Posisi Seks yang Harus Dihindari di Setiap Trimester Kehamilan
Tidak semua posisi seks ideal dilakukan di masa kehamilan
20 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan merupakan suatu momen istimewa sekaligus tantangan bagi perempuan. Ibu hamil akan melalui serangkaian proses alamiah, mulai dari konsepsi hingga melahirkan sang buah hati.
Di sisi lain, ibu hamil juga kerap merasa khawatir akan kesehatan bayi dalam kandungannya ketika menjalani berbagai aktivitas. Termasuk kekhawatiran tentang aktivitas berhubungan intim dengan suami.
Tekanan, guncangan, atau hal lain saat berhubungan intim dikhawatirkan dapat memengaruhi kondisi janin. Maka dari itu, Mama dan Papa wajib tahu posisi berhubungan intim yang boleh dan tidak boleh saat Mama sedang mengandung.
Nah, untuk mengetahui informasi seputar posisi seks yang harus dihindari saat hamil di setiap trimester, kali ini Popmama.com telah merangkum informasinya untuk Mama. Langsung saja dibaca, yuk, Ma!
1. Amankah berhubungan seksual saat hamil?
Salah satu pertanyaan umum yang timbul di benak ibu hamil adalah apakah aman melakukan aktivitas seksual saat sedang mengandung.
Jawabannya adalah sangat aman untuk berhubungan seks selama kehamilan. Berhubungan seks dengan Papa justru dapat memberikan beberapa manfaat, seperti melancarkan aliran darah, menguatkan otot dasar panggul, hingga menguatkan ikatan Mama dan Papa sebagai suami istri.
Namun, ada pengecualian jika Mama memiliki kondisi tertentu yang membuat dokter atau bidan melarang Mama dan Papa untuk berhubungan seksual.
Selain itu, tidak semua posisi seks ideal dilakukan selama kehamilan. Ada beberapa posisi yang sebaiknya dihindari karena bisa berpotensi membahayakan Mama dan janin.
Editors' Pick
2. Posisi seks yang perlu dihindari pada trimester pertama kehamilan
Pada dasarnya, di trimester pertama ibu hamil tidak memiliki batasan posisi seks. Terlebih lagi, tubuh Mama cukup menghasilkan pelumas alami di vagina.
Aliran darah ke vagina juga meningkat sehingga orgasme terasa lebih menyenangkan selama trimester pertama. Selain itu, di kehamilan muda ini, Mama belum memiliki perut yang membesar sehingga tidak menghalangi saat bercinta.
Meski diperbolehkan untuk berhubungan seks di trimester pertama, Mama tetap perlu berhati-hati. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dihindari saat berhubungan seks di kehamilan trimester pertama:
Hindari seks anal karena dapat meningkatkan risiko terkena infeksi dari rektum ke vagina.
Minta pasangan untuk menghindari meniupkan udara ke dalam vagina karena dapat menyebabkan emboli dan berakibat fatal bagi Mama dan janin.
Hindari seks kasar saat hamil, baik saat trimester pertama, kedua, maupun ketiga.
Hindari penggunaan pelumas, terutama yang mengandung parfum, karena vagina sudah memiliki pelumas alami yang lebih dari cukup di trimester pertama.
3. Posisi seks yang perlu dihindari pada trimester kedua kehamilan
Trimester kedua adalah masa-masa kehamilan yang paling nyaman karena berkurangnya morning sickness dan rasa lelah. Tak heran jika trimester kedua kerap disebut sebagai periode bulan madu kehamilan.
Di trimester kedua, Mama juga akan merasakan dorongan seks yang lebih tinggi karena hormon yang sedang meningkat. Meski demikian, ada posisi seks yang perlu dihindari di kehamilan trimester kedua, yakni posisi yang mengharuskan Mama berbaring telentang, seperti posisi misionaris.
Dengan berbaring telentang, rahim yang membesar dapat menekan aorta (pembuluh darah utama). Akibatnya, kadar darah yang melewati plasenta akan berkurang dan bisa membahayakan janin.
Sebagai alternatif, Mama dan Papa bisa mencoba posisi seks lain yang minim tekanan pada perut, seperti posisi menyamping (side by side), menyendok (spooning), woman on top, cowgirl, dan doggy style.
4. Posisi seks yang perlu dihindari pada trimester ketiga kehamilan
Saat memasuki kehamilan trimester ketiga, perut mama sudah semakin membesar. Maka dari itu, saat berhubungan seks, pastikan Mama memilih posisi yang nyaman dan hindari yang bisa membahayakan janin.
Berikut adalah beberapa posisi seks yang perlu dihindari saat hamil trimester ketiga:
Posisi kura-kura
Di kehamilan trimester akhir, hindari posisi seks yang memungkinkan penetrasi dalam. Salah satu contohnya adalah gaya bercinta kura-kura, yakni posisi yang mirip dengan doggy style, tetapi perempuan berbaring tengkurap.
Posisi anvil
Posisi kedua yang perlu dihindari adalah posisi anvil. Posisi anvil merupakan modifikasi dari posisi misionaris, namun Mama meletakkan kakinya di bahu Papa.
Posisi Anvil dapat memberikan tekanan yang sangat besar pada rahim dan membuat Mama berbaring telentang, sehingga berpotensi menimbulkan bahaya bagi Mama dan janin.
Posisi misionaris
Sama seperti kehamilan trimester kedua. posisi misionaris atau berbaring telentang tidak dianjurkan pada kehamilan trimester ketiga.
Jadi, pilihlah posisi seks yang nyaman selama trimester ketiga. Selain itu, hindari berhubungan seks yang berlebihan yang bisa membuat Mama kelelahan.
5. Kapan ibu hamil harus menghindari berhubungan seksual?
Meski terbilang aman, berhubungan intim saat hamil sebaiknya tidak dilakukan jika Mama mengalami beberapa kondisi tertentu yang dapat membahayakan janin.
Berikut adalah beberapa kondisi ibu hamil yang yang sebaiknya menghindari berhubungan seksual:
Cairan ketuban mengalami kebocoran.
Jika mengalami bercak darah atau perdarahan.
Jika Mama memiliki riwayat persalinan prematur.
Ketika Mama menderita plasenta previa atau inkompetensi serviks.
Selain itu, alangkah baiknya jika Mama bicarakan dengan dokter kandungan mengenai posisi seks dan waktu seks yang aman untuk kondisi kehamilan mama.
Demikianlah informasi mengenai posisi seks yang harus dihindari saat hamil di setiap trimester. Semoga informasi ini bisa menjadi pencerahan bagi Mama dan Papa dalam melakukan aktivitas seksual di tengah kehamilan.
Baca juga:
- Ini Posisi Seks yang Aman saat Hamil di Tiap Trimester
- Berhubungan Seks saat Hamil, Bolehkah Suami Pakai Kondom Rasa?
- 7 Posisi Seks yang Benar-Benar Boleh Dilakukan saat Hamil