Ciri-Ciri Janin Meninggal Dalam Kandungan, Ibu Hamil Perlu Tahu

Janin yang meninggal di dalam kandungan harus segera ditangani

3 November 2024

Ciri-Ciri Janin Meninggal Dalam Kandungan, Ibu Hamil Perlu Tahu
Freepik/pch.vector

Harapan setiap ibu hamil adalah janinnya selalu sehat di dalam kandungan tanpa ada masalah kehamilan yang membahayakan. Meskipun begitu, Mama perlu tahu dan waspada terhadap tanda-tanda jika janin memiliki masalah di dalam kandungan. 

Salah satu masalah kehamilan yang perlu diwaspadai adalah KJDR (Kematian Janin Dalam Kandungan) atau IUFD (Intrauterine Fetal Death). Berbeda dengan keguguran, kematian janin dalam kandungan terjadi pada usia kehamilan di atas 20 minggu. 

Semakin cepat Mama mengetahui tanda-tandanya, maka akan semakin cepat juga janin di dalam kandungan dikeluarkan melalui persalinan. Sebab, jika tidak segera dikeluarkan setelah dinyatakan meninggal, maka akan berisiko membahayakan nyawa ibu hamil. 

Dokter Keven, seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dalam kanal YouTube-nya menerangkan beberapa kondisi yang bisa menjadi pertanda janin meninggal di dalam rahim.

Berikut Popmama.com rangkum ciri-ciri janin meninggal dalam kandungan. Yuk, kita simak!

1. Gerakan janin berkurang

1. Gerakan janin berkurang
Pexels/Mart Production

Sebagian besar ibu hamil akan merasakan gerakan janin di usia kehamilan 18-22 minggu. Kemudian gerakan janin akan semakin teratur ketika memasuki usia kehamilan 26 minggu. 

Normalnya, gerakan ideal bagi janin adalah setidaknya melakukan 10 gerakan dalam waktu 2 jam atau kurang. Mama perlu waspada jika gerakan janin berkurang dari biasanya karena bisa menjadi salah satu pertanda adanya masalah pada kondisi bayi.

Terlebih lagi jika bayi tidak bergerak sama sekali. Kondisi tersebut bisa menandakan bahwa janin sudah meninggal di dalam kandungan.

2. Perdarahan

2. Perdarahan
Freepik/freepik

Perdarahan saat hamil dapat menjadi tanda adanya masalah pada kehamilan. Termasuk adanya kemungkinan komplikasi yang berhubungan dengan janin.

Memang tidak semua perdarahan menandakan kematian janin dalam rahim. Terlebih lagi jika perdarahan terjadi di awal kehamilan karena bisa jadi ibu hamil mengalami perdarahan implantasi yang normal.

Namun, tetap waspada jika Mama mengalami perdarahan yang cukup banyak dan terjadi secara terus menerus. Mama perlu segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan tindakan lebih lanjut.

Editors' Pick

3. Kram perut yang berlebihan

3. Kram perut berlebihan
Freepik/rawpixel.com

Kram perut merupakan hal yang umum terjadi selama kehamilan. Kondisi ini terjadi lantaran adanya peningkatan gas karena hormon progesteron yang juga meningkat saat hamil.

Namun, perut kram yang berlebihan hingga mengganggu aktivitas bisa menjadi gejala yang mengkhawatirkan, termasuk kematian janin dalam rahim. Umumnya, kram perut yang menandakan kematian janin disertai dengan pusing dan demam.

4. Turunnya kadar hCG

4. Turun kadar hCG
Freepik/pressfoto

Human Chorionic Gonadotropin atau dikenal dengan istilah hCG adalah hormon peptida yang biasa digunakan untuk mendeteksi kehamilan. Kadar hCG bisa menjadi gambaran kondisi janin di dalam perut mama.

Di usia kehamilan 17-24 minggu, kadar hCG normal pada ibu hamil adalah 4.060- 165.400 mIU/L. Sementara di usia kandungan 25-40 minggu, kadar hCG yang normal pada ibu hamil adalah 3.640-177.000 mIU/L

Jika kadar hCG rendah, maka terdapat kemungkinan adanya masalah yang mungkin fatal, termasuk kematian janin dalam rahim.

5. Payudara mengecil

5. Payudara mengecil
Freepik/stefamerpik

Saat hamil, tidak hanya perut saja yang membuncit, tetapi payudara ibu hamil juga akan ikut membesar dan sensitif. Kondisi ini terjadi karena perubahan hormon ibu hamil yang meningkatkan aliran darah dan jaringan payudara.

Maka dari itu, Mama perlu waspada jika payudara mengecil karena dapat berkaitan dengan hormon kehamilan yang telah terhenti. Artinya, kondisi ini bisa menandakan adanya masalah pada janin, termasuk kematian janin di dalam rahim.

6. Ketuban pecah dini

6. Ketuban pecah dini
Freepik/user15285612

Air ketuban umumnya akan pecah dengan sendirinya saat ibu hamil mulai mengalami kontraksi rahim dan memasuki awal proses persalinan. Namun, ada kondisi di mana ketuban pecah sebelum waktunya atau disebut juga dengan Premature Rupture Of Membranes (PROM).

Ketuban pecah dini dapat menjadi pertanda adanya masalah kehamilan. Termasuk adanya infeksi pada rahim, leher rahim, atau vagina yang berujung pada kematian janin.

Demikian informasi mengenai ciri-ciri janin meninggal dalam kandungan. Selalu rutin memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan untuk mengetahui kondisi janin, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest