Di trimester kedua kehamilan, biasanya gejala pada trimester pertama seperti mual dan kelelahan akan menghilang. Hal ini akan mengembalikan energi dan kekuatan ibu hamil di trimester kedua.
Berhubungan intim pada trimester kedua kehamilan mungkin akan terasa berbeda dibanding dengan trimester pertama. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi ibu hamil.
Untuk mengetahui informasi seputar berhubungan intim pada kehamilan usia sekitar 4 bulan, Popmama.com telah merangkumnya untuk Mama, dilansir dari Firstcry Parenting. Langsung saja dibaca yuk, Ma!
1. Perubahan yang terjadi pada trimester kedua
Freepik/jcomp
Pada trimester kedua, beberapa ibu hamil bisa saja memiliki gairah seksual yang menurun ataupun justru meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh fluktuasi hormon. Human chorionic gonadotropin (hCG) akan menurun secara bertahap, sehingga progesteron dan estrogen akan lebih seimbang. Hal ini secara signifikan mengurangi gejala mual dan kelelahan. Hasilnya, gairah seks ibu hamil akan meningkat dan akan merasa lebih berenergi.
Selain itu, peningkatan aliran darah ke area genital juga meningkatkan gairah ibu hamil. Hal ini membuat aktivitas berhubungan intim semakin menyenangkan bagi ibu hamil.
Editors' Pick
2. Apakah aman berhubungan intim pada trimester kedua?
Freepik/ArthurHidden
Ibu hamil akan sebisa mungkin menjaga kesehatan diri dan janinnya. Oleh karena itu, wajar saja jika ibu hamil khawatir jika berhubungan intim akan mempengaruhi kondisi janin di dalam rahimnya.
Namun, Mama tidak perlu khawatir. Selama tidak mengalami komplikasi, ibu aman melakukan hubungan intim pada trimester kedua. Berhubungan intim tidak membahayakan dan mengganggu kondisi janin di dalam rahim ibu.
3. Hindari berhubungan intim jika mengalami hal ini
Freepik/freepik
Jika ada risiko mengalami komplikasi, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi pada dokter kandungan. Ada beberapa hal yang mengharuskan ibu hamil untuk menghindari berhubungan intim, yaitu:
Memiliki riwayat keguguran,
mengalami perdarahan hebat,
kebocoran cairan ketuban,
mengalami plasenta previa (plasenta tumbuh di bagian bawah rahim dan menutupi pembukaan serviks baik sebagian atau seluruhnya),
merasakan nyeri yang hebat saat berhubungan intim.
Jika Mama mengalami salah satu hal tersebut, sebaiknya hindari dulu berhubungan intim untuk mencegah terjadinya infeksi atau masalah komplikasi kehamilan lainnya.
4. Posisi yang baik dilakukan pada trimester kedua
Pexels/Anastasia Shuraeva
Trimester kedua merupakan masa yang paling nyaman bagi ibu hamil untuk berhubungan intim bersama pasangan. Meskipun perut mulai tumbuh membesar, namun hal itu bukan menjadi masalah besar dalam bercinta.
Sebagian besar posisi seks aman selama trimester kedua, tetapi Mama dapat mencoba posisi yang nyaman untuk perut yang mulai membesar. Beberapa posisi seks yang bisa Mama coba selama trimester kedua antara lain:
Woman on top
Posisi ini akan membuat ibu nyaman karena tidak ada tekanan pada perut dan Mama dapat mengontrol kedalaman penetrasi.
Penetrasi dari belakang
Berlututlah di sofa atau tepi ranjang, kemudian gunakan lengan untuk menopang. Posisi ini juga dapat menjaga tekanan pada perut.
Tidak ada aturan mengenai posisi saat berhubungan intim. Semua tergantung pada preferensi pribadi. Yang terpenting adalah keamanan dan kenyamanan bagi ibu hamil.
5. Posisi yang sebaiknya dihindari saat berhubungan intim
Freepik/jcomp
Pada trimester kedua kehamilan, sebaiknya hindari posisi yang menekan perut atau membuat ibu hamil berbaring telentang, seperti posisi misionaris.
Selain itu, cobalah untuk meminimalkan tindakan penetrasi dalam, karena tidak disarankan untuk memberikan tekanan berlebihan selama trimester kedua.
Nah itulah informasi terkait cara berhubungan intim pada usia kehamilan 4 bulan atau trimester kedua. Jika ibu hamil memiliki masalah komplikasi, konsultasikan pada dokter kandungan. Bagaimanapun juga, kesehatan dan keselamatan ibu hamil dan janin merupakan prioritas yang utama. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma!