Amankah Melakukan Seks Anal saat Hamil?
Perhatikan hal ini sebelum memutuskan untuk seks anal selama masa kehamilan!
3 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di masa kehamilan, ibu hamil tentunya mengalami banyak sekali perubahan, baik itu perubahan fisik maupun pola hidup.
Terkadang, perubahan fisik di masa kehamilan dapat membuat ibu merasa tidak nyaman, apalagi jika perut sudah semakin membesar.
Selain itu, banyak juga ibu hamil yang mempertanyakan segala hal demi kesehatan bayi yang dikandungnya. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah amankah seks anal saat hamil?
Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, kali ini Popmama.com telah merangkum informasi seputar amankah seks anal dilakukan selama kehamilan. Langsung saja simak informasinya, ya, Ma!
Apakah Seks Anal Aman Dilakukan saat Hamil?
Dilansir dari Baby Center, seks anal boleh dilakukan si masa kehamilan selama Mama dan Papa memerhatikan keselamatan Mama dan janin.
Namun, perlu Mama ketahui bahwa seks anal memiliki cukup banyak risiko bagi kehamilan.
Jadi, sebaiknya pahami dahulu risikonya sebelum melakukan seks anal dengan Papa, ya, Ma.
Berikut adalah beberapa risiko kesehatan akibat seks anal yang mengganggu kehamilan:
1. Dapat memperparah wasir
Menurut Mary Jane Minkin, M.D., seorang profesor klinis di Departemen Obstetri, Ginekologi, dan Ilmu Reproduksi di Fakultas Kedokteran Universitas Yale, seks anal dapat mengiritasi hemorrhoids atau yang biasa disebut dengan wasir.
Varises yang cukup terasa gatal dan nyeri ini sering muncul di anus dan rektum selama masa kehamilan.
Kondisi ini akan menjadi lebih parah saat anus mengalami iritasi. Selain itu, wasir yang parah juga dapat menyebabkan pendarahan pada dubur.
Editors' Pick
2. Dapat memperparah luka robekan di anus
Salah satu keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil adalah sembelit.
Sembelit yang parah dapat menyebabkan cedera berupa luka atau robekan di anus yang disebut dengan fisura ani.
Sementara itu, seks anal saat hamil sangat berpotensi menyebabkan fisura ani semakin parah.
Meskipun fisura ani biasanya tidak membahayakan janin, namun kondisi ini tentunya dapat mengganggu kesehatan sang Mama.
3. Dapat menyebabkan infeksi bakteri
Dalam beberapa kasus, seks anal dapat menyebabkan infeksi bakteri. Biasanya kondisi ini terjadi ketika sang suami beralih dari seks anal ke seks vaginal tanpa terlebih dahulu mengganti kondom atau membersihkan penis.
Infeksi bakteri yang berbahaya ini juga dapat terjadi saat memindahkan mainan seks dari anus ke vagina tanpa mencucinya terlebih dahulu.
Infeksi yang dapat terjadi akibat seks anal di antaranya adalah:
Vaginosis bakterialis, yaitu kondisi yang dapat meningkatkan risiko keguguran, serta persalinan dan kelahiran prematur.
Infeksi saluran kemih, yaitu kondisi yang jika tidak segera diobati dapat menyebabkan infeksi ginjal yang berujung pada risiko persalinan prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah.
Giardiasis, yaitu kondisi yang disebabkan oleh parasit giardia. Kondisi ini terkait dengan malnutrisi, dehidrasi, dan penurunan berat badan.
4. Dapat meningkatkan risiko infeksi menular seksual
Selain infeksi bakteri, seks anal selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko infeksi menular seksual (IMS).
Dalam beberapa kasus, IMS dapat ditularkan ke bayi selama proses persalinan, yang menyebabkan konsekuensi masalah kesehatan jangka panjang.
Sebagai contoh, gonore yang merupakan salah satu penyakit IMS telah dikaitkan dengan kelahiran prematur dan lahir mati.
Selain itu, jenis IMS lain seperti virus herpes dapat menyebabkan herpes neonatal dan masalah neurologis.
Tak hanya itu, HPV juga sering menyebabkan komplikasi persalinan dan Hepatitis B dapat merusak organ hati.
Hindari Seks Anal Jika Ibu Hamil Memiliki Kondisi Ini
Ada beberapa kondisi ibu hamil yang mengharuskan untuk menghindari seks anal sama sekali demi menjaga kesehatan diri dan juga janin.
Berikut adalah beberapa kondisi ibu hamil yang harus menghindari seks anal selama kehamilan:
Wasir
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, wasir merupakan penyakit yang umum terjadi selama kehamilan dan cenderung menjadi lebih parah ketika mendekati hari persalinan.
Tidak hanya dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, ibu hamil penderita wasir yang melakukan seks anal juga dapat mengalami perdarahan.
Jika Mama kehilangan cukup banyak darah, maka berpotensi menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
Plasenta previa
Plasenta previa adalah kondisi plasenta yang normalnya berada di sisi atas rahim justru menutupi seluruh atau sebagian mulut rahim.
Jika plasenta menutupi seluruh atau sebagian serviks Mama, maka seks anal dapat merusak plasenta yang sangat penting bagi janin.
Risiko persalinan prematur
Bahkan, jika Mama sedang tidak hamil sekalipun, jangan pernah beralih dari penetrasi anal ke vagina sebelum pasangan membersihkan penisnya atau mengganti kondom.
Jika tidak, Maka akan berisiko Mama terkena vaginosis bakterialis dan berpotensi menyebabkan air ketuban pecah lebih awal.
Tips Melakukan Seks Anal Selama Kehamilan
Keamanan dan kenyamanan adalah prioritas utama saat melakukan seks jenis apapun selama kehamilan, termasuk seks anal.
Berikut adalah beberapa tips yang sebaiknya Mama dan Papa terapkan jika memutuskan untuk melakukan seks anal:
Gunakan kondom untuk mencegah penularan IMS yang dapat ditularkan ke bayi.
Sebelum beralih dari seks anal ke seks vaginal, ganti kondom atau minta suami untuk membersihkan penisnya.
Anus tidak dapat menghasilkan pelumas secara alami, jadi alangkah baiknya gunakan pelumas berbahan dasar air untuk mencegah gesekan. Cara ini juga dapat meminimalkan risiko robekan fisura ani dan wasir agar tidak melebar.
Lakukan seks anal secara perlahan untuk mencegah robekan pada rektum.
Hentikan seks anal jika Mama merasa sakit atau tidak nyaman.
Nah, itulah informasi mengenai seks anal saat hamil. Alangkah baiknya sebelum melakukan seks anal, Mama dan Papa berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter kandungan.
Dokter akan memutuskan apakah kondisi kesehatan Mama aman untuk melakukan seks anal bersama pasangan atau tidak.
Jadi, jangan ragu untuk bertanya seputar berhubungan intim kepada dokter demi menghindari risiko yang tidak diinginkan, ya, Ma!
Baca juga:
- Bolehkah Berhubungan Seks saat Jalani Program Bayi Tabung?
- Tips Berhubungan Seks saat Menjalankan Program Hamil
- Waspada! Ini 5 Penyakit Menular Seksual yang Bisa Mengganggu Kesuburan