Waspada, Ini Penyebab Janin Meninggal di Dalam Kandungan
Mama perlu waspada, beberapa faktor ini bisa menjadi penyebab janin meninggal di dalam kandungan
6 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan merupakan suatu anugerah yang luar biasa bagi pasangan suami istri yang mendambakan buah hati. Sayangnya, tidak semua kehamilan berjalan mulus dan sehat hingga sang bayi lahir.
Terkadang, ada masalah kehamilan yang menyebabkan bayi meninggal di dalam kandungan. Kondisi ini juga disebut dengan KJDR (Kematian Janin Dalam Rahim) atau IUFD (Intrauterine Fetal Death).
Kematian janin dalam rahim merupakan kondisi yang berbeda dengan keguguran. Jika keguguran terjadi di usia kehamilan 20 minggu pertama, KJDR terjadi saat janin meninggal saat usia kehamilan sudah di atas 20 minggu.
Lantas, apa penyebab dari kematian janin di dalam kandungan? Dokter Keven, seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dalam kanal YouTube-nya, menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan janin meninggal di dalam kandungan.
Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai penyebab janin meninggal di dalam kandungan.
1. Infeksi di masa kehamilan
Salah satu penyebab paling umum dari kematian janin dalam rahim adalah infeksi dari keputihan.
Keputihan saat hamil umumnya normal terjadi. Namun, dalam beberapa kasus, keputihan bisa menyebabkan kuman di vagina naik ke dalam rahim dan menyebabkan infeksi intrauterin.
“Yang paling sering adalah infeksi pada saat kehamilan. Infeksi bisa terjadi misalnya Moms sering mengalami keputihan. Keputihan itu nanti kuman-kuman dari vagina naik ke dalam rahim dan menggerogoti selaput ketuban,” tutur dr. Keven dalam kanal YouTube-nya.
Infeksi intrauterin dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang serius pada kehamilan, seperti ketuban pecah sebelum persalinan, bayi lahir prematur, hingga bayi meninggal di dalam rahim.
Editors' Pick
2. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi pada ibu hamil bisa menjadi salah satu penyebab janin meninggal di dalam rahim. Kematian janin juga bisa disebabkan oleh preeklampsia yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kandungan protein yang tinggi dalam urine ibu hamil.
Tekanan darah tinggi pada ibu hamil bisa menyebabkan gangguan aliran darah ke plasenta, yang berfungsi memberikan oksigen dan nutrisi ke janin.
Akibatnya, janin mengalami kekurangan pasokan oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhannya, yang dapat berujung pada kematian janin di dalam rahim.