Selamat untuk Mama yang kini telah memasuki usia kehamilan empat bulan! Ini berarti Mama memasuki milestone baru dalam perjalanan kehamilan mama di trimester kedua.
Di awal trimester kedua ini, Mama akan mengalami beberapa perubahan yang cukup signifikan. Mama mungkin akan merasa lebih nyaman dibanding saat trimester pertama karena mual dan kelelahan akan berangsur berkurang.
Di masa ini, janin juga sudah mulai kuat dan pertumbuhannya sangat signifikan. Maka dari itu, Mama juga harus lebih menjaga kesehatan diri agar pertumbuhan janin lebih optimal.
Salah satu cara menjaga kesehatan selama kehamilan adalah mengonsumsi makanan yang bernutrisi. Selain itu, ada juga beberapa makanan yang perlu dihindari saat Mama memasuki kehamilan 4 bulan karena dinilai dapat membahayakan janin.
Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum 8 makanan yang perlu dihindari ibu hamil 4 bulan. Apa saja?
1. Seafood tinggi merkuri
Freepik/dashu83
Selama hamil 4 bulan atau trimester kedua, sebaiknya Mama hindari konsumsi seafood yang mengandung merkuri tinggi, seperti swordfish, marlin, hiu, dan king mackerel.
Jika Mama mengonsumsi seafood yang mengandung merkuri tinggi, hal ini dapat menyebabkan kelainan saraf janin. Selain itu, seafood yang mengandung merkuri juga dapat memengaruhi kecerdasan anak ketika sudah memasuki usia sekolah.
Jika Mama ingin mengonsumsi seafood, sebaiknya batasi maksimal 8 hingga 12 ons per minggu, atau sekitar dua hingga tiga porsi makan per minggu. Selain itu, pilihlah seafood yang relatif rendah merkuri, seperti berikut:
Udang
Ikan salmon
Lele
Tuna ringan kalengan
Sarden
Lobster
Cumi
2. Ikan mentah
Freepik/Topntp26
Selain ikan yang tinggi merkuri, Mama juga sebaiknya menghindari konsumsi ikan mentah. Ikan mentah biasanya ditemukan di hidangan Jepang seperti sashimi, serta ada juga hidangan Indonesia seperti gohu.
Makan ikan mentah atau setengah matang dapat membuat janin di dalam kandungan terpapar merkuri, bakteri, dan parasit berbahaya lainnya.
Apalagi, ibu hamil memiliki perubahan sistem kekebalan tubuh sehingga lebih rentan terhadap infeksi. Hal ini dapat meningkatkan risiko keguguran, stillbirth, infeksi rahim, dan kelahiran prematur.
3. Produk yang tidak dipasteurisasi
Freepik.com/azerbajian_stockers
Pasteurisasi merupakan proses yang dilakukan untuk membunuh mikroba pada makanan. Pasteurisasi diterapkan pada produk, seperti susu, telur, kacang-kacangan, jus buah, sirup, cuka, anggur, produk kalengan, dan sejenisnya.
Nah, sebaiknya Mama hindari mengonsumsi produk yang tidak dipasteurisasi. Pasalnya, produk yang tidak dipasteurisasi mungkin mengandung bakteri yang dapat menyebabkan infeksi.
Cara membedakan produk yang sudah dipasteurisasi biasanya tertera pada labelnya yang bertuliskan bahwa produk tersebut telah dipasteurisasi atau dibuat dengan susu yang dipasteurisasi.
Editors' Pick
4. Daging mentah atau setengah matang
Unsplsh/Justus Menke
Mama mungkin sudah tidak asing dengan larangan makan daging mentah atau setengah matang selama kehamilan. Yup, mengonsumsi daging mentah dapat berisiko membahayakan bayi di dalam kandungan.
Daging mentah yang berwarna merah muda atau masih terlihat darahnya berisiko menyebabkan ibu hamil terinfeksi parasit toksoplasma. Hal ini dapat menyebabkan toksoplasmosis, yang berujung pada penyakit mirip flu dan menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
Dalam beberapa kasus, daging mentah yang dikonsumsi selama kehamilan bahkan dapat menyebabkan keguguran dan stillbirth.
5. Telur mentah atau setengah matang
Freepik/nnudoo
Beberapa hidangan seperti tamago kake gohan dan bibimbap kerap disajikan dengan telur mentah. Meski terlihat lezat, namun sebaiknya ibu hamil menghindari hidangan yang mengandung telur mentah.
Telur mentah atau setengah matang dapat membawa organisme penyebab penyakit seperti bakteri Salmonella. Bakteri Salmonella dapat menyebabkan ibu hamil mengalami keracunan makanan.
Meski tidak secara langsung memengaruhi janin, namun mengonsumsi telur yang telah terkontaminasi Salmonella dapat membuat ibu hamil mengalami gangguan pencernaan berupa diare dan muntah-muntah. Kondisi ini dapat berujung dehidrasi yang tentunya berbahaya bagi kehamilan.
6. Junk food
Pexels/Caleb Oquendo
Saat memasuki kehamilan 4 bulan, selera makan Mama mungkin juga perlahan meningkat. Hal ini karena Mama sudah tidak lagi merasakan mual dan muntah yang menurunkan nafsu makan.
Biasanya, junk food kerap menjadi pilihan ibu hamil untuk memenuhi selera makannya. Padahal, junk food tidak direkomendasikan bagi ibu hamil karena dapat berisiko bagi perkembangan janin.
Junk food juga merupakan salah satu penyebab obesitas pada ibu hamil. Obesitas selama kehamilan dapat menyebabkan komplikasi serius yang bisa membahayakan Mama dan janin.
7. Terong
Pixabay/Feherandras
Terong memang memiliki beberapa kandungan yang baik untuk tubuh, seperti asam folat, serat, nasunin, dan anthyanin untuk menangkal radikal bebas dan kerusakan sel atau DNA selama kehamilan.
Namun, sebaiknya Mama menghindari konsumsi terong saat hamil karena dapat menimbulkan risiko. Apalagi jika terong dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Alasannya karena mengonsumsi terong berlebihan dapat merangsang kontraksi uterus dan memicu kelahiran prematur. Selain itu, jika Mama mengonsumsi terong yang kurang matang saat hamil, maka dapat berisiko menyebabkan masalah pencernaan.
8. Alkohol
Freepik/Stefamerpik
Pada dasarnya, ibu hamil perlu menghindari konsumsi alkohol di sepanjang masa kehamilan, termasuk di kehamilan 4 bulan. Tidak diketahui jumlah aman mengonsumsi alkohol selama kehamilan, sehingga sebaiknya Mama menghindari alkohol sepenuhnya saat hamil.
Konsumsi alkohol selama kehamilan, khususnya dalam jumlah banyak sangat berisiko menyebabkan komplikasi kehamilan, seperti kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, stillbirth, bahkan keguguran.
Selain itu, konsumsi alkohol saat hamil juga berdampak buruk pada kesehatan tubuh Mama dan dapat menyebabkan Mama kehilangan kesadaran serta adiksi.
Demikianlah rangkuman 8 makanan yang perlu dihindari ibu hamil 4 bulan. Meski di kehamilan trimester dua ini lebih terasa nyaman dan menyenangkan dibanding trimester sebelumnya, Mama tetap harus jaga kesahatan dan hindari pantangan yang bisa membahayakan kehamilan, ya, Ma!