Kenali Penyebab Bau Mulut Saat Hamil dan Penangannya
Bau mulut dapat disebabkan oleh makanan tertentu
8 Februari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan adalah saat yang menyenangkan dalam kehidupan berkeluarga. Walaupun membahagiakan, sayangnya kehamilan memiliki kecenderungan untuk mendatangkan beberapa efek samping yang kurang menyenangkan.
Selain keluhan umum seperti mual di pagi hari, mudah lelah, perubahan suasana hati, yang ada hubungannya kuat dengan kehamilan dan bau mulut.
Bau mulut yang disebut dengan halitosis menyebabkan bau tidak sedap yang berasal dari mulut atau rongga yang berisi udara, seperti hidung, sinus, dan faring.
Karena bau mulut sering mengganggu keseharian calon mama, sehingga lebih penting untuk merawat gigi dan menemui dokter gigi untuk pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh selama masa kehamilan.
Kali ini, Popmama.com akan menjelaskan tentang penyebab, gejala, dan pengobatan untuk bau mulut saat hamil.
1. Bakteri mulut menghasilkan senyawa yang menyebabkan bau mulut tak sedap
Bau mulut dalam kehamilan adalah umum dan biasanya terjadi sebagai akibat dari perubahan yang terjadi dalam tubuh. Bau tidak sedap dari mulut muncul karena senyawa sulfur volatil (VSC), yang utamanya adalah Hidrogen Sulfida dan Metil Merkaptan.
Banyak bakteri mulut yang menghasilkan senyawa-senyawa sehingga menyebabkan bau tak sedap.
Jika bakteri dibiarkan membusuk, plak dapat menyebabkan gingivitis, atau radang gusi. Produksi plak didorong oleh dua ciri kehamilan seperti mengidam makanan dan kebiasaan sering mengemil.
Yang memperburuk keadaan, hormon dan dehidrasi selama kehamilan dapat memengaruhi kadar air liur dan menyebabkan mulut kering. Hal ini dapat memudahkan bakteri untuk berkembang.
Mual pagi hari juga bisa merubah napas, karena bau asam lambung dan makanan yang dicerna sebagian cenderung tertinggal di mulut.
Editors' Pick
2. Alasan umum lainnya yang dapat menyebabkan bau mulut saat hamil
Berikut ini adalah alasan umum yang mungkin menyebabkan perkembangan senyawa VSC dan akhirnya, menyebabkan bau mulut selama kehamilan:
Perubahanhormon: Peningkatan hormon dalam tubuh mungkin membuat mulut menjadi tempat berkembang biak yang untuk plak. Kebersihan yang baik dapat mengurangi plak dan mengurangi pembengkakan gusi dalam kehamilan.
Muntah: Muntah yang sering menyebabkan mulut menjadi asam dan selanjutnya terjadi demineralisasi gigi yang membuat gigi lebih rentan terhadap makanan dan pembusukan, yang dapat menyebabkan bau tidak sedap.
- Kekurangankalsium
Bayi dalam kandungan menyerap kalsium dari simpanan kalsium dalam tubuh Calon Mama. Ini dapat menyebabkan gigi yang lemah yang mungkin lebih rentan terhadap gigi berlubang dan patah. Gigi yang busuk dapat menyebabkan bau mulut
- Dehidrasi
Minum lebih sedikit air dapat menyebabkan dehidrasi dan mulut kering, yang dapat menyebabkan bau tak sedap. Minum air yang cukup bisa membantu membersihkan sisa-sisa makanan yang tersangkut di gigi.
- Perubahangayahidup
Kehamilan menyebabkan rasa lapar. Sering ngemil dan makan di malam hari bisa menyebabkan bau mulut.
- Pencernaanlambat
Pencernaan biasanya terpengaruh pada kehamilan karena rahim yang membesar dan perubahan hormon, yang mungkin menyebabkan refluks asam. Refluks asam dapat menyebabkan demineralisasi enamel, membentuk kawah pada gigi, dan pemberian makanan selanjutnya.
- Penurunanaliransaliva
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa aliran saliva berkurang selama kehamilan, yang mungkin meningkatkan kemungkinan bau mulut.
- Makanan
Makanan yang mengandung bahan-bahan dengan aroma kuat seperti bawang putih, bawang, kopi, dll, juga dapat menyebabkan bau tidak sedap di mulut.
- Kondisimedis
Infeksi saluran pernapasan, infeksi telinga, hidung, dan tenggorokan, diabetes, penyakit hati, penyakit pencernaan, penyakit endokrin, dan gangguan metabolisme adalah beberapa penyebab lain bau mulut.
Kondisi di atas dapat menyebabkan masalah gigi yang luas, yang pada akhirnya dapat menyebabkan bau mulut.
Sebagian besar kasus terutama disebabkan oleh peradangan gusi atau yang dikenal sebagai gingivitis.
Penting untuk dicatat bahwa kehamilan, berdampak kecil pada terjadinya gingivitis atau periodontitis. Paling sering, akibat dari plak yang sudah ada di mulut.
Karena itu, disarankan agar perempuan yang merencanakan kehamilannya mendapatkan pembersihan dan perawatan gigi secara teratur.