Ini Risiko bila Janin Kelebihan Berat Badan, Cegah sebelum Terlambat
Bukannya sehat, bayi yang kelebihan berat badan bisa berbahaya lho, Ma
5 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Janin kelebihan berat badan merupakan suatu kondisi ketika janin memiliki berat badan yang lebih besar dibanding dengan ukuran rata-rata janin. Kondisi ini juga memiliki istilah lain yaitu fetal macrosomia.
Mungkin beberapa orangtua merasa senang jika buah hatinya memiliki berat badan yang cukup besar. Namun, ternyata janin yang kelebihan berat badan memiliki risiko yang membahayakan ibu dan janinnya sendiri, lho.
Bayi pada umumnya lahir dengan rata-rata berat badan 2,9 kg - 3,6 kg. Terlepas dari usianya, bayi yang lahir memiliki berat badan di atas 4 kg dapat didiagnosis kelebihan berat badan. Dilansir dari laman Mayo Clinic mengenai fetal macrosomia, sekitar 9 persen bayi di dunia memiliki kelebihan berat badan.
Kelebihan berat badan pada janin bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya, riwayat penyakit diabetes ibu, kenaikan berat badan berlebihan saat proses kehamilan, dan ibu berusia lebih dari 35 tahun saat hamil.
Lantas apa saja risiko bila janin kelebihan berat badan? Kali ini Popmama.com sudah merangkumnya untuk Mama. Disimak yuk, Ma!
1. Masalah pada saat persalinan
Bayi yang kelebihan berat badan dapat membuat proses persalinan lebih sulit karena ada potensi bayi terjepit di jalan lahir. Hal ini disebut juga dengan distosia bahu, yaitu kondisi ketika bahu janin tersangkut di panggul ibu dalam proses persalinan.
Selain itu, kelebihan berat badan janin juga dapat menyebabkan cedera lahir. Jika proses persalinan sangat sulit, dokter memerlukan penggunaan forseps atau alat vakum selama persalinan, bahkan hingga operasi caesar.
Editors' Pick
2. Janin melukai jaringan vagina pada proses persalinan
Semakin besar berat badan janin, maka semakin lama proses persalinannya. Hal ini dapatmeningkatkan risiko jaringan dan otot-otot vagina sang Mama terluka, bahkan robek.
Perineum (otot, kulit, dan jaringan yang ada di antara kelamin dan anus) tidak mampu menahan regangan pada saat proses persalinan karena ukuran bayi yang besar sehingga dapat menyebabkan luka. Jika jaringan vagina luka, harus segera ditangani dengan efektif karena apabila tidak ditangani secara efektif akan menyebabkan perdarahan dan infeksi serius.