5 Bahaya Baby Blues saat Hamil, Calon Mama Perlu Tahu
Tak hanya pascapersalinan, baby blues juga bisa dialami selama masa kehamilan
1 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baby blues merupakan kondisi perubahan suasana hati yang umumnya dialami oleh seseorang yang baru saja melahirkan. Namun, ternyata baby blues tidak hanya terjadi setelah persalinan saja, lho.
Baby blues juga bisa dialami di masa kehamilan. Kondisi ini disebut juga dengan istilah depresi antepartum (antepartum depression).
Jika tak terkendali dengan baik, baby blues saat hamil bisa membahayakan kondisi ibu hamil dan juga janin. Apa saja bahayanya?
Berikut Popmama.com rangkum 5 bahaya baby blues saat hamil. Yuk, kita simak!
1. Preeklamsia
Salah satu bahaya yang berisiko dialami ibu hamil yang mengalami baby blues adalah preeklamsia. Preeklamsia sendiri merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan terdapat protein dalam urine.
Sebuah penelitian oleh Obstetrical & Gynecological Survey pada tahun 2013 menemukan bahwa stres mental selama kehamilan dapat menjadi faktor risiko hipertensi gestasional dan preeklamsia pada ibu hamil.
Selain itu, perubahan kebiasaan negatif akibat baby blues juga dikaitkan dengan meningkatnya risiko preeklamsia. Kebiasaan negatif tersebut meliputi jarang berolahraga, pola makan tidak sehat, merokok, minum minuman beralkohol, hingga mengonsumsi obat yang tidak dianjurkan oleh dokter.
Editors' Pick
2. Bayi lahir dengan berat badan rendah
Saat mengalami baby blues, ibu hamil akan merasakan perubahan suasana hati yang mendadak, seperti sedih, mudah tersinggung, resah, cemas, dan merasa kesepian. Kondisi ini tak jarang menyebabkan ibu hamil kehilangan minat terhadap apa pun, termasuk kehilangan nafsu makannya.
Sementara itu, kebutuhan nutrisi janin hanya bisa dipenuhi dari apa yang Mama konsumsi. Hilangnya nafsu makan ibu hamil kemudian juga akan menyebabkan janin kekurangan nutrisi dan lahir dengan berat badan yang rendah.
3. Bayi lahir prematur
Bahaya lain dari baby blues saat hamil adalah berisiko menyebabkan persalinan prematur, yakni bayi lahir sebelum usia kehamilan memasuki 37 minggu.
Saat mengalami baby blues, tubuh ibu hamil dapat menghasilkan hormon katekolamin, yaitu hormon sebagai bentuk respons terhadap stres. Hormon katekolamin yang berlebih dapat menyebabkan kontraksi pada otot rahim lebih mudah terjadi.
Jika kontraksi terjadi sebelum bayi siap untuk dilahirkan, maka berisiko pada kelahiran prematur. Kondisi ini juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada janin karena tubuhnya belum matang untuk bisa berfungsi dengan normal.
4. Depresi pascapersalinan
Jika baby blues dan stres selama kehamilan tidak tertangani dengan baik, maka ada risiko lebih tinggi Mama mengalami depresi pascapersalinan.
Depresi pascapersalinan adalah kondisi serius yang memengaruhi kesehatan mental perempuan setelah melahirkan. Depresi pascapersalinan terbilang memiliki gejala lebih parah dan durasi lebih lama dibandingkan dengan baby blues syndrome.
Jika baby blues umumnya berlangsung selama dua minggu setelah persalinan, depresi pascapersalinan dapat terjadi selama 1 bulan hingga 1 tahun setelah persalinan.
5. Terhambatnya perkembangan otak bayi
Dilansir dari Healthline, baby blues saat hamil juga dapat memengaruhi perkembangan otak bayi. Bayi yang lahir dari ibu dengan depresi antepartum yang tidak ditangani dengan baik berisiko lebih tinggi mengalami kesulitan belajar dan masalah perilaku di kemudian hari.
Sebuah penelitian yang dilakukan selama beberapa dekade di Finlandia menunjukkan bahwa anak-anak, terutama laki-laki, yang lahir dari ibu yang mengalami depresi antepartum memiliki risiko gangguan mood seperti antisocial personality disorder (ASPD).
Itulah bahaya baby blues saat hamil. Konsultasikan dengan dokter apabila Mama memiliki gejala baby blues saat hamil, seperti cemas, nafsu makan hilang, sering merasa takut, hingga perubahan suasana hati yang mendadak.
Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Ma!
Baca juga:
- Depresi saat Hamil: Gejala dan Cara Mengatasinya
- Depresi Antepartum pada Ibu Hamil: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
- Studi: Depresi saat Hamil Bisa Pengaruhi Suasana Hati Anak Kelak