxymetazoline sebagai obat semprot hidung selama kehamilan.
Dosis oxymetazoline yang tepat dapat disarankan selama kehamilan asalkan pasien tidak memiliki kontraindikasi terhadap obat tersebut. Kontraindikasi termasuk kehamilan berisiko tinggi, demam atau tanda infeksi lainnya.
5. Paracetamol
Untuk mengatasi demam, sakit kepala dan nyeri akibat flu, Mama dapat mengonsumsi paracetamol tanpa kandungan yang lain.
Studi memperlihatkan tidak ada efek merugikan pada pertumbuhan janin dan plasenta. Paracetamol juga dianjurkan sebagai analgetik ringan pilihan.
6. Permen pelega tenggorokan (cough drop atau lozenges)
Bahan aktif dalam permen pelega tenggorokan adalah mentol. Menthol membantu mengobati batuk dan sakit tenggorokan dengan mendinginkan tenggorokan dan mengurangi iritasi tenggorokan.
Beberapa permen juga mengandung antiseptik dosis rendah untuk membunuh bakteri penyebab sakit tenggorokan.
Perlu Mama ingat bahwa permen ini hanya meredakan gejala sakit tenggorokan tetapi tidak menyembuhkan penyakitnya.
7. Pseudoephedrine
Pseudoephedrine bekerja untuk menghentikan pilek dan gangguan pernapasan. Dosis yang dianjurkan adalah 0-60 mg setiap 4-6 jam, obat ini dapat digunakan pada trimester kedua dan ketiga kehamilan, dengan catatan Mama tidak mengidap hipertensi.
Namun, mama harus menghindari penggunaan pseudoephedrin pada trimester pertama kehamilan dan saat menyusui.
Itulah rekomendasi obat flu untuk ibu hamil. Namun, konsultasikan kembali ke dokter kandungan untuk penggunaan dosis yang tepat ya, Ma.
Baca juga:
- Bolehkah Ibu Hamil Mendapatkan Vaksin Flu?
- 7 Cara Alami Mengobati Flu dan Batuk saat Hamil
- Pilek dan Flu saat Hamil dapat Memicu Keguguran, Mitos atau Fakta?