Mana yang Lebih Aman untuk Ibu Hamil, Pijat Tradisional atau Refleksi?
Manakah dari kedua pijat tersebut yang aman untuk ibu hamil?
17 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perubahan fisik yang dialami ibu hamil kerap kali disertai dengan rasa yang tidak nyaman seperti lelah, pegal, dan nyeri di beberapa bagian tubuh. Ibu hamil yang mengalami kondisi ini harus mendapatkan perawatan agar kesehatan dan kebugarannya tetap terjaga selama kehamilan.
Salah satu perawatan yang ampuh untuk menjaga kebugaran ibu hamil adalah pijat. Tak hanya merelaksasikan otot yang menegang, pijat juga mampu meningkatkan sirkulasi darah, memperbaiki kualitas tidur serta mengurangi rasa nyeri terutama di trimester kedua.
Lalu, mana yang lebih aman untuk ibu hamil, pijat tradisional atau refleksi? Nah, untuk mendapat jawabannya, berikut Popmama.com telah merangkum informasinya untuk Mama.
Mana yang Lebih Aman untuk Ibu Hamil, Pijat Tradisional atau Refleksi?
Pijat tradisional pada ibu hamil sebetulnya diperbolehkan dan aman jika sang terapis memahami bagian tubuh mana saja yang boleh dipijat dan dilarang untuk dipijat. Selain itu, penting untuk terapis mengetahui posisi memijat yang tepat agar tidak membahayakan kehamilan. Mama bisa memilih terapis yang sudah bersertifikat agar lebih aman dan terpercaya.
Beberapa ibu hamil mungkin akan memilih pijat refleksi karena dianggap lebih aman dibandingkan pijat tradisional. Namun, Mama wajib pahami bahwa teknik memijat refleksi berfokus pada memberikan tekanan di titik tubuh tertentu yang berkaitan dengan organ dalam tubuh. Titik-titik tertentu yang ada di kaki bisa memperlancar aliran darah ke rahim dan besar kemungkinan akan memicu kontraksi akibat perubahan hormon.
Kesimpulannya, pijat tradisional maupun refleksi aman untuk ibu hamil. Dan untuk mengurangi risiko pijat yang bisa membahayakan kehamilan, Mama wajib selektif dalam memilih terapis. Disarankan untuk memilih terapis yang bersertifikat dan terbukti ahli dalam memijat ibu hamil agar bisa melakukan pijatan di area-area yang tepat.
Editors' Pick
Manfaat Pijat untuk Ibu Hamil
Ada beberapa manfaat baik dari pijat yang dirasakan ibu hamil, seperti:
- Mendapat pijatan secara teratur mampu merelaksasikan otot dan memudahkan Mama untuk bergerak dengan nyaman.
- Membantu mengurangi depresi, kecemasan, nyeri kaki, dan nyeri punggung.
- Membuat tubuh lebih rileks akibat hormon norepinefrin dan kortisol yang berkurang serta hormon serotonin yang meningkat, dan memperbaiki kualitas tidur.
- Memperlancar sirkulasi darah dan mengurangi risiko edema atau pembengkakan.
- Pijat terbukti mampu memperbaiki saraf yang meradang dengan melepaskan ketegangan pada otot-otot di dalam tubuh.
- Mengurangi rasa sakit saat proses persalinan tiba.
- Mengurangi hormon kortisol yang menjadi salah satu penyebab persalinan prematur.
- Meredakan sakit kepala.
- Menjaga hormon di dalam tubuh tetap seimbang.
- Mampu memastikan asupan oksigen menuju janin tetap aman dan tercukupi.
Kapan Ibu Hamil Bisa Melakukan Pijat?
Melansir UT Southwestern Medical Center, ibu hamil bisa mendapatkan pijatan ketika usia kehamilan sudah melewati 12 minggu dan mulai memasuki trimester kedua kehamilan. Hindari untuk melakukan pijat di kehamilan trimester pertama karena risiko kegugurannya masih sangat tinggi.
Memasuki trimester kedua, ibu hamil dianjurkan untuk pijat setiap dua minggu sekali dan pada trimester ketiga, frekuensi pemijatan bisa ditingkatkan hingga seminggu sekali.
Hal yang Harus Diperhatikan Ibu Hamil saat Melakukan Pijat
Sebelum melakukan pijat, Mama harus memperhatikan beberapa hal berikut ini agar bisa menjalani perawatan dengan aman dan nyaman. Pastikan untuk memilih terapis yang berpengalaman dan bersertifikat. Biasanya, para terapis melakukan berbagai pelatihan untuk mengasah kemampuannya dan akan mendapat sertifikat sebagai simbol kelayakan.
Terapis juga memahami posisi pijat yang aman untuk ibu hamil agar ligamen rahim tidak menegang dan Mama bisa menikmati pijatan dengan nyaman. Selain itu, jika Mama memiliki riwayat penyakit tekanan darah tunggi, penyakit jantung atau preeklamsia, kelainan plasenta, kehamilan berisiko tinggi, serta diabetes melitus sebaiknya menghindari pijat karena cenderung berisiko fatal.
Itulah informasi dan jawaban mengenai mana yang lebih aman untuk ibu hamil, pijat tradisional atau refleksi. Meski kedua jenis pijat ini aman untuk ibu hamil, sebaiknya Mama berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukannya, terlebih jika Mama punya riwayat kehamilan yang mengkhawatirkan.
Baca juga:
- 6 Rekomendasi Minyak Pijat untuk Ibu Hamil
- 7 Manfaat Pijat Prenatal untuk Ibu Hamil dan Janin yang Menyehatkan
- Bolehkah Pijat Kaki saat Hamil untuk Meredakan Pegal?