Ini Posisi Seks yang Aman saat Hamil di Tiap Trimester
Tertarik untuk mencobanya, Ma?
20 April 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan merupakan impian setiap pasangan yang sudah menikah. Oleh karena itu, setiap calon Mama pasti akan sebisa mungkin menjaga kehamilannya tetap sehat.
Tak jarang juga ibu hamil dirundung rasa khawatir akan kesehatan bayi dalam kandungannya. Ini juga bisa menyebabkan ibu hamil lebih sensitif terhadap perutnya karena terdapat janin di dalamnya.
Terkadang, kehamilan juga dapat menimbulkan kekhawatiran tentang aktivitas berhubungan intim dengan suami. Alasannya karena ibu hamil takut akan benturan, guncangan, atau hal lain yang akan mempengaruhi janinnya saat berhubungan intim.
Padahal, berhubungan intim justru dapat memberikan beberapa manfaat, seperti melancarkan aliran darah, menguatkan otot dasar panggul, hingga menguatkan ikatan Mama dan Papa sebagai suami istri.
Nah, untuk mengetahui informasi seputar posisi seks yang aman saat hamil di tiap trimester, kali ini Popmama.comtelah merangkum informasinya untuk Mama. Langsung saja dibaca, yuk, Ma!
1. Amankah berhubungan intim saat hamil?
Salah satu pertanyaan umum yang timbul di benak ibu hamil adalah amankah jika berhubungan intim saat sedang mengandung.
Jawabannya adalah ya, kehamilan bukan sebuah penghalang bagi ibu hamil untuk berhubungan intim dengan pasangan. Berhubungan intim aman dilakukan selama tidak menyakiti janin dan kondisi kandungan ibu hamil sehat.
Pasalnya, janin dilindungi oleh cairan amnion atau air ketuban dan selaput janin. Jadi, selama tidak ada komplikasi, hubungan intim aman dilakukan selama kehamilan.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berhubungan intim ketika sedang hamil. Salah satunya adalah posisi saat melakukan hubungan intim dengan pasangan.
Editors' Pick
2. Posisi berhubungan intim pada trimester pertama
Trimester pertama kehamilan dimulai dari hari pertama haid terakhir sampai usia 12 minggu. Di umur kehamilan yang muda ini, seringkali perempuan menghindari melakukan hubungan seksual karena takut terjadi komplikasi terhadap janin yang sedang dikandung.
Alih-alih membahayakan kehamilan, melakukan hubungan intim saat hamil muda justru bisa memberikan banyak keuntungan, seperti menghilangkan stres, meningkatkan ikatan dengan suami, dan memperlancar sirkulasi darah.
Namun, berdasarkan penelitian dalam International Journal of Environment Research and Public Health tahun 2019, frekuensi berhubungan seksual di trimester awal dapat menurun yang disebabkan oleh gejala awal kehamilan, seperti morning sickness, perubahan mood, dan sering mengantuk.
Untuk posisi berhubungan intim yang aman di trimester pertama, Mama dan Papa perlu berhati-hati karena janin umumnya masih rentan. Mama dan Papa bisa mencoba posisi misionaris dengan meletakan bantal untuk alas punggung bawah Mama agar lebih nyaman.
3. Posisi berhubungan intim pada trimester kedua
Trimester kedua, yakni saat usia kehamilan minggu ke-13 hingga 27 merupakan masa-masa kehamilan yang nyaman dan menyenangkan. Di trimester kedua ini, biasanya Mama juga akan merasakan meningkatnya gairah seksual karena gejala awal kehamilan menurun dan hormon yang sedang meningkat.
Meskipun begitu, Mama tetap harus memerhatikan posisi yang aman dan tidak menekan perut. Lantas, bagaimana posisi seks yang bisa dicoba di trimester kedua kehamilan?
Sebaiknya, Mama dan Papa menghindari posisi misionaris di usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Dilansir dari Healthline, posisi terlentang seperti misionaris dapat menekan aliran darah pada ibu hamil.
Mama dan Papa bisa mencoba posisi seks lain yang minim tekanan pada perut, seperti posisi menyamping (sidebyside), menyendok (spooning), womenontop, dan doggystyle.
4. Posisi berhubungan intim pada trimester ketiga
Saat kehamilan menginjak trimester tiga yang berjalan mulai dari minggu ke-28 sampai ke-40, ibu hamil cenderung lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas seksual. Alasannya karena perut semakin membesar dan semakin dekat dengan persalinan.
Selain itu, Mama juga cenderung mengalami penurunan gairah seksual karena banyak kondisi yang membuat tubuh tidak nyaman, seperti kondisi vagina, rasa nyeri saat berhubungan intim, kaki yang terasa kram, sakit punggung, meningkatnya keinginan buang air kecil, hingga kelelahan.
Pada dasarnya, berhubungan seksual di kehamilan tua bermanfaat sebagai induksi alami yang melancarkan persalinan.
Namun, pilihlah posisi seks yang aman bagi kehamilan agar Mama merasa nyaman. Misalnya, Mama dan Papa bisa mencoba posisi menyendok (spooning), duduk, women on top, berdiri, dan doggy style.
5. Kapan harus menghindari berhubungan intim saat hamil?
Meski aman, berhubungan intim saat hamil sebaiknya tidak dilakukan jika Mama mengalami kondisi tertentu yang dapat membahayakan janin.
Dokter atau bidan akan mengimbau Mama dan Papa untuk tidak melakukan hubungan intim di beberapa kondisi tertentu.
Dilansir dari buku Asuhan Kebidanan Kehamilan, berikut adalah beberapa kondisi ibu hamil yang dilarang melakukan hubungan intim:
Memiliki riwayat keguguran atau ancaman keguguran.
Memiliki kondisi plasenta previa.
Memiliki riwayat persalinan prematur.
Terjadi perdarahan vagina.
Memiliki penyakit menular seksual.
Mengalami infeksi pada alat kelamin.
Keadaan di mana ibu hamil memerlukan bed rest.
Selain yang telah disebutkan di atas, sebaiknya ibu hamil melakukan aktivitas seksual secara perlahan dan lembut.
Apabila setelah beraktivitas seksual ibu hamil mengalami perdarahan dan timbul masalah fisik lainnya yang mengkhawatirkan, segeralah berkonsultasi ke dokter atau bidan untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Demikianlah informasi mengenai posisi seks yang aman saat hamil di tiap trimester. Semoga informasi ini bisa menjadi pencerahan Mama dan Papa dalam melakukan aktivitas seksual di tengah kehamilan ya!
Baca juga:
Apakah Sering Berhubungan Seks Bisa Memengaruhi Peluang Kehamilan?
Hati-Hati, Ini Risiko Terlalu Sering Berhubungan Intim saat Hamil